Site icon Prokalteng

Isolasi Mandiri Penting agar Tidak Terjadi Penularan Transmisi Lokal

isolasi-mandiri-penting-agar-tidak-terjadi-penularan-transmisi-lokal

PALANGKA RAYA-Para
pemangku kepentingan di Kalteng kompak dan bahu-membahu dalam upaya memutus
rantai penularan Covid-19. Tenaga medis juga terus berusaha semaksimal mungkin
menangani para pasien. Terbukti, tidak ada penambahan pasien positif. Sementara,
para pasien yang dinyatakan positif maupun pasien dalam pengawasan (PDP)
menunjukkan kondisi yang semakin membaik.

Wakil Ketua Gugus Tugas
Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng
Suyuti Syamsul memiliki keyakinan bahwa pasien yang saat ini dinyatakan positif
Covid-19 akan sembuh 100 persen.

Diungkapkan Suyuti,
dalam dunia medis dikenal istilah prognosis yang berarti perkiraan. Dalam
prognosis ini, ada beberapa macam perkiraan yang dilakukan oleh dokter dengan
melihat kondisi pasien. Karena saat ini para pasien dalam kondisi baik, dapat
diperkirakan akan mengalami kesembuhan secara sempurna.

“Dengan demikian, jika
kami sebutkan bahwa kondisi pasien saat ini dalam keadaan baik, maka itu
artinya mereka (pasien positif, red) berpeluang sembuh tanpa masalah apa pun,
termasuk PDP yang saat ini ada di rumah sakit. Mereka akan sembuh tanpa cacat
atau gangguan apa pun,” ungkapnya saat menyampaikan siaran pers di Kantor
Gubernur Kalteng, Kamis (2/4).

Mantan Direktur Rumah
Sakit Sultan Imanuddin (RSSI) Pangkalan Bun ini menjelaskan, terhadap mereka yang
memiliki kontak dengan pasien positif akan dilacak rekam jejaknya oleh pihak kabupaten/kota.
Namun, tidak semua harus dilakukan cek sampel. Sebab, kontak ini akan dibedakan
menjadi kontak erat dan second linier.

“Mereka yang diambil
sampel adalah mereka yang sudah ditentukan oleh tim pelacakan. Pada umumnya
adalah mereka yang memiliki kontak erat dengan si pasien,” jelasnya kepada awak
media.

Kelompok second linier adalah
mereka yang memiliki kontak secara tidak langsung dengan si pasien, misal saja
datang pada suatu ruangan tapi dengan jarak yang jauh. Terhadap mereka ini  tidak perlu dilakukan pengambilan sampel. Yang
perlu dilakukan hanyalah isolasi mandiri.

“Isolasi mandiri ini
untuk menekan potensi penyebaran Covid-19 agar tidak terjadi penularan
transmisi lokal,” ucapnya.

Meskipun demikian,
lanjut dia, hingga saat ini pihaknya mencurigai salah satu pasien yang bisa saja
tertular karena transmisi local, yakni kasus pasien berusia 12 tahun. Pasalnya,
pasien anak ini tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar Kalteng, tetapi
memiliki riwayat interaksi dengan teman-temannya.

“Akan tetapi, teman-teman
lainnya tidak sakit. Ini menjadi kesulitan kami dalam melakukan pelacakan,
karena memang 80 persen orang yang terkena Covid-19 ini tidak timbul gejala. Hanya
20 persen saja yang memiliki gejala sehingga ditetapkan sebagai PDP hingga positif,”
beber Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalteng ini.

Untuk itu, dalam
memutus rantai penyebaran khusus transmisi lokal, sangatlah penting mengikuti
anjuran pemerintah yang mengimbau masyarakat untuk tetap tinggal di rumah
masing-masing. Sebab, lanjut Suyuti, virus ini akan menempel ke induk baru dan
mengakibatkan virus tersebut hidup di tempat baru. Padahal, tambah dia, virus
ini akan mati sendiri dalam tubuh seseorang.

“Sedangkan kebanyakan
yang meninggal dalam kasus ini adalah mereka yang memang memiliki bawaan
sebelumnya,” pungkasnya. 

Exit mobile version