27.8 C
Jakarta
Friday, October 25, 2024

Satpol PP Surabaya Dianiaya Buruh, Polisi Kejar Terduga Pelaku

PROKALTENG.CO-Gelombang demonstrasi buruh untuk meminta kenaikan upah di Surabaya berbuntut penganiayaan kepada dua petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Surabaya.

Kedua Satpol PP Surabaya itu tengah bertugas untuk membantu polisi melakukan pengamanan demonstrasi buruh. Kapolsek Gayungan Kompol Trie Sis Biantoro membenarkan aksi penganiayaan itu.

Dia menyatakan, aksi penganiayaan kepada dua petugas Satpol PP Surabaya itu diduga dilakukan oleh buruh dari Aliansi Garda Metal.

“Diduga yang menganiaya (petugas Satpol PP) itu sekitar lima orang,” kata Kapolsek Gayungan Surabaya Kompol Trie.

Berdasarkan catatan Polsek Gayungan Surabaya, aksi penganiayaan terjadi sekitar pukul 15.30. Saat itu, para buruh arak-arakan melewati Jalan Ahmad Yani menuju lokasi unjuk rasa. Tepatnya di depan Kantor Gubernur Jawa Timur.

Baca Juga :  Banyak Potensi Kriminalisasi, Aliansi Masyarakat Sipil Kalteng Desak T

Kompol Trie mengungkapkan, saat itu, ada dua petugas Satpol PP Surabaya, Muid Kahfi dan Tarikh Azis. Keduanya berjaga di sekitaran Taman Pelangi, Jalan Ahmad Yani, Surabaya.

Saat itu, lanjut Trie, lalu lintas sekitar macet total. Buruh yang berunjuk rasa memblokade jalan. Khususnya jalan dari Sidoarjo menuju Surabaya.

Kedua petugas Satpol PP Surabaya itu berinisiatif untuk membuka portal jalan. Portal itu ada di lokasi yang mengarah ke perkampungan. Tujuannya supaya pengendara motor bisa melanjutkan perjalanan. Dengan begitu kemacetan di jalan sekitar itu terurai.

“Tapi tidak dibolehin buruh. Eh, tiba-tiba ada salah satu orang lompat, kemudian menendang petugas Satpol PP hingga dikeroyok,” ucap Trie.

Baca Juga :  Diduga Cekcok, Suami Mengamuk Aniaya Istri Hingga Tewas

Kedua Satpol PP Surabaya itu telah diamankan petugas. Akibatnya, salah satu petugas Satpol PP Surabaya alami luka-luka.

Meski mengetahui sosok pelaku penganiayaan, petugas kepolisian dikatakannya, memilih menahan diri tidak melakukan penangkapan. Sebab situasi di lapangan tidak memungkinkan.

“Tadi kan waktu ramai-ramai, kalau kita nangkap kan bahaya. Jumlah kekuatan kita dengan mereka beda, kita cuma 150 personel mereka ribuan,” jelasnya.

Kendati demikian, Trie menegaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Polrestabes Surabaya. Pihak yang melakukan penganiayaan sudah terdeteksi.(jpg)

PROKALTENG.CO-Gelombang demonstrasi buruh untuk meminta kenaikan upah di Surabaya berbuntut penganiayaan kepada dua petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Surabaya.

Kedua Satpol PP Surabaya itu tengah bertugas untuk membantu polisi melakukan pengamanan demonstrasi buruh. Kapolsek Gayungan Kompol Trie Sis Biantoro membenarkan aksi penganiayaan itu.

Dia menyatakan, aksi penganiayaan kepada dua petugas Satpol PP Surabaya itu diduga dilakukan oleh buruh dari Aliansi Garda Metal.

“Diduga yang menganiaya (petugas Satpol PP) itu sekitar lima orang,” kata Kapolsek Gayungan Surabaya Kompol Trie.

Berdasarkan catatan Polsek Gayungan Surabaya, aksi penganiayaan terjadi sekitar pukul 15.30. Saat itu, para buruh arak-arakan melewati Jalan Ahmad Yani menuju lokasi unjuk rasa. Tepatnya di depan Kantor Gubernur Jawa Timur.

Baca Juga :  Banyak Potensi Kriminalisasi, Aliansi Masyarakat Sipil Kalteng Desak T

Kompol Trie mengungkapkan, saat itu, ada dua petugas Satpol PP Surabaya, Muid Kahfi dan Tarikh Azis. Keduanya berjaga di sekitaran Taman Pelangi, Jalan Ahmad Yani, Surabaya.

Saat itu, lanjut Trie, lalu lintas sekitar macet total. Buruh yang berunjuk rasa memblokade jalan. Khususnya jalan dari Sidoarjo menuju Surabaya.

Kedua petugas Satpol PP Surabaya itu berinisiatif untuk membuka portal jalan. Portal itu ada di lokasi yang mengarah ke perkampungan. Tujuannya supaya pengendara motor bisa melanjutkan perjalanan. Dengan begitu kemacetan di jalan sekitar itu terurai.

“Tapi tidak dibolehin buruh. Eh, tiba-tiba ada salah satu orang lompat, kemudian menendang petugas Satpol PP hingga dikeroyok,” ucap Trie.

Baca Juga :  Diduga Cekcok, Suami Mengamuk Aniaya Istri Hingga Tewas

Kedua Satpol PP Surabaya itu telah diamankan petugas. Akibatnya, salah satu petugas Satpol PP Surabaya alami luka-luka.

Meski mengetahui sosok pelaku penganiayaan, petugas kepolisian dikatakannya, memilih menahan diri tidak melakukan penangkapan. Sebab situasi di lapangan tidak memungkinkan.

“Tadi kan waktu ramai-ramai, kalau kita nangkap kan bahaya. Jumlah kekuatan kita dengan mereka beda, kita cuma 150 personel mereka ribuan,” jelasnya.

Kendati demikian, Trie menegaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Polrestabes Surabaya. Pihak yang melakukan penganiayaan sudah terdeteksi.(jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru