PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Kejuaraan Nasional (Kejurnas) OnePrix Putaran II di Kota Palangkaraya menyisahkan kisah menarik dalam dunia olahraga balap motor bebek. Di mana dalam event tersebut, kurang lebih 12 umbrella girls (gadis payung, Red) lokal menggenakan pakaian adat khas Kalteng.
Berbeda dari balapan sebelumnya, ide kreatif yang diusung Pemerintah Kota (Pemko) Palangkaraya melalui Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kota Palangkaraya tersebut mendapatkan pujian dari berbagai pihak.
“Perpaduan unsur olahraga motorsports dan budaya lokal kami tonjolkan, agar masyarakat luas bisa mengenal Kota Palangkaraya, Provinsi Kalimantan Tengah. Dengan segala kekayaan budaya kearifan lokal yang dimiliki,” ucap Kepala Disparbudpora Hj. Iin Hendrayati Idris, Minggu (4/6/2023).
Pada event tersebut, antusiasme warga Palangkaraya memang luar biasa. Kurang lebih 5.000 tiket baik paddock maupun tribun habis terjual. Tercatat ini merupakan rekor penonton OnePrix terbanyak yang pernah ada sejak digulirkan 2019 lalu.
“Saya optimistis tren positif ini tetap berlanjut di penyelenggaraan-penyelenggaraan selanjutnya. Melihat dari jumlah penonton yang hadir langsung ke Sirkuit Sabaru. Bukan tidak mungkin kami akan mempertimbangkan pembukaan OnePrix musim depan,” kata CEO PT.OMM, Arlan Perkasa Lukman.
Di tempat berbeda momen tersebut menyiratkan pengalaman pertama kali jadi umbrella girls oleh  Jesica yang mengutarakan bahwa apa yang digagas oleh Pemko Palangkaraya, dengan menggunakan pakaian adat memberikan kesan yang tertutup dalam berbusana dan menampilkan kebudayaan yang melekat.
“Keren banget idenya. Jadi ini bisa menjadikan inspirasi bagi daerah lain bahwa umbrella girls atau kerap kita sapa gadis payung menampilkan sisi budaya yang menonjol bagi pihak tuan rumah. Bahkan ini dapat jadi motivasi kita agar selalu mencintai budaya dan adat istiadat daerah kita,” terangnya, Selasa (6/6/2023). (pri/rin)