30 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Soal Mudah, Tetap Gagal Lewati Ambang Batas

PALANGKA
RAYA
-Waktu
yang ditunggu-tunggu telah tiba. Pelaksanaan seleksi kompetensi dasar (SKD) Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng mulai
digelar. Seleksi yang menggunakan metode computer
assisted test
(CAT) di Kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kalteng,
Minggu (2/2) mulai pukul 08.00 wib hingga pukul 17.30 WIB.

Hingga tadi malam, panitia dari BKD masih sibuk
merekap data-data hasil tes SKD yang kemarin terbagi lima sesi itu. Mereka
sangat teliti merinci data-data peserta yang melewati ambang batas atau passing
grade tes CPNS. Hari ini (3/2) data peserta yang lolos passing grade itu akan
diumumkan.

Meskipun
demikian, berdasarkan pengamatan yang dilakukan dalam setiap sesi kemarin. Panitia
melihat jumlah peserta CPNS yang melewati passing grade lebih banyak dibandingkan
seleksi CPNS 2018 lalu. Jika menengok pada seleksi CPNS 2018, setiap sesi
jumlah peserta yang lolos bisa dihitung jari bahkan ada sesi yang tidak ada
satupun yang melewati ambang batas.

Baca Juga :  Ruas Palangka-Bukit Rawi Kembali Bisa Dilalui

Sementara itu, pada seleksi CPNS tahun ini,
berdasarkan pantauan setiap sesinya. Panitia dari BKD melihat lebih banyak
peserta yang lolos. Namun, mereka belum mengetahui angka pasti berapa total
yang berhasil melewati ambang batas CPNS tahun yang yang ditetapkan untuk TWK
65, TIU 80 dan TKP 126 tersebut.

“Jika dibandingkan dengan pelaksanaan SKD
tahun lalu saya menilai tahun ini lebih banyak yang melewati ambang batas
daripada 2018 lalu,” ucap Kepala BKD Kalteng Katma F Dirun melalui Kepala
Bidang (kabid) Pengembangan Suhufi Ibrohim di Kantor BKD Kalteng, kemarin
(2/2).

Sementara itu, pernyataan salah
seorang peserta, Nanik Wahyuni, memang diakuinya soal-soal SKD kali ini lebih
mudah dari penerimaan sebelum-sebelummya. Hal itu ia rasakan sendiri lantaran
sudah empat kali mengikuti seleksi penerimaan CPNS di Kalteng ini.

“Iya, memang soalnya lebih mudah karena
saya sudah empat kali mengikuti seleksi, jadi terasa perbedaanya,” katanya
saat dibincangi usai mengikuti tes.

Baca Juga :  10 Nakes RS Bhayangkara Disuntik Vaksin Sinovac

Tetapi, meski demikian, perempuan yang
sehari-hari mengajar di SLB Sampit ini tidak memenuhi ambang batas. Padahal,
lanjut dia, ambang batas juga sudah diturunkan. Tetapi, meski soal-soal mudah
khusus untuk bahasa Indonesia tetap saja soalnya panjang sehingga waktu yang
diberikan tidak cukup untuk menyelesaikan seratus soal.

“Soal lainnya mudah, seperti matematika
tidak sesulit sebelumnya. Yang membuat bingung adalah soal di TKP dan soal-soal
bahasa Indonesia yang panjang,” tegasnya kepada Kalteng Pos.

Sempat nangis, saat mengetahui dirinya tidak
lolos. Saat diwawancarai Kalteng Pos (Grup Kaltengpos.co), perempuan sekaligus
penulis ini sedang menunggu jemputan travel yang hendak bertolak langsung ke
Sampit.

“Iya saya nangis, kenapa masih tidak
lulus. Tetapi tidak masalah, mungkin memang bukan rezekinya. Saya akan kembali
fokus ke pekerjaan saya sebagai guru honor di SLB Sampit,” kata perempuan
30 tahun ini. (abw/ala/dar)

PALANGKA
RAYA
-Waktu
yang ditunggu-tunggu telah tiba. Pelaksanaan seleksi kompetensi dasar (SKD) Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng mulai
digelar. Seleksi yang menggunakan metode computer
assisted test
(CAT) di Kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kalteng,
Minggu (2/2) mulai pukul 08.00 wib hingga pukul 17.30 WIB.

Hingga tadi malam, panitia dari BKD masih sibuk
merekap data-data hasil tes SKD yang kemarin terbagi lima sesi itu. Mereka
sangat teliti merinci data-data peserta yang melewati ambang batas atau passing
grade tes CPNS. Hari ini (3/2) data peserta yang lolos passing grade itu akan
diumumkan.

Meskipun
demikian, berdasarkan pengamatan yang dilakukan dalam setiap sesi kemarin. Panitia
melihat jumlah peserta CPNS yang melewati passing grade lebih banyak dibandingkan
seleksi CPNS 2018 lalu. Jika menengok pada seleksi CPNS 2018, setiap sesi
jumlah peserta yang lolos bisa dihitung jari bahkan ada sesi yang tidak ada
satupun yang melewati ambang batas.

Baca Juga :  Ruas Palangka-Bukit Rawi Kembali Bisa Dilalui

Sementara itu, pada seleksi CPNS tahun ini,
berdasarkan pantauan setiap sesinya. Panitia dari BKD melihat lebih banyak
peserta yang lolos. Namun, mereka belum mengetahui angka pasti berapa total
yang berhasil melewati ambang batas CPNS tahun yang yang ditetapkan untuk TWK
65, TIU 80 dan TKP 126 tersebut.

“Jika dibandingkan dengan pelaksanaan SKD
tahun lalu saya menilai tahun ini lebih banyak yang melewati ambang batas
daripada 2018 lalu,” ucap Kepala BKD Kalteng Katma F Dirun melalui Kepala
Bidang (kabid) Pengembangan Suhufi Ibrohim di Kantor BKD Kalteng, kemarin
(2/2).

Sementara itu, pernyataan salah
seorang peserta, Nanik Wahyuni, memang diakuinya soal-soal SKD kali ini lebih
mudah dari penerimaan sebelum-sebelummya. Hal itu ia rasakan sendiri lantaran
sudah empat kali mengikuti seleksi penerimaan CPNS di Kalteng ini.

“Iya, memang soalnya lebih mudah karena
saya sudah empat kali mengikuti seleksi, jadi terasa perbedaanya,” katanya
saat dibincangi usai mengikuti tes.

Baca Juga :  10 Nakes RS Bhayangkara Disuntik Vaksin Sinovac

Tetapi, meski demikian, perempuan yang
sehari-hari mengajar di SLB Sampit ini tidak memenuhi ambang batas. Padahal,
lanjut dia, ambang batas juga sudah diturunkan. Tetapi, meski soal-soal mudah
khusus untuk bahasa Indonesia tetap saja soalnya panjang sehingga waktu yang
diberikan tidak cukup untuk menyelesaikan seratus soal.

“Soal lainnya mudah, seperti matematika
tidak sesulit sebelumnya. Yang membuat bingung adalah soal di TKP dan soal-soal
bahasa Indonesia yang panjang,” tegasnya kepada Kalteng Pos.

Sempat nangis, saat mengetahui dirinya tidak
lolos. Saat diwawancarai Kalteng Pos (Grup Kaltengpos.co), perempuan sekaligus
penulis ini sedang menunggu jemputan travel yang hendak bertolak langsung ke
Sampit.

“Iya saya nangis, kenapa masih tidak
lulus. Tetapi tidak masalah, mungkin memang bukan rezekinya. Saya akan kembali
fokus ke pekerjaan saya sebagai guru honor di SLB Sampit,” kata perempuan
30 tahun ini. (abw/ala/dar)

Terpopuler

Artikel Terbaru