MUARA TEWEH-Prediksi sebagian kalangan bahwa H
Sugianto Sabran yang merupakan gubernur Kalteng dan H
Nadalsyah sebagai bupati Barito Utara akan bersaing dalam
pilgub 2020 nanti, sepertinya terpatahkan.
Tampaknya Nadalsyah atau
yang akrab disapa Koyem, memberikan sinyal dukungan dan lebih mendorong
Sugianto untuk kembali melanjutkan
tugas memimpin Kalteng ini.
Isyarat
dukungan itu terungkap saat acara ramah tamah bersama Gubernur Kalteng H
Sugianto Sabran di rumah jabatan bupati Batara, Minggu malam (28/7). Koyem melihat bahwa sosok
Sugianto mampu menjalankan amanah sebagai
gubernur, yang notabene memiliki tingkat
kesibukan tinggi. Â
“Jadi gubernur
itu berat, biar Pak Sugianto saja yang jadi gubernur. Biarkan beliau
(Sugianto Sabran, red) saja melanjutkan,” ucap
Koyem.
Koyem
mengakui tidak
semua orang mampu menjadi gubernur. Bahkan,
kata dia, satu
periode menjabat sebagai gubernur masih kurang untuk menuntaskan semua
program. Terlebih menyelesaikan janji politik.
“Kami sangat memaklumi, karena waktu satu
periode jadi bupati pun masih banyak program yang belum tuntas, sehingga perlu
dilanjutkan,” katanya.
Di tempat yang sama, Gubernur Sugianto Sabran rupanya
mengeluarkan pernyataan menarik di hadapan tokoh
masyarakat Muara Teweh. Ia mengaku sudah pernah berbicara dengan Koyem dan
menanyakan kesediaan menjadi gubernur. Namun Koyem menolak
dan
mempersilakan Sugianto menyelesaikan programnya. Ketika disinggung
apakah ada kemungkinan bersanding dengan Koyem? Sugianto menjawab diplomatis,
bahwa itu rahasia Tuhan. “Sebaik-baik perencana adalah Allah Swt,”
tutur gubernur.Â
Sugianto pun
membeberkan bahwa sudah pernah ada gubernur dari wilayah tengah dan barat. Untuk
itu, dia mengharapkan agar
pada tahun
2024 nanti, maka gubernur harus dijabat oleh orang perwakilan DAS Barito. Bukan sekadar
mengungkapkan soal konstelasi pilgub,
selebihnya Sugianto dan Koyem saling memuji.Â
Sugianto menyebut, bupati dari kalangan
pengusaha memiliki kelebihan tersendiri. Misalnya, Koyem memiliki ide untuk membangun jalan dari Muara Teweh-Simpang Batapah, sehingga
memotong jarak 100 kilometer menuju ibu kota provinsi. Jarak
Muara Teweh-Palangka Raya yang selama ini ditempuh dala waktu rata-rata
tujuh sampai delapan jam, akan bisa diakses dalam empat hingga lima jam. “Terkait
pembangunan jalan
ini, nanti saya bantu Rp200–300 miliar untuk tahun
2021,” kata Sugianto.Â
Gubernur menilai, Koyem merupakan sosok kurang
bicara, tapi banyak bekerja dan tak main-main dalam membangun
daerah. Buktinya, hanya Kabupaten Batara yang mampu menjawab
tantangan menanam jagung, sehingga berdampak pada meningkatnya produksi jagung Kalteng. “Lahan Kalteng
sangat luas. Kenapa kita tidak mampu menyiapkan lahan pertanian,”
tandasnya seraya mengungkapkan keinginan menambah lahan pertanian di wilayah DAS
Barito.
Di hadapan Sugianto, Koyem juga memuji
perhatian Pemprov Kalteng untuk Kabupaten Batara. Misalnya,
bantuan anggaran RSUD Muara Teweh yang telah dikucurkan sebesar Rp25
miliar melalui APBD murni dan Rp25 miliar melalui
APBD perubahan. Rumah sakit terbesar di DAS Barito itu masih memerlukan
anggaran sekitar Rp200 miliar. “Pemkab Batara telah menganggarkan
Rp100 miliar hingga 2022. Berarti, masih ada
kekurangan Rp50 miliar. Kami berharap provinsi bisa membantu lagi Rp50
miliar,” harap bupati.
Masyarakat, imbuh Koyem, mengetahui berdirinya
RSUD Muara Teweh tidak lepas dari peran gubernur. Belum lagi bantuan
pembangunan jembatan Muara Teweh dan jalan kabupaten
dari Desa Mamphak menuju Simpang Thamrin.
“Kami ada keterbatasan APBD, karena banyak
yang harus kami bangun. Saya atas nama masyarakat Batara berterima
kasih
kepada bapak gubernur. Warga kami
sangat menikmati bantuan bapak,” sebut Koyem.
Tidak
hanya di acara itu, gubernur juga secara terbuka menyampaikan akan membantu meningkatkan
pembangunan di wilayah DAS Barito, terutama terkait pemekaran wilayah.
“Saya
berdoa, di bumi tempat saya berpijak sekarang ini (Batara, red), akan jadi
provinsi baru (Provinsi Barito Raya, red),†ucap gubernur saat upacara
peringatan HUT ke-69 Batara di Tiara Batara, Senin siang (29/7).
Dia
pun mengapresiasi kemajuan bidang infrastruktur dibawah kepemimpinan H Koyem.
Tak hanya itu, gubernur juga menginstruksikan kepada para kepala daerah maupun
wakil kepala daerah yang hadir saat itu, yakni bupati Bartim, Mura, Barsel, dan
wakil wali kota, agar memerhatikan kualitas SDM daerah masing-masing. Sugianto menegaskan,
pemprov melalui Disdik Kalteng memiliki program beasiswa bidik misi untuk
membantu 10.000 mahasiswa Kalteng yang kurang mampu. Bahkan, pemprov
menyalurkan Rp31 miliar untuk membantu pendidikan di Batara.
“Anak-anak
kita di Kalteng, jangan sampai ada yang putus sekolah. Anggarkan dari APBD.
Anak-anak Kalteng wajib bersekolah. Kitalah (para kepala daerah, red) yang
berjuang. Kadisdik dan bupati, cari orang yang sangat miskin. Kita bantu
anak-anaknya untuk kuliah,†lanjutnya.
Suami
Yulistra Ivo ini juga menegaskan, sektor kesehatan juga menjadi prioritas
pemprov. “Kelak ada rumah sakit tipe A di Kalteng. Sebuah rumah sakit yang bisa
menjadi rujukan agar masyarakat tak lagi berobat ke luar Kalteng,†ungkapnya.
Gubernur
pun menekankan agar setiap rumah sakit tak boleh menolak setiap pasien. “Pak
bupati, kalau ada rumah sakit yang menolak pasien miskin, pecat (ganti, red)
saja direkturnya,†tegasnya.
Sebagaimana
diketahui, Kalteng menjadi provinsi pertama yang me-launching program 500 juta
bibit, sebagai yang merupakan program Kementerian Pertanian. Gubernur pun
meminta kepada menteri pertanian (mentan) untuk memberikan Kalteng porsi lebih.
“Bupati di DAS Barito dan Gunung Mas (Gumas) harus siapkan lahan 300-500 ribu
hektare (ha), untuk ditanami 10 komoditas unggulan, di antaranya kopi, jambu,
karet, cengkeh, dan pala,†terangnya.
Dalam
kesempatan yang sama, gubernur juga mengimbau putra dan putri Kalteng untuk
menghindari diri dari narkotika. Dia meminta agar Polri, TNI, dan BNN bertindak
tegas memberantas peredaran narkotika di Bumi Tambun Bungai ini. “Berikan tindakan hukum
setinggi-tingginya. Ini demi menjaga anak-anak kita
di depan, supaya generasi penerus tidak terjerat narkoba. Jangan
ragu menindak bandar. Jangan hanya
yang
ecek-ecek yang diekspos, saya minta yang besar yang harus
ditangkap. Ini
tanggung jawab bersama,†jelas pria yang
pernah menjabat sebagai anggota DPR RI dapil Kalteng ini.
Politikus
sekaligus pengusaha ini juga mengingatkan agar jangan ada pembakaran hutan dan
lahan. Ini harus menjadi komitmen bersama agar Kalteng terhindar dari bencana
kabut asap. “Damang,
bupati, camat, jangan sampai ada karhutla,â€
urainya.
Dalam momen istimewa itu, gubernur juga memuji kualitas
sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki DAS Barito. Tak tanggung-tanggung, pria
murah senyum ini membawa beberapa kepala perangkat daerah (PD) yang berasal
dari DAS Barito. Di antaranya Kepala Bakueda Kalteng H Nuryakin, Kepala Dinas
PUPR Kalteng Shalahudin. Selain itu, hadir pula Kadis ESDM Ermal Subhan,
Kadisbun Kalteng Rawing Rambang, Kadishut Kalteng Sri Suwarno, Kadisdik Kalteng
Slamet Winaryo, Kasatpol PP Kalteng Baru I Sangkai, dan Inspektur Kalteng Sapto
Nugroho. (cah/ami/ce/ala)