Menjadi pintar adalah anugerah yang luar biasa, tetapi itu bukan satu-satunya bahan untuk meraih kesuksesan. Tanpa tekad, kemauan keras, dan pola pikir yang tepat, orang-orang yang paling cemerlang sekalipun akan gagal mencapai potensinya.
Dilansir Baseline, berikut 7 perilaku orang yang sangat pintar namun tidak punya keinginan kuat untuk sukses.
Penundaan
Fenomena menunda-nunda bukanlah hal aneh, tetapi hal ini khususnya lazim di kalangan individu yang sangat cerdas namun kurang memiliki dorongan untuk berhasil. Orang-orang ini sering kali memiliki banyak pengetahuan dan keterampilan yang luas. Akan tetapi, mereka sering menunda tugas, terlepas dari seberapa pentingnya tugas tersebut. Perilaku ini pun berasal dari berbagai alasan.
Takut gagal
Orang-orang yang sangat cerdas namun berjuang untuk sukses biasanya memiliki ketakutan terbesar akan kegagalan.Mereka takut gagal sehingga menghindari pengambilan risiko atau melangkah keluar dari zona nyaman. Ketakutan akan kegagalan ini dapat menciptakan semacam hambatan guna meraih kesuksesan.
Kurangnya penetapan tujuan yang jelas
Salah satu alasan yang paling diabaikan mengapa individu yang sangat cerdas gagal mencapai kesuksesan adalah ketidakmampuan untuk menetapkan tujuan yang jelasPenelitian menunjukkan bahwa penetapan tujuan adalah alat yang ampuh untuk mendorong kesuksesan.Meskipun mereka cerdas, beberapa individu gagal memanfaatkan potensi ini.
Perfeksionisme
Sifat yang sangat umum pada orang yang sangat cerdas adalah perfeksionisme. Mereka sering kali menetapkan standar tinggi bagi diri sendiri dan berupaya mencapai kesempurnaan dalam segala hal. Ini mungkin terdengar seperti hal yang baik. Namun, bila dibawa ke titik ekstrem, perfeksionisme dapat menjadi penghalang menuju kesuksesan.
Harga diri rendah
Meskipun cerdas, mereka bergulat dengan perasaan tidak mampu.Mereka meragukan kemampuan dan prestasi, terus-menerus merasa tidak cukup baik.Harga diri yang rendah ini dapat melumpuhkan pemikiran mereka.
Mengutamakan kenyamanan daripada pertumbuhan
Meskipun berpotensi, mereka lebih memilih untuk tetap berada di zona nyaman daripada memaksakan diri untuk berkembang.Mereka memilih rasa aman daripada ketidaknyamanan, menghindari situasi yang dapat menguji kemampuan atau menguji ketahanan.Perilaku ini sering kali berasal dari rasa takut terhadap hal yang tidak diketahui atau keengganan menghadapi ketidaknyamanan sementara.
Kurangnya ketahanan
Orang yang pintar namun tidak punya kemauan untuk sukses sering kali kesulitan dengan ketahanan.Mereka mungkin mudah menyerah saat menghadapi rintangan atau patah semangat karena kegagalan.Tanpa ketangguhan, kemunduran sekecil apa pun dapat tampak seperti rintangan yang tidak dapat diatasi.(jpc)