26.2 C
Jakarta
Friday, December 27, 2024

Bersyukur , Realisasi PAD Kotim Tahun 2023 Melebihi Target

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Ramadhansyah, mengatakan Realisasi pendapatan asli daerah (PAD) tahun 2023 telah melebihi target yang telah ditetapkan, dan pendapatan daerah yang terbesar dari  dana bagi hasil (DBH).

“Kita bersyukur pendapatan daerah Kabupaten Kotim tahun 2023 melebihi target dari yang telah ditetapkan yaitu Rp 2,297 triliun, dan capaiannya adalah Rp2.300 triliun atau sekitar 101 persen,” sampai Ramadhansyah, Rabu (17/1)

Dirinya mengatakan pada tahun 2023 target Anggaran Pendapat dan Belanja Daerah (APBD) murni sebesar Rp 2,045 triliun, sedangkan di perubahan Rp 2,297 triliun. Dari total target pendapatan daerah di 2023 sesuai KMK mendapatkan dana kurang bayar tahun 2021, 2022 dan 2023 dibayar semua dengan total Rp170 miliar.

Baca Juga :  4 Desa di Kecamatan Tualan Hulu Kembali Dilanda Banjir

“Dengan tercapainya target dan dana kurang bayar sebesar Rp 170 miliar itu kewajiban Pemkab terhadap ASN maupun yang lainnya bisa diselesaikan di bulan Januari 2024 ini,” ujar Ramadhansyah.

Ia juga menyampaikan pada bulan Desember kemarin harusnya dapat dibayarkan, karena anggaran masuknya persis di akhir tahun 2023 tanggal dan jamnya sudah sore hari, sehingga teman-teman BKAD tidak sempat untuk mengeluarkan atau membayarkannya.

Dan untuk pemasukan daerah tertinggi bersumber dari DBH, royalti batubara di tahun 2022 masih ada tersisa kurang bayar pemerintah pusat kepada pemerintah daerah itu Rp156 miliar yang dibayarkan penuh dan kedua adalah sumber daya alam lainnya termasuk sektor PBB P3, pertambangan perkebunan, kehutanan, sehingga total dari dua pemasukan terbesar itu mencapai Rp170 miliar.

Baca Juga :  Pemkab Kotim Salurkan Hibah Rp17 Miliar untuk Kegiatan Keagamaan

“Kalau untuk DBH dari provinsi di triwulan ke 4 itu dibayarkan 1 bulan, jadi sisanya masih 2 bulan mungkin di triwulan pertama di 2024 ini akan kembali dibayarkan, sehingga piutang TPP maupun insentif bagi ASN sudah dapat bisa dibayarkan semua dan di harapkan 2024 ini tidak ada piautang lagi,” tutupnya.(bah/kpg)

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Ramadhansyah, mengatakan Realisasi pendapatan asli daerah (PAD) tahun 2023 telah melebihi target yang telah ditetapkan, dan pendapatan daerah yang terbesar dari  dana bagi hasil (DBH).

“Kita bersyukur pendapatan daerah Kabupaten Kotim tahun 2023 melebihi target dari yang telah ditetapkan yaitu Rp 2,297 triliun, dan capaiannya adalah Rp2.300 triliun atau sekitar 101 persen,” sampai Ramadhansyah, Rabu (17/1)

Dirinya mengatakan pada tahun 2023 target Anggaran Pendapat dan Belanja Daerah (APBD) murni sebesar Rp 2,045 triliun, sedangkan di perubahan Rp 2,297 triliun. Dari total target pendapatan daerah di 2023 sesuai KMK mendapatkan dana kurang bayar tahun 2021, 2022 dan 2023 dibayar semua dengan total Rp170 miliar.

Baca Juga :  4 Desa di Kecamatan Tualan Hulu Kembali Dilanda Banjir

“Dengan tercapainya target dan dana kurang bayar sebesar Rp 170 miliar itu kewajiban Pemkab terhadap ASN maupun yang lainnya bisa diselesaikan di bulan Januari 2024 ini,” ujar Ramadhansyah.

Ia juga menyampaikan pada bulan Desember kemarin harusnya dapat dibayarkan, karena anggaran masuknya persis di akhir tahun 2023 tanggal dan jamnya sudah sore hari, sehingga teman-teman BKAD tidak sempat untuk mengeluarkan atau membayarkannya.

Dan untuk pemasukan daerah tertinggi bersumber dari DBH, royalti batubara di tahun 2022 masih ada tersisa kurang bayar pemerintah pusat kepada pemerintah daerah itu Rp156 miliar yang dibayarkan penuh dan kedua adalah sumber daya alam lainnya termasuk sektor PBB P3, pertambangan perkebunan, kehutanan, sehingga total dari dua pemasukan terbesar itu mencapai Rp170 miliar.

Baca Juga :  Pemkab Kotim Salurkan Hibah Rp17 Miliar untuk Kegiatan Keagamaan

“Kalau untuk DBH dari provinsi di triwulan ke 4 itu dibayarkan 1 bulan, jadi sisanya masih 2 bulan mungkin di triwulan pertama di 2024 ini akan kembali dibayarkan, sehingga piutang TPP maupun insentif bagi ASN sudah dapat bisa dibayarkan semua dan di harapkan 2024 ini tidak ada piautang lagi,” tutupnya.(bah/kpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru