PROKALTENG.CO-Syakir Sulaiman, mantan pemain Timnas U 23 yang ditangkap petugas Polres Cianjur bakal menjalani hari-harinya di penjara. Syakir terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara, karena terjerat kasus obat-obatan terlarang.
Dari tangan Syakir Sulaiman, polisi menyita barang bukti berupa 2.700 butir obat terlarang berbagai jenis. Syakir dijerat pasal 35 Jo pasal 435 ayat 2 Undang-undang RI Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan dengan ancaman hukuman kurungan penjara maksimal 15 tahun.
Kasatreskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto membeber, hasil pemeriksaan Syakir Sulaiman, yang bersangkutan mengaku sudah mengedarkan obat terlarang selama dua tahun.
“Baik menjual secara eceran ataupun per dus. Jadi dia ini bandar, bukan lagi pengedar biasa,” kata AKP Tono, Rabu (6/11/2024).
Syakir Sulaiman mengedarkan obat terlarang setelah mengalami cedera panjang. Sehingga yang bersangkutan tidak lagi memiliki penghasilan tetap.
“(Syakir) cedera kaki, sehingga pulang ke Cianjur ke kampung halaman istrinya.”
Diduga lantaran tidak punya penghasilan setelah tak lagi main sepakbola, yang bersangkutan mengedarkan obat terlarang.
Kata AKP Tono, per bulannya Syakir bisa meraup untung hingga puluhan juta rupiah. Pria 37 tahun ini ditangkap di Cianjur, Jawa Barat, setelah polisi mendapat laporan masyarakat atas peredaran obat terlarang.
Berikut profil Syakir Sulaiman? Syakir tercatat merupakan pemain profesional hingga akhir 2019.
Hanya saja, ketika pandemi Covid-19 pada 2020, Syakir tak memiliki klub lagi. Pada 2019, Syakir Sulaiman membela Aceh United.
Di pentas sepakbola nasional, nama Syakir Sulaiman mulai terdengar pada 2010. Ketika itu, Syakir Sulaiman membela PSSB Bireun. Semusim di PSSB, pemain berposisi gelandang serang ini lantas dipinang Persiraja.
Dari Persiraja, Syakir dikontrak Persiba Balikpapan pada musim 2012/2013. Kisahnya di Persiba inilah yang membuatnya dipanggil ke Timnas Indonesia U-23.
Sebelum membela Garuda Muda, Syakir Sulaiman sempat menjalani masa percobaan atau trial di klub Jepang, Venfort Kofu. Hanya saja, ia gagal memenuhi ekspektasi klub. Syakir lantas dipanggil ke Timnas Indonesia U-23 pada 2014 untuk persiapan Asian Games 2014 di Korea Selatan.
Pelatih Timnas U-23 saat itu, Aji Santoso, memanggil Syakir untuk membela Garuda Muda.
Kiprah Syakir makin dikenal. Ia tercatat pernah membela Sriwijaya FC (2014), Bali United (2015), dan akhirnya kembali ke Aceh United pada 2018 hingga memutuskan pensiun.
Setelah tak punya klub, Syakir sebenarnya masih aktif bermain bola. Ia pernah main di sejumlah turnamen antar kampung (tarkam) sepak bola di daerahnya.
Belakangan, nama Syakir tercoreng. Ia justru ditangkap polisi setelah diduga menjadi pengedar obat terlarang. (isk/jpg)