32.1 C
Jakarta
Saturday, April 20, 2024

Daftar Tunggu Haji di Kalteng 26 Tahun

PALANGKA RAYA,PROKALTENG.CO-Penyelenggaraan ibadah haji mulai dibuka kembali oleh Pemerintah Arab Saudi untuk jemaah luar negeri, walau masih di tengah kondisi pandemi Covid-19. Kali ini Kota Palangka Raya mendapat kuota sebanyak 146 calon jemaah haji (CJH).  Ya, masih ada sekitar 6.000 calon jemaah yang menunggu untuk dapat berangkat ke Tanah Suci.

“Daftar tunggu jemaah haji untuk Kalteng berkisar 26 tahun. Jadi kalau Anda mendaftar hari ini, maka 26 tahun yang akan datang baru bisa berangkat. Namun masih lebih baik jika dibandingkan dengan Kalimantan Selatan, karena daftar tunggu mereka 36 tahun,” kata Kepala Kantor Kemenag Kota Palangka Raya Nur Widiantoro di sela-sela pelaksanaan manasik haji di Asrama Haji Al Mabrur, Palangka Raya, Senin (6/6) kemarin.

Ia menyebut, tahun ini CJH Kota Palangka Raya dibagi ke dalam dua kelompok terbang (kloter). Pertama adalah kloter lima, dengan jumlah 114 jemaah. Sementara kelompok kedua masuk kloter tujuh dengan jumlah 32 jemaah. Tanggal 17 Juni nanti jemaah kloter lima sudah harus sampai di Asrama Haji Banjarmasin, sedangkan jemaah kloter tujuh pada 20 Juni nanti.

Baca Juga :  Desember 2022, Nilai Ekspor Impor Kalteng Alami Penurunan

“CJH tertua berusia 65 tahun dan yang termuda 27 tahun, memang ketentuan pembatasan usia 65 tahun merupakan kebijakan Pemerintah Arab Saudi, sehingga ada beberapa CJH berusia di atas 65 tahun sementara waktu tertunda berangkat,” katanya.

Diungkapkannya, CJH yang berhak berangkat ditentukan berdasarkan sistem dan otomatis. CJH asal Palangka Raya yang tidak dapat berangkat karena berusia di atas 65 tahun sekitar 20-an orang. “Dulu ada program manula, yang berusia di atas 65 tahun akan diprioritaskan berangkat walaupun beru mendaftar, tapi sekarang sudah tidak ada lagi program itu, mudahmudahan tahun depan akan ada lagi,” ungkapnya.

Di sisi lain, tahun ini Kota Palangka Raya mendapat titipan dua jemaah dari Kabupaten Gunung Mas, dua jemaah mutasi dari Balikpapan, dan satu jemaah dari Jawa Tengah. Berdasarkan aturan memang dibolehkan, karena tidak memengaruhi jumlah kuota untuk Kota Palangka Raya.

Baca Juga :  DPP PDIP :Luar Biasa ! Baru Dikukuhkan, DPD PDIP Kalteng Siapkan Aset

“Tidak masalah, memang dibolehkan sistem, tetapi mereka yang mutasi itu sudah dipanggil, memang harus tahun ini, saat pindah keberangkatannya dari Kota Palangka Raya, yang mutasi ini mengajukan surat untuk diproses, tapi itu tidak memengaruhi kuota untuk Kota Palangka Raya,” tegasnya.

Berkenaan dengan pelaksanaan manasik haji, Kemenag Kota melaksanakan pembimbingan kepada CJH. Kemudian untuk teknisnya, manasik haji dilanjutkan oleh masing-masing Kantor Urusan Agama (KUA) Jekan Raya dan KUA Pahandut. Manasik haji yang dilaksanakan Kemenag Kota Palangka Raya ini mencakup pemberian materi, termasuk penyampaian informasi perihal kebijakan-kebijakan pemerintah berkenaan dengan penyelenggaraan ibadah haji.

“95 persen CJH hadir pada manasik haji ini, tapi yang memang berhalangan hadir kali ini, diupayakan bisa hadir saat manasik haji yang dilaksanakan oleh KUA,” tegasnya. Pihaknya berpesan kepada para CJH agar betul-betul menyiapkan mental maupun fisik sebelum berangkat ke Tanah Suci. (abw/*irj/ce/ala/kpg/hnd)

PALANGKA RAYA,PROKALTENG.CO-Penyelenggaraan ibadah haji mulai dibuka kembali oleh Pemerintah Arab Saudi untuk jemaah luar negeri, walau masih di tengah kondisi pandemi Covid-19. Kali ini Kota Palangka Raya mendapat kuota sebanyak 146 calon jemaah haji (CJH).  Ya, masih ada sekitar 6.000 calon jemaah yang menunggu untuk dapat berangkat ke Tanah Suci.

“Daftar tunggu jemaah haji untuk Kalteng berkisar 26 tahun. Jadi kalau Anda mendaftar hari ini, maka 26 tahun yang akan datang baru bisa berangkat. Namun masih lebih baik jika dibandingkan dengan Kalimantan Selatan, karena daftar tunggu mereka 36 tahun,” kata Kepala Kantor Kemenag Kota Palangka Raya Nur Widiantoro di sela-sela pelaksanaan manasik haji di Asrama Haji Al Mabrur, Palangka Raya, Senin (6/6) kemarin.

Ia menyebut, tahun ini CJH Kota Palangka Raya dibagi ke dalam dua kelompok terbang (kloter). Pertama adalah kloter lima, dengan jumlah 114 jemaah. Sementara kelompok kedua masuk kloter tujuh dengan jumlah 32 jemaah. Tanggal 17 Juni nanti jemaah kloter lima sudah harus sampai di Asrama Haji Banjarmasin, sedangkan jemaah kloter tujuh pada 20 Juni nanti.

Baca Juga :  Desember 2022, Nilai Ekspor Impor Kalteng Alami Penurunan

“CJH tertua berusia 65 tahun dan yang termuda 27 tahun, memang ketentuan pembatasan usia 65 tahun merupakan kebijakan Pemerintah Arab Saudi, sehingga ada beberapa CJH berusia di atas 65 tahun sementara waktu tertunda berangkat,” katanya.

Diungkapkannya, CJH yang berhak berangkat ditentukan berdasarkan sistem dan otomatis. CJH asal Palangka Raya yang tidak dapat berangkat karena berusia di atas 65 tahun sekitar 20-an orang. “Dulu ada program manula, yang berusia di atas 65 tahun akan diprioritaskan berangkat walaupun beru mendaftar, tapi sekarang sudah tidak ada lagi program itu, mudahmudahan tahun depan akan ada lagi,” ungkapnya.

Di sisi lain, tahun ini Kota Palangka Raya mendapat titipan dua jemaah dari Kabupaten Gunung Mas, dua jemaah mutasi dari Balikpapan, dan satu jemaah dari Jawa Tengah. Berdasarkan aturan memang dibolehkan, karena tidak memengaruhi jumlah kuota untuk Kota Palangka Raya.

Baca Juga :  DPP PDIP :Luar Biasa ! Baru Dikukuhkan, DPD PDIP Kalteng Siapkan Aset

“Tidak masalah, memang dibolehkan sistem, tetapi mereka yang mutasi itu sudah dipanggil, memang harus tahun ini, saat pindah keberangkatannya dari Kota Palangka Raya, yang mutasi ini mengajukan surat untuk diproses, tapi itu tidak memengaruhi kuota untuk Kota Palangka Raya,” tegasnya.

Berkenaan dengan pelaksanaan manasik haji, Kemenag Kota melaksanakan pembimbingan kepada CJH. Kemudian untuk teknisnya, manasik haji dilanjutkan oleh masing-masing Kantor Urusan Agama (KUA) Jekan Raya dan KUA Pahandut. Manasik haji yang dilaksanakan Kemenag Kota Palangka Raya ini mencakup pemberian materi, termasuk penyampaian informasi perihal kebijakan-kebijakan pemerintah berkenaan dengan penyelenggaraan ibadah haji.

“95 persen CJH hadir pada manasik haji ini, tapi yang memang berhalangan hadir kali ini, diupayakan bisa hadir saat manasik haji yang dilaksanakan oleh KUA,” tegasnya. Pihaknya berpesan kepada para CJH agar betul-betul menyiapkan mental maupun fisik sebelum berangkat ke Tanah Suci. (abw/*irj/ce/ala/kpg/hnd)

Terpopuler

Artikel Terbaru