PALANGKA RAYA – Partai Demokrasi Indonesia
Perjuangan (PDIP) Kalteng, bakal melaksanakan konferensi daerah (Konferda)
lanjutan, pasca penundaan yang terjadi beberapa waktu lalu. Konferda lanjutan
tersebut dilaksanakan dengan agenda utama menetapkan kepengurusan Dewan
Pimpinan Daerah (DPD) yang baru. Rencananya Konferda tersebut akan dilaksanakan
besok, Rabu (17/7) di Kantor DPD PDIP Kalteng.
“Konferda lanjutan akan dilaksanakan,
Rabu (17/7) besok di Kantor DPD PDIP Kalteng. Jadi esok itu Konferda sebagai kelanjutan dari
acara Konfercab dan Konferda serentak se Kalteng tanggal 10 juli 2019 yang
lalu,” kata Sekretaris DPD PDIP Kalteng Yohanes Freddy Ering, Selasa
(16/7).
Peserta Konferda lanjutan tersebut akan
dihadiri peserta terbatas. Sebab, hanya pengurus inti DPC PDIP se Kalteng yang
hadir dan mengikuti konferda.
“Peserta untuk Konferda PDIP Kalteng ini
ketua, sekretaris dan bendahara 14 DPC se Kalteng. Dan juga akan dihadiri oleh
pengurus pusat, tetapi kami masih menunggu konfirmasi pengurus DPP yang hadir,”
ucapnya.
Sebelumnya, Konferda PDIP Kalteng dengan
agenda utama pemilihan Ketua DPD tersebut terpaksa ditunda. Ketua DPP Djarot
Saiful Hidayat selaku pimpinan sidang menunda Konferda dengan alasan
keterbatasan waktu.
Pasalnya, Konferda memerlukan waktu yang
cukup, karena banyak persoalan yang perlu dikonsolidasikan. “Tidak. Tidak
ada tarik menarik kepentingan untuk posisi ketua di PDIP. Karena kader dididik
dengan spirit ideologi pancasila, demokrasi terpimpin yang tunduk dan patuh
pada musyawarah mufakat. Semuanya saudara, jadi tidak ada tarik menarik dan
semuanya pasti dimusyawarahkan dengan baik,” tegasnya.
Djarot mengatakan, alasan penundaan konferda
terkait masalah waktu. Dan dia ingin konferda PDIP Kalteng lebih fokus,
sehingga diperlukan waktu yang cukup. “Pertama masalah waktu. Kemudian
kami ingin konferda benar-benar fokus, karena pesertanya akan lebih terbtas.
Dengan demikian kami bisa menggodok setiap komisi untuk membahas program kerja,
terutama komisi program kerja, politik, dan organisasi,” pungkasnya. (arj/OL)