PROKALTENG.CO-Hingga menjelang detik-detik akhir pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, perwakilan PDI Perjuangan tak jua dipanggil untuk menjadi calon menteri di kabinet baru.
Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul mengakui ada tiga kubu yang sedang berdinamika di partainya.
“Kalau saya bicara sama dikau, keputusan untuk itu aku belum dengar. Tetapi yang berkembang, itu kan, namanya pendapat kan berbeda-beda yang berkembang di antara kawan-kawan itu,” kata Bambang Pacul di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (14/10/2024).
Bambang mengatakan ada tiga pendapat yang mengemuka di internal PDIP. Pertama, ada yang ingin segera masuk kabinet Prabowo.
Kedua, ada yang ingin bergabung ke kabinet Prabowo, tetapi tidak sekarang. Terakhir, ada yang berpendapat PDIP tak perlu masuk kabinet Prabowo.
“Jadi ada tiga klaster yang sedang berdinamika,” tuturnya.
Para calon menteri dikumpulkan oleh Prabowo Subianto di Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Rabu kemarin. Mereka mengikuti pembekalan sebelum ditetapkan dalam struktur kabinet.
Total ada 59 orang yang mengikuti pembekalan. Di antara mereka, terdapat sosok Budi Gunawan. Mantan kepala Badan Intelijen Negara (BIN) itu dikenal sebagai orang dekat Megawati Soekarnoputri.
Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi yang juga calon menteri di kabinet Prabowo mengatakan, Budi Gunawan menjadi satu-satunya yang hadir dari unsur PDIP.
“Nggak ada (kader PDIP lainnya, Red). Hanya Pak Budi Gunawan saja tadi yang terakhir (tiba),” ujarnya.
Sementara Ketua DPP PDIP Puan Maharani masih optimistis kadernya diajak Prabowo menjadi calon menteri.
“Insyaallah semuanya mungkin terjadi,” kata Puan.
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun, menyebut bahwa ada dua sosok yang menjadi penghalang perwakilan PDIP tidak masuk kabinet Prabowo-Gibran.
Refly menyampaikan, alasan tersebut berkaitan dengan rasa tidak suka yang disimpan oleh PDIP terhadap dua tokoh, yakni Maruarar Sirait dan Budiman Sudjatmiko yang dianggap telah berkhianat dari partai.
“PDIP tidak ingin Maruarar Sirait menjadi menteri. Mereka masih menyimpan dendam kepada dua orang ini,” ungkap Refly dikutip dari YouTube, Rabu (16/10/2024).
Menariknya, Maruarar Sirait merupakan putra dari Sabam Sirait, salah satu tokoh besar PDIP. Kini dia menjadi kader Partai Gerindra dan bergabung di pemerintahan.
Refly juga menambahkan bahwa ada fraksi di PDIP, yang dikaitkan dengan Puan Maharani, yang tampak ingin masuk ke dalam pemerintahan. Ia mengungkapkan adanya skenario Puan disiapkan sebagai calon wakil presiden.
“Ada skenario di mana Puan Maharani disiapkan menjadi wakil presiden menggantikan Fufufafa. Ini mungkin bagian dari perjanjian antara Prabowo dan Megawati, jika mereka benar-benar bertemu,” tambah Refly. (pram/fajar/jpg)