PALANGKA RAYA,PROKALTENG.CO – Pelaksanaan simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas di Kota Palangka Raya mulai dilakukan untuk di tingkat SMP. Simulasi PTM Terbatas mulai dilaksanakan di SMPN 9 Palangka Raya dan SMPN 4 di Palangka Raya, Senin (11/10).
Pantauan prokalteng.co di SMPN 9 Palangka Raya, sejumlah siswa telah memulai pembelajaran di kelas masing-masing dengan bimbingan langsung guru di kelas.
Kepala SMPN 9 Palangka Raya, Ketut Widane mengatakan, simulasi PTM Terbatas tersebut dilaksanakan untuk perdana untuk sekolah yang dipimpinnya.
Dijelaskan Ketut Widane, sebelum pelaksanaan simulasi, pihaknya sudah terlebih dulu melakukan beberapa persiapan. Di antaranya , pendataan tenaga pendidik dan kependidikan yang sudah divaksin.
Selain itu dilakukan juga pendataan bagi peserta didik maupun orang tua atau wali murid yang terdata sudah divaksin.
“Dari data tersebut, kami memperoleh orang tua peserta didik maupun peserta didik sudah diatas 85 persen sudah divaksin, sedangkan tenaga pendidik dan kependidikan diatas 90 persen lebih,” ungkap Ketut.
Untuk pelaksanaan simulasi PTM Terbatas tersebut, pihak sekolah mengambil sebanyak dua kelas tiap tingkatan. Setiap rombongan belajar terdiri dari 6 peserta didik.
“Hari ini ada 2 rombel (rombongan belajar) kemudian diurai menjadi 4 rombel yang satu rombel ada 6, bahkan ada sampai 10 peserta didik, peserta didik yang mengikuti simulasi ptm terbatas syaratnya wajib sudah vaksin, kalau belum divaksin peserta didik belajar daring,” bebernya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Akhmad Fauliansyah melalui Kepala Bidang Pembinaan SMP , Muhammad Aswani mengatakan, pelaksanaan simulasi PTM Terbatas hari ini dilaksanakan di SMPN 9 dan SMPN 4 Palangka Raya.
“Rata-rata untuk sekolah jenjang SMP melaksanakan simulasi PTM Terbatas selama 3 hari, Sambil menunggu hasil evaluasi simulasi akan kami lakukan rapat untuk menentukan tahapan selanjutnya,” pungkasnya.