26.1 C
Jakarta
Saturday, November 16, 2024

Gelar Upacara Adat, Akses Keluar Masuk Desa Bakonsu Ditutup 4 Hari

NANGA BULIK, PROKALTENG.CO -Desa Bakonsu, Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah menyelenggarakan upacara adat yang sakral dan penuh makna.  Demi menghormati ritual tersebut,  desa memutuskan untuk menutup akses keluar masuk selama empat hari.

Kepala Desa Bakonsu, Pance mengatakan keputusan ini diambil untuk menjaga kesucian dan kelancaran pelaksanaan upacara adat.

“Seluruh warga desa berkumpul dan berpartisipasi aktif dalam rangkaian acara yang penuh dengan tradisi dan nilai-nilai luhur,” ujarnya, Sabtu (16/11).

Dia menuturkan, upacara adat ini merupakan momen penting bagi masyarakat Desa Bakonsu,  mengingatkan kembali pada akar budaya dan nilai-nilai leluhur mereka.

“Penutupan akses selama empat hari, menjadi bukti penghormatan terhadap tradisi dan ritual yang telah diwariskan turun temurun,” bebernya.

Baca Juga :  Ayah Bejat! Ancam Membunuh, Sudah 5 Kali Anak Kandung Diperkosa

Dirinya pun berharap, perayaan upacara adat di Desa Bakonsu bisa berjalan lancar dan penuh makna dangan  menguatkan tali persaudaraan dan melestarikan budaya warisan leluhur. Barang siapa yang melanggar ketentuan, maka akan dikenakan sanksi adat. Hal itu sesuai hukum adat yang berlaku di Desa Bakonsu tersebut.

“Tidak ada kejadian luar biasa. Hanya saja, kami merasa kampung kami seperti tertutup auranya. Sehingga perlu dilakukan upacara adat untuk berdoa kepada Yang Maha Kuasa agar kampung kami diberkati,” tutur Pance lagi.

Ia melanjutkan, bahwa sudah lama ritual adat tersebut tidak dilaksanakan di desanya. Sehingga perlu dilakukan sebagai bentuk pelestarian budaya dan kepercayaan turun menurun dari nenek moyang.

Baca Juga :  Kesimpulan Rapat Internal Banggar, Agustiar Nilai DPRD Tidak Peka

“Semoga usai upacara ini, aura kampung kembali lebih cerah. Kerukunan dan rasa persaudaraan masyarakat kembali terjalin dengan erat, masyarakat lebih mudah dalam mencari rezeki dan lebih sejahtera. Warga yang biasa sering bertengkar tidak ada lagi,” harapnya.

Dengan penutupan akses desa itu, tentunya berdampak pada aktivitas warga yang juga diliburkan. Baik sekolah maupun karyawan yang bekerja di perusahaan swasta dan kebun plasma. Perusahaan maupun warga sekitar pun ikut menghormati keputusan tersebut. (bib/hnd)

NANGA BULIK, PROKALTENG.CO -Desa Bakonsu, Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah menyelenggarakan upacara adat yang sakral dan penuh makna.  Demi menghormati ritual tersebut,  desa memutuskan untuk menutup akses keluar masuk selama empat hari.

Kepala Desa Bakonsu, Pance mengatakan keputusan ini diambil untuk menjaga kesucian dan kelancaran pelaksanaan upacara adat.

“Seluruh warga desa berkumpul dan berpartisipasi aktif dalam rangkaian acara yang penuh dengan tradisi dan nilai-nilai luhur,” ujarnya, Sabtu (16/11).

Dia menuturkan, upacara adat ini merupakan momen penting bagi masyarakat Desa Bakonsu,  mengingatkan kembali pada akar budaya dan nilai-nilai leluhur mereka.

“Penutupan akses selama empat hari, menjadi bukti penghormatan terhadap tradisi dan ritual yang telah diwariskan turun temurun,” bebernya.

Baca Juga :  Ayah Bejat! Ancam Membunuh, Sudah 5 Kali Anak Kandung Diperkosa

Dirinya pun berharap, perayaan upacara adat di Desa Bakonsu bisa berjalan lancar dan penuh makna dangan  menguatkan tali persaudaraan dan melestarikan budaya warisan leluhur. Barang siapa yang melanggar ketentuan, maka akan dikenakan sanksi adat. Hal itu sesuai hukum adat yang berlaku di Desa Bakonsu tersebut.

“Tidak ada kejadian luar biasa. Hanya saja, kami merasa kampung kami seperti tertutup auranya. Sehingga perlu dilakukan upacara adat untuk berdoa kepada Yang Maha Kuasa agar kampung kami diberkati,” tutur Pance lagi.

Ia melanjutkan, bahwa sudah lama ritual adat tersebut tidak dilaksanakan di desanya. Sehingga perlu dilakukan sebagai bentuk pelestarian budaya dan kepercayaan turun menurun dari nenek moyang.

Baca Juga :  Kesimpulan Rapat Internal Banggar, Agustiar Nilai DPRD Tidak Peka

“Semoga usai upacara ini, aura kampung kembali lebih cerah. Kerukunan dan rasa persaudaraan masyarakat kembali terjalin dengan erat, masyarakat lebih mudah dalam mencari rezeki dan lebih sejahtera. Warga yang biasa sering bertengkar tidak ada lagi,” harapnya.

Dengan penutupan akses desa itu, tentunya berdampak pada aktivitas warga yang juga diliburkan. Baik sekolah maupun karyawan yang bekerja di perusahaan swasta dan kebun plasma. Perusahaan maupun warga sekitar pun ikut menghormati keputusan tersebut. (bib/hnd)

Terpopuler

Artikel Terbaru