28.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Puluhan Rumah Terendam Banjir, Warga Enggan Diungsikan

PANGKALAN BUN – Puluhan rumah warga di Kecamatan Kumai mulai terendam
banjir setelah hujan lebat yang mengguyur wilayah tersebut. Kamis (13/6/2019),
banjir yang berasal luapan Sungai Kapitan itu masuk ke dalam rumah warga dengan
ketinggian selutut orang dewasa.

Sebagian warga mengaku khawatir
ketinggian air akan terus meningkat, jika hujan masih terjadi dengan intensitas
tinggi di wilayah itu.

Meski demikian, hingga Kamis sore
belum ada warga yang mau mengungsi dari rumah-rumah mereka yang terendam
banjir. Mereka masih memiliki bertahan menunggu air surut.

Menurut Arbain (23), salah satu
warga Jalan HM Taher Gang Talar Kumai Hilir Kecamatan Kumai Arbai banjir seperti
ini baru pertama terjadi sejak dirinya tingga di wilayah itu hampir 12 tahun.

Baca Juga :  Polsek Dusteng Programkan Jumat Berkah

“Biasanya walaupun beberapa kali
hujan deras, air Sungai Kapitan tidak pernah meluap seperti kali ini. Ini cukup
mengagetkan, karena hujan yang terjadi satu hari dua malam sudah membuat air
masuk ke dalam rumah,” katanya.

Sementara itu Kasi Trantib
Keluarahan Kumai Dody Iskandar membenarkan bahwa wilayahnya tidak pernah
terjadi kebanjiran. Namun kali ini hujan lebat yang mengguyur membuat dua
keluarahan satu desa.

Di antaranya Kelurahan Candi dan
Kumai Hilir dan Desa Kapitan. Di Kelurahan Candi 20 KK, Kelurahan Kumai Hilir
30 KK serta Desa Kapitan 20 KK.

Menurutnya, diperkirakan penyebab
banjir adalah meluapnya sungai Jayau dan pasangnya Sungai Kumai sehingga air
tidak mampu terbendung. Untuk kondisi banjir memang dibeberapa wilayah
mengalami perbedaan ada yang tingginya mencapai lutut serta hanya sekitar 20
cm.

Baca Juga :  Kengembangkan SDM Berstandar Nasional

“Kami sudah melakukan upaya
dengan mendatangi beberapa warga untuk melihat kondisinya. Alhamdulilah mereka
masih terus dipantau dan tidak mau diungsikan karena mengganggap masih
aman,” katanya.

Sedangkan untuk status masih
belum ada peningkatan karena banjir yang terjadi akan terus dilakukan tindakan.
Bahkan pada saat warga diminta mengungsi banyak penolakan karena menunggu
banjir reda. Apalagi ada yang sedang sakit akan dievakuasi juga merasa enggan.
Walaupun demikian pihaknya akan terus melakukan pemantauan menunggu kondisi
banjir surut.

“Untuk status belum bisa
ditingkatkan karena kondisinya masih terbilang aman. Kami akan terus melakukan
pemantauan bersama dengan BPBD Kobar,”ungkapnya.(son/ol/nto)

PANGKALAN BUN – Puluhan rumah warga di Kecamatan Kumai mulai terendam
banjir setelah hujan lebat yang mengguyur wilayah tersebut. Kamis (13/6/2019),
banjir yang berasal luapan Sungai Kapitan itu masuk ke dalam rumah warga dengan
ketinggian selutut orang dewasa.

Sebagian warga mengaku khawatir
ketinggian air akan terus meningkat, jika hujan masih terjadi dengan intensitas
tinggi di wilayah itu.

Meski demikian, hingga Kamis sore
belum ada warga yang mau mengungsi dari rumah-rumah mereka yang terendam
banjir. Mereka masih memiliki bertahan menunggu air surut.

Menurut Arbain (23), salah satu
warga Jalan HM Taher Gang Talar Kumai Hilir Kecamatan Kumai Arbai banjir seperti
ini baru pertama terjadi sejak dirinya tingga di wilayah itu hampir 12 tahun.

Baca Juga :  Polsek Dusteng Programkan Jumat Berkah

“Biasanya walaupun beberapa kali
hujan deras, air Sungai Kapitan tidak pernah meluap seperti kali ini. Ini cukup
mengagetkan, karena hujan yang terjadi satu hari dua malam sudah membuat air
masuk ke dalam rumah,” katanya.

Sementara itu Kasi Trantib
Keluarahan Kumai Dody Iskandar membenarkan bahwa wilayahnya tidak pernah
terjadi kebanjiran. Namun kali ini hujan lebat yang mengguyur membuat dua
keluarahan satu desa.

Di antaranya Kelurahan Candi dan
Kumai Hilir dan Desa Kapitan. Di Kelurahan Candi 20 KK, Kelurahan Kumai Hilir
30 KK serta Desa Kapitan 20 KK.

Menurutnya, diperkirakan penyebab
banjir adalah meluapnya sungai Jayau dan pasangnya Sungai Kumai sehingga air
tidak mampu terbendung. Untuk kondisi banjir memang dibeberapa wilayah
mengalami perbedaan ada yang tingginya mencapai lutut serta hanya sekitar 20
cm.

Baca Juga :  Kengembangkan SDM Berstandar Nasional

“Kami sudah melakukan upaya
dengan mendatangi beberapa warga untuk melihat kondisinya. Alhamdulilah mereka
masih terus dipantau dan tidak mau diungsikan karena mengganggap masih
aman,” katanya.

Sedangkan untuk status masih
belum ada peningkatan karena banjir yang terjadi akan terus dilakukan tindakan.
Bahkan pada saat warga diminta mengungsi banyak penolakan karena menunggu
banjir reda. Apalagi ada yang sedang sakit akan dievakuasi juga merasa enggan.
Walaupun demikian pihaknya akan terus melakukan pemantauan menunggu kondisi
banjir surut.

“Untuk status belum bisa
ditingkatkan karena kondisinya masih terbilang aman. Kami akan terus melakukan
pemantauan bersama dengan BPBD Kobar,”ungkapnya.(son/ol/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru