PALANGKA
RAYA-Tanah
Dayak Kalteng terbuka bagi siapa saja. Asalkan datang dengan niat baik dan yang
datang adalah orang baik. Ketua Umum Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng H Agustiar
Sabran menegaskan, hal tersebut sejalan dengan falsafah huma betang belum
bahadat yang dianut warga Dayak.
Penegasan ini, kata
Agustiar, sebagai sikap apresiasi DAD atas keberhasilan Polda Kalteng
mengamankan 33 terduga teroris dari kelompok Jaringan Asharuhid Dhaulah (JAD) di
Palangka Raya dan Gunung Mas. Diketehui bahwa jaringan ini berafiliasi dengan
ISIS.
“Silakan uzla (mengasingkan
diri, red) ke Kalteng, tapi dengan niat baik. Bukan sebaliknya mau menjadikan
Kalteng sebagai tempat bersembunyi menyusun kekuatan untuk memberontak. Kalau
hal seperti ini terjadi, maka konsekuensinya bahwa siapa pun akan berhadapan
dengan warga Dayak,†kata Agustiar, kemarin (12/6).
Berkenaan dengan
keputusan terduga teroris menjadikan Kalteng sebagai daerah untuk mengamankan
diri, menurut Agustiar, ini artinya akan menjadi tolok ukut bagi warga Kalteng,
bahwa daerah ini dilirik oleh orang-orang yang tidak baik.
Karena itu, anggota DPR
RI terpilih dari PDIP ini menegaskan, dibutuhkan kepedulian masyarakat untuk
menjaga wilayah masing-masing. Kehadiran orang asing yang mencurigakan, apalagi
yang tidak bersahabat, sudah menjadi salah satu indikasi untuk dicurigai. Dan tersebut
harus diantisipasi dengan melaporkan kepada pihak berwajib atau polisi.
“Kita tidak ingin Bumi Tambun Bungai ini jadi
rusak lantaran ulah segelintir oknum. Karena itu, mari kita semua sama-sama
menjaga daerah ini,†kata Agustiar sembari mengatakan, karena keterbatasan
personel keamanan, maka sangat penting peran masyarakat dalam membantu menjaga
kemanan dan ketertiban wilayah. (*/ce/abe)