PALANGKA
RAYA-Rencana
pemindahan ibu kota negara ke Kalteng semakin memanas. Isu nasional ini bahkan
menjadi perbincangan masyarakat internasional. Gubernur Kalteng H Sugianto
Sabran yang sepenuhnya mendukung rencana pemerintah pusat ini, memberikan
semangat kepada masyarakat yang lokasinya terpilih sebagai calon ibu kota
negara.
“Salah satu wilayah tersebut
yakni Kabupaten Katingan. Saya berharap agar masyarakat lokal mampu bersaing
dan jangan takut berkompetisi dengan pendatang. Masyarakat Dayak adalah orang
pekerja keras, cerdas, dan orang-orang pintar,†katanya saat perayaan HUT ke-17
Kabupaten Katingan, di Kantor Bupati Katingan, Selasa (30/7).
Diungkapkannya, jika
memang nantinya ibu kota negara ditetapkan di Kalteng, maka masyarakat harus
bisa menjadi pengelola atau pembudi daya. Gubernur tak mengharapkan nantinya
sumber daya alam (SDA) yang ada di Kalteng semuanya dijual secara mentah.
“Saya minta kepada
bupati, sekda, dan jajaran perangkat daerah (PD), khususnya masyarakat Katingan,
agar berpindah ke budi daya,†ungkapnya.
Pasalnya, Kalteng pada
umumnya dan Kabupaten Katingan khususnya, sebagai wilayah calon ibu kota,
memiliki tanah yang subur. Karena itu, ke depannya harus dikekola untuk budi daya
pertanian, peternakan, dan keunggulan lainnya. Bahkan, lanjutnya, posisi Kalteng
yang menghadap ke Pulau Jawa, harus benar-benar dimanfaatkan.
“Nanti jika terjadi
pemindahan ibu kota, tidak menutup kemungkinan bahwa 15-20 tahun ke depan,
penduduk Kalteng sudah mendekati sepuluh jutaan. Penduduk ini harus dikasih
makan dan yang memberi makan harus orang lokal,” bebernya.
Hal ini, lanjut
gubernur, berujuan untuk mengangkat harkat dan martabat masyarakat Dayak,
sehingga secara otomatis perekonomian pun terangkat. Karean itu, harus
dipersiapkan SDM yang mau bekerja keras.(abw/ce/ala)