33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Tiga Hari Pencarian, Total 74 Kantong Jenazah Terkumpul

BADAN Nasional Pencarian dan Pertolongan
(Basarnas) telah mengevakuasi total 74 kantong jenazah korban kecelakaan
pesawat Sriwijaya Air SJ 182 selama tiga hari pencarian. Dari hasil operasi SAR
(search and rescue) Basarnas Senin (11/1) hingga pukul 22.05 WIB, Basarnas
mendapat tambahan 29 kantong jenazah yang diduga berisi bagian tubuh penumpang
pesawat tersebut.

”Berarti kita sudah menemukan total sebanyak
sampai  74 kantong jenazah,” ujar Kepala
Basarnas Marsekal Madya Bagus Puruhito seperti dilansir dari Antara di dermaga
JICT II Tanjung Priok, Jakarta, Senin (11/1) malam.

Selain itu, Basarnas mendapat temuan tambahan
berupa 16 kantong puing kecil serta potongan besar pesawat sebesar 24 kantong.

”Untuk bagian tubuh korban seluruhnya sudah
kami serahkan ke Disaster victim investigation (DVI) dan untuk material pesawat
kami serahkan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT),” ujar
Bagus Puruhito.

Baca Juga :  Kapuas Terima Penghargaan ProKlim Utama dari KLHK

Tambahan signifikan temuan obyek pencarian itu
diserahkan Rigit Inflatable Boat (RIB) Basarnas sebanyak 28 kantong dan satu
kantong dari KRI Tjiptadi.

Seluruh objek pencarian tersebut merupakan
hasil kerja keras tim SAR gabungan, baik dari Basarnas, TNI, Polri, Kementerian
Perhubungan, Bakamla, KPLP, KNKT, BMKG, dan seluruh potensi SAR baik di
permukaan maupun di dasar air.

Adapun jumlah personel yang terlibat dalam
operasi SAR secara keseluruhan sebanyak 3818 orang. Untuk alat utama (alut)
yang digunakan meliputi 54 kapal, 18 Rigit Inflatable Boat (RIB), 3 helikopter,
dan 33 ambulans.

Pesawat Sriwijaya Air bernomor register PK-CLC
dengan nomor penerbangan SJ 182 rute Jakarta–Pontianak hilang kontak pada Sabtu
(9/1) pukul 14.40 WIB dan jatuh di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki,
Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak
pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta,
Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah
ketinggian di 13.000 kaki.

Baca Juga :  Aji Mumpung, Tarif Kelotok Lewati Banjir Kasongan Capai Rp300 Ribu

Pesawat lepas landas dari Bandara
Soekarno-Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan
sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca. Berdasar
data manifest, pesawat yang diproduksi 1994, itu membawa 62 orang terdiri atas
50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, terdapat 40 orang dewasa,
tujuh anak-anak, dan tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas enam kru aktif
dan enam kru ekstra.

Keberadaan pesawat itu
tengah dalam investigasi dan pencarian Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Komite
Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Koordinasi langsung dilakukan dengan
berbagai pihak, baik Kepolisian, TNI, maupun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

BADAN Nasional Pencarian dan Pertolongan
(Basarnas) telah mengevakuasi total 74 kantong jenazah korban kecelakaan
pesawat Sriwijaya Air SJ 182 selama tiga hari pencarian. Dari hasil operasi SAR
(search and rescue) Basarnas Senin (11/1) hingga pukul 22.05 WIB, Basarnas
mendapat tambahan 29 kantong jenazah yang diduga berisi bagian tubuh penumpang
pesawat tersebut.

”Berarti kita sudah menemukan total sebanyak
sampai  74 kantong jenazah,” ujar Kepala
Basarnas Marsekal Madya Bagus Puruhito seperti dilansir dari Antara di dermaga
JICT II Tanjung Priok, Jakarta, Senin (11/1) malam.

Selain itu, Basarnas mendapat temuan tambahan
berupa 16 kantong puing kecil serta potongan besar pesawat sebesar 24 kantong.

”Untuk bagian tubuh korban seluruhnya sudah
kami serahkan ke Disaster victim investigation (DVI) dan untuk material pesawat
kami serahkan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT),” ujar
Bagus Puruhito.

Baca Juga :  Kapuas Terima Penghargaan ProKlim Utama dari KLHK

Tambahan signifikan temuan obyek pencarian itu
diserahkan Rigit Inflatable Boat (RIB) Basarnas sebanyak 28 kantong dan satu
kantong dari KRI Tjiptadi.

Seluruh objek pencarian tersebut merupakan
hasil kerja keras tim SAR gabungan, baik dari Basarnas, TNI, Polri, Kementerian
Perhubungan, Bakamla, KPLP, KNKT, BMKG, dan seluruh potensi SAR baik di
permukaan maupun di dasar air.

Adapun jumlah personel yang terlibat dalam
operasi SAR secara keseluruhan sebanyak 3818 orang. Untuk alat utama (alut)
yang digunakan meliputi 54 kapal, 18 Rigit Inflatable Boat (RIB), 3 helikopter,
dan 33 ambulans.

Pesawat Sriwijaya Air bernomor register PK-CLC
dengan nomor penerbangan SJ 182 rute Jakarta–Pontianak hilang kontak pada Sabtu
(9/1) pukul 14.40 WIB dan jatuh di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki,
Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak
pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta,
Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah
ketinggian di 13.000 kaki.

Baca Juga :  Aji Mumpung, Tarif Kelotok Lewati Banjir Kasongan Capai Rp300 Ribu

Pesawat lepas landas dari Bandara
Soekarno-Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan
sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca. Berdasar
data manifest, pesawat yang diproduksi 1994, itu membawa 62 orang terdiri atas
50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, terdapat 40 orang dewasa,
tujuh anak-anak, dan tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas enam kru aktif
dan enam kru ekstra.

Keberadaan pesawat itu
tengah dalam investigasi dan pencarian Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Komite
Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Koordinasi langsung dilakukan dengan
berbagai pihak, baik Kepolisian, TNI, maupun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Terpopuler

Artikel Terbaru