PROKALTENG.CO-Menunaikan ibadah haji dan kembali ke Tanah Air dalam kondisi sehat merupakan impian sebagian muslim. Bukan hal yang mudah bagi jamaah untuk beradaptasi dengan cuaca dan lingkungan di Arab Saudi.
Rangkaian rukun haji yang dilakukan juga tidak mudah, mulai dari Ihram, Wukuf di Arafah, Mabit di Muzdalifah, Melontar jumrah di Mina, Tawaf Ifadah, Sa’i, dan Tahalul. Tak jarang, jamaah gugur saat menunaikan ibadahnya.
Perjalanan panjang dari Tanah Suci menuju Tanah Air juga kerap membuat kondisi fisik jamaah haji menurun drastis. Tubuh yang lelah menjadikan mereka lebih rentan terkena gangguan kesehatan.
Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Surabaya, Ira Purnamasari menyebut kelelahan, cuaca ekstrem, padatnya jamaah, hingga perubahan pola hidup selama haji memengaruhi kondisi kesehatan.
Dalam kesempatan yang sama, Ia mengatakan ada enam penyakit umum yang harus diwaspadai jamaah setelah menunaikan ibadah haji di Tanah Suci, berikut:
- Covid-19 (CoronaVirus Disease 2019)
Penyakit yang menyerang sistem pernapasan ini, belakangan ramai diperbincangkan setelah terjadi lonjakan kasus pada beberapa negara di Asia.
Gejalanya meliputi sakit kepala, batuk, demam, sakit tenggorokan, hingga hilangnya kemampuan indera perasa dan penciuman. Virus ini mudah menular, bahkan dari orang yang terinfeksi tetapi tidak bergejala.
- Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA).
ISPA menjadi penyakit paling umum yang dialami jamaah haji. Gejalanya meliputi batuk, pilek, demam, dan sakit tenggorokan.
“Penyebabnya kelelahan, paparan debu, serta kontak dekat dengan orang-orang dari berbagai negara,” tutur Ira Purnamasari di Surabaya, Jumat (20/6).
- Middle east respiratory syndrome (MERS)
Infeksi saluran pernapasan akibat virus MERS-CoV ini banyak ditemukan di Timur Tengah. Lansia dengan daya tahan tubuh lemah dan riwayat penyakit kronis lebih rentan tertular penyakit ini.
“Gejala umumnya MERS itu demam, batuk, sesak napas, gangguan pencernaan, dan nyeri otot. Komplikasi yang dapat terjadi adalah gagal napas, infeksi yang meluas, gagal organ, hingga kematian,” imbuhnya.
- Meningitis
Meningitis adalah peradangan pada selaput otak dan sumsum tulang belakang. Gejala umumnya, meliputi sakit kepala parah, leher kaku, kejang, hingga penurunan kesadaran. - Gangguan pencernaan
Jamaah haji rentan mengalami gangguan pencernaan seperti diare akibat perubahan pola makan, jenis makanan, dan sanitasi yang kurang. Kondisi ini bisa menyebabkan dehidrasi, terutama pada kalangan lansia. - Kambuhnya penyakit kronis
Kondisi fisik yang melemah setelah ibadah haji bisa memicu kambuhnya penyakit kronis, seperti hipertensi, diabetes, atau jantung. Terlebih jika pola makan dan konsumsi obat tidak dijaga dengan baik. (jpg)