SAMPIT, PROKALTENG.CO – Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalimantan Tengah, Agustiar Sabran, memberikan apresiasi tinggi terhadap pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) I Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).
“Sebagai suku bangsa Dayak, kita adalah satu kesatuan yang tak terpisahkan dengan alasan apa pun. Moto TBBR ini luar biasa karena mengedepankan kebijaksanaan dalam setiap langkahnya,” ujar Agustiar, Minggu (17/11).
Ia menegaskan bahwa organisasi seperti TBBR memiliki peran strategis dalam memperkuat budaya dan tradisi Dayak di tengah perkembangan zaman.
“Jika bijak, maka bicaralah. Itulah moto yang harus terus kita pegang dalam menjalankan organisasi ini,” tambahnya.
Agustiar berharap, Musda I TBBR Kotim 2024 dapat menjadi landasan untuk menyusun program kerja yang lebih baik ke depan.
“Selain mempererat hubungan antaranggota, kegiatan ini juga memperkuat komitmen TBBR sebagai wadah persatuan dan pelestarian adat Dayak di Kalimantan Tengah,” imbuhnya.
Plt. Ketua DPD TBBR Kotim, Armante, juga menekankan pentingnya Musda sebagai forum persatuan warga Dayak di Kotim.
“Musda tidak hanya menjadi ajang pengambilan keputusan, tetapi juga sarana silaturahmi dari tingkat akar rumput hingga pusat. Oleh karena itu, Musda harus menjadi wadah untuk mencapai mufakat demi kepentingan bersama,” jelasnya.
Sejak didirikan pada 7 November 2019, DPD TBBR Kotim terus berkembang pesat. Dalam lima tahun terakhir, jumlah anggota organisasi ini telah mencapai sekitar 5.000 orang. Pertumbuhan ini menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat dalam mendukung pelestarian adat Dayak.
Musda I TBBR Kotim pun menjadi momentum penting untuk memperkuat tradisi dan budaya Dayak di tengah tantangan zaman. (hfz)