SAMPIT, PROKALTENG.CO– Tingginya curahan hujan dalam tiga minggu terakhir ini membuat banjir di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Kondisinya pun terus meluas dan sudah merendam desa-desa yang ada di beberapa kecamatan. Seperti kecamatan  Tualan Hulu, Mentaya Hulu, Kota Besi dan Parenggean, kondisi banjir yang parah melanda Kecamatan Perenggean dan Kota Besi.
Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Kotim H.Hairis Salamad mengatakan bencana banjir yang terjadi di beberapa kecamatan tahunan ini, diharapkan menjadi gambaran bagi pemerintah daerah untuk siap siaga dan memikirkan bagaimanan dapat diantisipasi agar bajir tidak lagi melanda pemukiman warga, serta pemerintah daerah juga menyiapkan bantuan bagi korban yang terdampak.
“Kami minta menyarankan pemerintah daerah untuk merelokasi permukiman yang menjadi langganan banjir ke tempat yang lebih aman, karena salah satu lokasi langganan banjir yang perlu dipertimbangkan untuk direlokasi adalah Desa Hanjalipan di Kecamatan Kota Besi,” kata Hairis Kamis (15/9).
Menurutnya desa tersebut hampir setiap tahun dilanda banjir, maka dari itu pihaknya menyarankan lebih baik dibantu direlokasi, dan pemerintah daerah dapat membantu pembangunan rumah mereka di lokasi yang aman dari banjir, karena selama ini rumah warga Desa Hanjalipan cukup dekat dengan sungai, sehingga saat turun hujan dan bersamaan dengan air pasang air merendam rumah mereka.
“Berdasarkan pengalaman beberapa tahun terakhir, banjir semakin sering terjadi di Kotim dan cenderung semakin parah, untuk itulah kami menyarankan pemerintah daerah merelokasi permukiman warga ke lokasi yang lebih aman dari banjir. Hal ini juga untuk antisipasi jangka panjang kalau banjir di daerah ini terus terjadi setiap tahun dan semakin parah,” ujar Hairis
Politisi Partai Amanat Nasional ini juga meminta agar pemerintah daerah segera memberikan bantuan kepada warga desa yang terdampak banjir saat ini, karena warga yang terdampak tidak dapat melakukan aktifitas, maka bantuan sembako maupun lainya sangat diperlukan oleh mereka.
“Kami minta pemerintah daerah maupun pihak perusahaan besar swasta (PBS) yang ada di wilayah desa-desa yang terdampak akan banjir agar bantuan yang diberikan bantuan bagi warga yang terdampak akan banjir,” ucap Hairis.
Ia juga menambahkan, pemerintah harusnya sudah siap kalau terjadi bencana semacam ini, lantaran sudah bisa terbaca setiap tahunnya ketika memasuki musim penghujan pasti akan ada sejumlah daerah yang mengalami bencana banjir besar hingga menenggelamkan rumah warga, jadi ketika bencana terjadi tidak lagi menunggu persiapan, langsung bisa memberikan bantuan karena sudah disiapkan terlebih dahulu.
“Pemerintah juga mesti mencarikan solusi agar banjir yang terjadi setiap tahun dapat diminalisir. Terutama penyebarannya agar tidak terlalu luas. Meski menyiapkan bantuan, tetapi bukan berarti menandakan pemerintah pasrah akan bencana banjir, tetap harus ada upaya yang dilakukan, kita sadari besar atau kecil banjir pasti akan terjadi terutama bagi daerah yang berada di bantaran sungai,” tutupnya.(bah)