28.3 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Gubernur: Kalau Selain ke Kalteng, Lebih Baik Ibu Kota Tetap di Jakart

GUBERNUR Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran menyatakan dirinya optimistis provinsi ini yang akan dipilih menjadi lokasi
pemindahan Ibu Kota Negara
Republik Indonesia. Untuk itu, dia
berpesan agar masyarakat khususnya
di kawasan Segi Tiga Emas yang dialokasikan sebagai
lokasi pembangunan pusat
pemerintahan tidak menjual lahan
mereka
.

“Apabila menjadi ibu kota, saya
perkirakan di sekitar Kabupaten Gunung Mas, Katingan dan Palangka Raya. Makanya saya minta masyarakat di sana
jangan menjual lahan, apalagi sampai begitu murah,” kata Gubernur Sugianto saat
saat pembukaan Pekan Daerah XII Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Provinsi
Kalimantan Tengah di Desa Eka Bahurui Kecamatan Mentawa Baru Ketapang Kabupaten
Kotawaringin Timur, Selasa
(8/7/2019)
.

(Baca juga: Ibukota
Sudah Dipastikan Pindah ke Kalimantan, Lokasinya Segera Diumumkan
)

Optimistis itu menurut Sugianto, bukan bermaksud mendahului dan tanpa alasan kuat. Menurutnya, hal itu disimpulkannya dari beberapa kali diskusi dengan
Presiden Joko Widodo dan tim pengkajian pemindahan ibu kota negara, beberapa
waktu lalu.

Ditegaskan gubernur, ditinjau dari banyak faktor, termasuk sejarah, Kalteng dinilai paling layak
menjadi lokasi pemindahan ibu kota negara, sesuai cita-cita Presiden Soekarno.
Bukti sejarah yaitu tugu Soekarno juga memperkuat historis cita-cita Sang
Proklamator menjadikan Kalimantan Tengah sebagai ibu kota negara.

Baca Juga :  Wah! Pembakar Lahan yang Ditangkap Satpol PP Bersikap Seperti Orang Gi

Secara geografis, Kalimantan
Tengah juga dinilai lebih ideal dibanding provinsi lainnya. Terkait banyaknya
sebaran gambut yang rawan terbakar, menurut Sugianto, hal itu bisa
ditanggulangi dengan mengelolanya secara tepat. Selain itu, masyarakat Dayak
juga selalu terbuka menerima pendatang yang ingin hidup dengan damai di Bumi
Pancasila ini.

(Baca juga: Presiden
Panggil Gubernur Kalteng, Bahas Pemindahan Ibukota
)

Sugianto berharap tahun ini
setelah presiden dan wakil presiden serta anggota DPR RI terpilih dilantik, ada
keputusan terkait lokasi pemindahan ibu kota negara. Jika itu terjadi,
diperkirakan pada 2021 sudah dimulai pembangunan ibu kota dan pada 2024 sebelum
berakhirnya masa jabatan, presiden akan mulai berkantor di Kalimantan Tengah.

Artinya, tambah Sugianto, akan
ada pemindahan pemindahan pegawai dari Jakarta ke Kalimantan Tengah dalam
jumlah besar. Diperkirakan akan ada sekitar dua juta penduduk baru di kawasan
“Segitiga Emas” yaitu Kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan dan Gunung Mas.

(Baca juga: Pimpinan
DPR Berharap Pemerintah Segera Kirim Draf Usulan Pemindahan Ibukota
)

Baca Juga :  Jalan Sehat Kalteng Pos Sediakan Hadiah Utama Dua Unit Motor

Sugianto mengaku akan menggelar
rapat dengan seluruh bupati dan wali kota terkait persiapan pemindahan ibu kota
tersebut. Tujuannya agar seluruh pemerintah kabupaten dan kota di Kalimantan
Tengah beserta masyarakatnya juga mempersiapkan diri sehingga bisa menangkap
peluang yang ada nantinya.

“Kalau pindahnya bukan ke
Kalimantan Tengah, saya khawatir justu bisa menimbulkan masalah baru. Kalau
selain ke Kalimantan Tengah, lebih baik tetap di Jakarta saja,” ujar Sugianto
disambut tepuk tangan peserta kegiatan yang dihadiri sekitar 3.000 orang
tersebut.

(Baca juga: Jokowi
Sebut Lahan Kalteng Paling Siap Sebagai Ibukota Pemerintahan
)

Sugianto mengajak seluruh bupati
dan wali kota meningkatkan pertanian, peternakan dan perikanan. Selain
potensinya masih sangat besar, ini juga untuk mengantisipasi jika pemindahan
ibu kota negara ke Kalimantan Tengah benar-benar terwujud.

“Pasti nanti membutuhkan pangan,
ternak dan perikanan. Makanya saya sarankan bupati dan wali kota mulai
mendorong budidaya pertanian, perikanan dan peternakan karena potensinya akan
terus meningkat. Jangan sampai nanti kita mendatangkan dari dari Banjarmasin
atau Pulau Jawa,” demikian Sugianto. (fin/nto)

GUBERNUR Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran menyatakan dirinya optimistis provinsi ini yang akan dipilih menjadi lokasi
pemindahan Ibu Kota Negara
Republik Indonesia. Untuk itu, dia
berpesan agar masyarakat khususnya
di kawasan Segi Tiga Emas yang dialokasikan sebagai
lokasi pembangunan pusat
pemerintahan tidak menjual lahan
mereka
.

“Apabila menjadi ibu kota, saya
perkirakan di sekitar Kabupaten Gunung Mas, Katingan dan Palangka Raya. Makanya saya minta masyarakat di sana
jangan menjual lahan, apalagi sampai begitu murah,” kata Gubernur Sugianto saat
saat pembukaan Pekan Daerah XII Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Provinsi
Kalimantan Tengah di Desa Eka Bahurui Kecamatan Mentawa Baru Ketapang Kabupaten
Kotawaringin Timur, Selasa
(8/7/2019)
.

(Baca juga: Ibukota
Sudah Dipastikan Pindah ke Kalimantan, Lokasinya Segera Diumumkan
)

Optimistis itu menurut Sugianto, bukan bermaksud mendahului dan tanpa alasan kuat. Menurutnya, hal itu disimpulkannya dari beberapa kali diskusi dengan
Presiden Joko Widodo dan tim pengkajian pemindahan ibu kota negara, beberapa
waktu lalu.

Ditegaskan gubernur, ditinjau dari banyak faktor, termasuk sejarah, Kalteng dinilai paling layak
menjadi lokasi pemindahan ibu kota negara, sesuai cita-cita Presiden Soekarno.
Bukti sejarah yaitu tugu Soekarno juga memperkuat historis cita-cita Sang
Proklamator menjadikan Kalimantan Tengah sebagai ibu kota negara.

Baca Juga :  Wah! Pembakar Lahan yang Ditangkap Satpol PP Bersikap Seperti Orang Gi

Secara geografis, Kalimantan
Tengah juga dinilai lebih ideal dibanding provinsi lainnya. Terkait banyaknya
sebaran gambut yang rawan terbakar, menurut Sugianto, hal itu bisa
ditanggulangi dengan mengelolanya secara tepat. Selain itu, masyarakat Dayak
juga selalu terbuka menerima pendatang yang ingin hidup dengan damai di Bumi
Pancasila ini.

(Baca juga: Presiden
Panggil Gubernur Kalteng, Bahas Pemindahan Ibukota
)

Sugianto berharap tahun ini
setelah presiden dan wakil presiden serta anggota DPR RI terpilih dilantik, ada
keputusan terkait lokasi pemindahan ibu kota negara. Jika itu terjadi,
diperkirakan pada 2021 sudah dimulai pembangunan ibu kota dan pada 2024 sebelum
berakhirnya masa jabatan, presiden akan mulai berkantor di Kalimantan Tengah.

Artinya, tambah Sugianto, akan
ada pemindahan pemindahan pegawai dari Jakarta ke Kalimantan Tengah dalam
jumlah besar. Diperkirakan akan ada sekitar dua juta penduduk baru di kawasan
“Segitiga Emas” yaitu Kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan dan Gunung Mas.

(Baca juga: Pimpinan
DPR Berharap Pemerintah Segera Kirim Draf Usulan Pemindahan Ibukota
)

Baca Juga :  Jalan Sehat Kalteng Pos Sediakan Hadiah Utama Dua Unit Motor

Sugianto mengaku akan menggelar
rapat dengan seluruh bupati dan wali kota terkait persiapan pemindahan ibu kota
tersebut. Tujuannya agar seluruh pemerintah kabupaten dan kota di Kalimantan
Tengah beserta masyarakatnya juga mempersiapkan diri sehingga bisa menangkap
peluang yang ada nantinya.

“Kalau pindahnya bukan ke
Kalimantan Tengah, saya khawatir justu bisa menimbulkan masalah baru. Kalau
selain ke Kalimantan Tengah, lebih baik tetap di Jakarta saja,” ujar Sugianto
disambut tepuk tangan peserta kegiatan yang dihadiri sekitar 3.000 orang
tersebut.

(Baca juga: Jokowi
Sebut Lahan Kalteng Paling Siap Sebagai Ibukota Pemerintahan
)

Sugianto mengajak seluruh bupati
dan wali kota meningkatkan pertanian, peternakan dan perikanan. Selain
potensinya masih sangat besar, ini juga untuk mengantisipasi jika pemindahan
ibu kota negara ke Kalimantan Tengah benar-benar terwujud.

“Pasti nanti membutuhkan pangan,
ternak dan perikanan. Makanya saya sarankan bupati dan wali kota mulai
mendorong budidaya pertanian, perikanan dan peternakan karena potensinya akan
terus meningkat. Jangan sampai nanti kita mendatangkan dari dari Banjarmasin
atau Pulau Jawa,” demikian Sugianto. (fin/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru