28.4 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Rekrutmen CPNS 2019 Dimulai Akhir Oktober, Guru dan Perawat Prioritas

JAKARTA–Rekrutmen CPNS 2019 akan dimulai
akhir Oktober. Rencananya, tahapan pertama adalah pengumuman lewat sscn.bkn.go.id,
website Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
(KemenPAN-RB) serta masing-masing instansi. Kuota CPNS yang disiapkan tahun ini
sebanyak 197.111 orang. Terdiri dari instansi daerah 159.257 orang dan pusat
37.854.

Deputi SDM bidang
Aparatur KemenPAN-RB Setiawan Wangsa Atmadja mengatakan, guru dan kesehatan
masih menjadi prioritas CPNS 2019. “Masih tetap prioritas karena daerah
masih butuh. Kalau pusat lebih ke tenaga fungsional teknis dan teknis lainnya
terutama yang mendukung infrastruktur,” tandasnya. 

SementaraRekrutmen CPNS tahun ini lebih akhir
dibandingkan tahun lalu. Pada periode 2018, rangkaian seleksi CPNS baru sudah
dimulai di bulan September. Untuk tahun ini rangkaian seleksi CPNS bisa
berlangsung hingga tahun depan.

Keterangan tersebut disampaikan oleh Kepala Biro
Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN) Muhammad Ridwan. Dia mengatakan
kemungkinan besar pengumuman pendaftaran CPNS baru dibuka pekan keempat
Oktober. Kemudian proses pendaftaran atau upload dokumen online sampai seleksi
administrasi digelar November hingga sebelum pertengahan Desember.

’’Sehingga pertengahan Januari atau awal Februari
(tahun depan, Red) dimulai seleksi kompetensi dasar (SKD, REd),’’ kata Ridwan,
Kamis (27/9). Dia mengatakan sistem ujiannya tetap berbasis komputer seperti
tahun lalu.

Baca Juga :  Jangan Ragu Gelontorkan Dana untuk Pemberantasan Narkoba

Kuota yang disiapkan adalah 197.111 kursi.
Perinciannya adalah kuota instansi pusat sebanyak 37.854 kursi. Sedangkan untuk
instansi daerah 159.257 kursi.

Dia menuturkan ada sejumlah pertimbangan sehingga
rekrutmen CPNS 2019 terkesan berlarut-larut. Ridwan menuturkan panitia seleksi
nasional (panselnas) harus menunggu pelantikan Presiden Joko Widodo yang
dilaksanakan pada 20 Oktober nanti. Sebab panselnas menunggu adanya kepastian
nomenklatur kementerian baru.

Menurut Ridwan tidak menutup kemungkinan ada
kementerian yang dilebur. Atau bahkan kementerian yang dipisah serta
kementerian baru. Dengan adanya potensi perubahan tersebut, panselnas
menyesuaikan jadwal rekrutmen CPNS baru. Supaya tidak ada persoalan penyusunan
formasi terkait nomenklatur atau kementerian baru.

Selain itu Ridwan menuturkan proses rangkaian
seleksi CPNS tidak bisa dibuat cepat. Dia mencontohkan untuk tahap pengumuman
rekrutmen minimal 15 hari kerja. Kemudian untuk proses pendaftaran atau upload
dokumen minimal 10 hari kerja. Dari dua proses itu saja, sudah memakan waktu
sebulan.

Baca Juga :  Gubernur Tidak Tebang Pilih Dalam Pembangunan

Setelah itu ada proses seleksi administrasi yang
memeriksa seluruh dokumen pelamar. Kemudian juga ada jeda waktu untuk melayani
masa sanggah. BKN juga melakukan pelatihan kepada operator dari masing-masing
instansi yang membidangi pendaftaran CPNS baru.

Melalui pelatihan itu, diharapkan panitia seleksi
CPNS baru di masing-masing instansi bisa mengatasi persoalan teknis. Dia
mencontohkan tahun lalu ada persoalan di Bandung Barat. Ada pelamar yang
nilainya bagus dan dinyatakan lulus. Tetapi di akhir proses dia dinyatakan
gugur. Penyebabnya adalah pelamar ini berijazah D3. Sementara formasi yang
dilamar menyaratkan lulusan sarjana (S1).

Selain itu Ridwan menuturkan panselnas
mengevaluasi butir-butir soal ujian CPNS baru. Dia mengatakan ada masukan bahwa
soal yang diujikan kemarin sangat sulit. ’’Ada yang menyebut soal dewa. Soalnya
tidak membumi,’’ tuturnya. Soal-soal tersebut semula disusun sesuai dengan
pendekatan HOTS (high order thinking skill).

Ridwan berharap rektutmen CPNS 2019 berjalan
lancar. Dia menegaskan meskipun digelar hingga tahun depan, nama resminya tetap
CPNS 2019. (esy/wan/jpg/ala)

JAKARTA–Rekrutmen CPNS 2019 akan dimulai
akhir Oktober. Rencananya, tahapan pertama adalah pengumuman lewat sscn.bkn.go.id,
website Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
(KemenPAN-RB) serta masing-masing instansi. Kuota CPNS yang disiapkan tahun ini
sebanyak 197.111 orang. Terdiri dari instansi daerah 159.257 orang dan pusat
37.854.

Deputi SDM bidang
Aparatur KemenPAN-RB Setiawan Wangsa Atmadja mengatakan, guru dan kesehatan
masih menjadi prioritas CPNS 2019. “Masih tetap prioritas karena daerah
masih butuh. Kalau pusat lebih ke tenaga fungsional teknis dan teknis lainnya
terutama yang mendukung infrastruktur,” tandasnya. 

SementaraRekrutmen CPNS tahun ini lebih akhir
dibandingkan tahun lalu. Pada periode 2018, rangkaian seleksi CPNS baru sudah
dimulai di bulan September. Untuk tahun ini rangkaian seleksi CPNS bisa
berlangsung hingga tahun depan.

Keterangan tersebut disampaikan oleh Kepala Biro
Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN) Muhammad Ridwan. Dia mengatakan
kemungkinan besar pengumuman pendaftaran CPNS baru dibuka pekan keempat
Oktober. Kemudian proses pendaftaran atau upload dokumen online sampai seleksi
administrasi digelar November hingga sebelum pertengahan Desember.

’’Sehingga pertengahan Januari atau awal Februari
(tahun depan, Red) dimulai seleksi kompetensi dasar (SKD, REd),’’ kata Ridwan,
Kamis (27/9). Dia mengatakan sistem ujiannya tetap berbasis komputer seperti
tahun lalu.

Baca Juga :  Jangan Ragu Gelontorkan Dana untuk Pemberantasan Narkoba

Kuota yang disiapkan adalah 197.111 kursi.
Perinciannya adalah kuota instansi pusat sebanyak 37.854 kursi. Sedangkan untuk
instansi daerah 159.257 kursi.

Dia menuturkan ada sejumlah pertimbangan sehingga
rekrutmen CPNS 2019 terkesan berlarut-larut. Ridwan menuturkan panitia seleksi
nasional (panselnas) harus menunggu pelantikan Presiden Joko Widodo yang
dilaksanakan pada 20 Oktober nanti. Sebab panselnas menunggu adanya kepastian
nomenklatur kementerian baru.

Menurut Ridwan tidak menutup kemungkinan ada
kementerian yang dilebur. Atau bahkan kementerian yang dipisah serta
kementerian baru. Dengan adanya potensi perubahan tersebut, panselnas
menyesuaikan jadwal rekrutmen CPNS baru. Supaya tidak ada persoalan penyusunan
formasi terkait nomenklatur atau kementerian baru.

Selain itu Ridwan menuturkan proses rangkaian
seleksi CPNS tidak bisa dibuat cepat. Dia mencontohkan untuk tahap pengumuman
rekrutmen minimal 15 hari kerja. Kemudian untuk proses pendaftaran atau upload
dokumen minimal 10 hari kerja. Dari dua proses itu saja, sudah memakan waktu
sebulan.

Baca Juga :  Gubernur Tidak Tebang Pilih Dalam Pembangunan

Setelah itu ada proses seleksi administrasi yang
memeriksa seluruh dokumen pelamar. Kemudian juga ada jeda waktu untuk melayani
masa sanggah. BKN juga melakukan pelatihan kepada operator dari masing-masing
instansi yang membidangi pendaftaran CPNS baru.

Melalui pelatihan itu, diharapkan panitia seleksi
CPNS baru di masing-masing instansi bisa mengatasi persoalan teknis. Dia
mencontohkan tahun lalu ada persoalan di Bandung Barat. Ada pelamar yang
nilainya bagus dan dinyatakan lulus. Tetapi di akhir proses dia dinyatakan
gugur. Penyebabnya adalah pelamar ini berijazah D3. Sementara formasi yang
dilamar menyaratkan lulusan sarjana (S1).

Selain itu Ridwan menuturkan panselnas
mengevaluasi butir-butir soal ujian CPNS baru. Dia mengatakan ada masukan bahwa
soal yang diujikan kemarin sangat sulit. ’’Ada yang menyebut soal dewa. Soalnya
tidak membumi,’’ tuturnya. Soal-soal tersebut semula disusun sesuai dengan
pendekatan HOTS (high order thinking skill).

Ridwan berharap rektutmen CPNS 2019 berjalan
lancar. Dia menegaskan meskipun digelar hingga tahun depan, nama resminya tetap
CPNS 2019. (esy/wan/jpg/ala)

Terpopuler

Artikel Terbaru