27.8 C
Jakarta
Friday, November 22, 2024

Operasi Pasar Sudah Dilakukan, Harga Gas Elpiji Masih Mahal

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Hj.Darmawati, sangat mendukung upaya pemerintah kabupaten untuk menekan harga elpiji tabung 3 kilogram di pasaran melalui operasi pasar dengan harapan harga kembali stabil, tetapi harga eceran di pangkalan maupun yang dijual di kios warga tetap di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).

“Walaupun operasi pasar dilakukan oleh pemerintah daerah dengan menjual gas elpiji, tetapi harga di kios-kios warga baik di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang maupun Baamang masih di atas HET, dan hal ini masih banyak di keluhkan warga karena harganya antara Rp40 ribu hingga Rp.45 ribut pertabung gasnya,” kata Hj.Darmawati saat dibincangi di ruang kerjannya, Senin (17/10).

Baca Juga :  Menyetujui Penambahan Penyertaan Modal Bank Kalteng

Dirinya meminta pemerintah daerah melalui instansi terkait maupun aparat kepolisian untuk turun langsung untuk memantau dan melihat langsung penjualan di sejumlah pangkalan. Karena menurut informasi warga penjualan di sejumlah pangkalan begitu cepat habis sehingga sebagian warga sekitar pangkalan ada yang tidak kebagian.

“Menurut warga baru satu jam datang gas elpiji di pangkalan sudah habis, bahkan warga sekitar ada yang tidak kebagian, sementara harga di pangkalan bervariasi antara Rp25 ribu hingga Rp30 ribu pertabung gasnya,” sampai Darmawati.

Selain itu Politisi Partai Golkar ini meminta instansi terkait dan pihak kepolisian untuk turut mengawasi pendistribusian gas elpiji 3 kilogram agar benar-benar sampai kepada masyarakat yang berhak menerimanya, dan harganya tidak terlalu mahal sampai ke masyarakat.

Baca Juga :  Tanpa Pandang Bulu! Semua ASN di Semua SOPD Kotim Harus Dites Urine

“Pendistribusiannya harus benar-benar diawasi, jangan sampai salah sasaran. Dan terjadi kelangkaan terhadap gas elpiji 3 kilogram yang bermuara kepada tingginya harga ditingkat eceran, dan selama ini tingginya harga elpiji seakan dianggap biasa oleh banyak pihak, padahal kondisi itu semakin memberatkan masyarakat kalangan bawah dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ujar Darmawati.

Dirinya meminta pemerintah daerah bersama aparat penegak hukum harus bersinergi untuk memastikan ketersedian stock gas elpiji 3 kilogram benar-benar terpenuhi. Sehingga dapat mengetahui penyebab tingginya harga di tingkat eceran, Dan kalau ada oknum yang bermain maka harus ditindak tegas.(bah)

SAMPIT, PROKALTENG.CO– Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Hj.Darmawati, sangat mendukung upaya pemerintah kabupaten untuk menekan harga elpiji tabung 3 kilogram di pasaran melalui operasi pasar dengan harapan harga kembali stabil, tetapi harga eceran di pangkalan maupun yang dijual di kios warga tetap di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).

“Walaupun operasi pasar dilakukan oleh pemerintah daerah dengan menjual gas elpiji, tetapi harga di kios-kios warga baik di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang maupun Baamang masih di atas HET, dan hal ini masih banyak di keluhkan warga karena harganya antara Rp40 ribu hingga Rp.45 ribut pertabung gasnya,” kata Hj.Darmawati saat dibincangi di ruang kerjannya, Senin (17/10).

Baca Juga :  Menyetujui Penambahan Penyertaan Modal Bank Kalteng

Dirinya meminta pemerintah daerah melalui instansi terkait maupun aparat kepolisian untuk turun langsung untuk memantau dan melihat langsung penjualan di sejumlah pangkalan. Karena menurut informasi warga penjualan di sejumlah pangkalan begitu cepat habis sehingga sebagian warga sekitar pangkalan ada yang tidak kebagian.

“Menurut warga baru satu jam datang gas elpiji di pangkalan sudah habis, bahkan warga sekitar ada yang tidak kebagian, sementara harga di pangkalan bervariasi antara Rp25 ribu hingga Rp30 ribu pertabung gasnya,” sampai Darmawati.

Selain itu Politisi Partai Golkar ini meminta instansi terkait dan pihak kepolisian untuk turut mengawasi pendistribusian gas elpiji 3 kilogram agar benar-benar sampai kepada masyarakat yang berhak menerimanya, dan harganya tidak terlalu mahal sampai ke masyarakat.

Baca Juga :  Tanpa Pandang Bulu! Semua ASN di Semua SOPD Kotim Harus Dites Urine

“Pendistribusiannya harus benar-benar diawasi, jangan sampai salah sasaran. Dan terjadi kelangkaan terhadap gas elpiji 3 kilogram yang bermuara kepada tingginya harga ditingkat eceran, dan selama ini tingginya harga elpiji seakan dianggap biasa oleh banyak pihak, padahal kondisi itu semakin memberatkan masyarakat kalangan bawah dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ujar Darmawati.

Dirinya meminta pemerintah daerah bersama aparat penegak hukum harus bersinergi untuk memastikan ketersedian stock gas elpiji 3 kilogram benar-benar terpenuhi. Sehingga dapat mengetahui penyebab tingginya harga di tingkat eceran, Dan kalau ada oknum yang bermain maka harus ditindak tegas.(bah)

Terpopuler

Artikel Terbaru