30.8 C
Jakarta
Tuesday, September 9, 2025

Pencarian Hilangnya Helikopter PK-RGH Dilakukan dari Darat dan Udara

PROKALTENG.CO– Sebuah helikopter dengan kode registrasi PK-RGH dilaporkan hilang kontak di wilayah udara Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan (Kalsel), Senin (1/9).

Helikopter tipe BK117-D3 milik Eastindo Air itu mengangkut delapan orang dan sedang terbang dari Kotabaru menuju Palangka Raya.

Dilansir dari Radar Banjarmasin, berdasarkan laporan awal yang diterima Basarnas Banjarmasin, helikopter lepas landas dari Bandara Gusti Sjamsir Alam, Kotabaru, pukul 08.46 Wita dengan perkiraan tiba di Palangkaraya pukul 10.15 Wita.

Namun, pada pukul 08.54 Wita, kontak terakhir dengan helikopter terputus. Sejak saat itu, tidak ada komunikasi dari pilot dengan petugas AirNav Kotabaru, Banjarmasin, maupun Palangka Raya.

Kepala Basarnas Banjarmasin, I Putu Sudayana mengatakan titik terakhir kontak berada sekitar 4 kilometer dari Air Terjun Mandin Damar di koordinat 3°6’54.58″S, 115°41’21.62″E.

Baca Juga :  Temukan Mayat Pria di Jukung Hebohkan Warga Desa Keramat

“Jaraknya sekitar 71,5 kilometer dari Unit Siaga SAR Batulicin, dengan waktu tempuh darat sekitar tujuh jam,” ujarnya saat dikonfirmasi di kantornya.

Helikopter itu membawa satu pilot, satu engineer, dan enam penumpang. Mereka adalah Capt Haryanto, Eng Hendra, Mark Werren, Yudi Febrian, Andys Rissa Pasulu, Santha Kumar, Claudine Quito, dan Iboy Irfan Rosa.

Begitu menerima laporan hilangnya helikopter, Basarnas langsung melakukan koordinasi dengan berbagai pihak.

Mulai dari Lanud Sjamsuddin Noor, Polda Kalsel, BPBD Provinsi, hingga perusahaan operator helikopter Eastindo Air.

“Koordinasi juga dilakukan dengan Polda Kalimantan Tengah (Kalteng) yang mengarahkan satu helikopter Dirpolairud untuk membantu pencarian.

Ia menegaskan bahwa proses pencarian dalam peristiwa ini dilakukan lewat dua jalur, udara dan darat.

Baca Juga :  Beberapa Dokter dan Perawat Ditetapkan ODP, Dua Dirawat

Dari udara, Basarnas bekerja sama dengan BPBD dan BNPB untuk mengerahkan satu unit pesawat milik BNPB yang biasa digunakan untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Dari darat, tim gabungan dari Basarnas, Pos SAR Kotabaru, Unit Siaga SAR Batulicin, dan Brimob Tanah Bumbu diterjunkan menuju lokasi terakhir sinyal helikopter terdeteksi.

Sebanyak 40 personel SAR gabungan terlibat dalam operasi ini.

Mereka menggunakan kendaraan taktis, peralatan komunikasi, navigasi, hingga perlengkapan evakuasi.

Cuaca di lokasi pencarian dilaporkan cerah berawan, namun medan hutan lebat menjadi tantangan utama bagi tim SAR.

“Kalau hari ini belum ditemukan, pencarian akan terus dilakukan sesuai SOP selama tujuh hari. Mudah-mudahan bisa segera ditemukan dan seluruh penumpang selamat,” pungkas Putu.(jpg)

PROKALTENG.CO– Sebuah helikopter dengan kode registrasi PK-RGH dilaporkan hilang kontak di wilayah udara Kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan (Kalsel), Senin (1/9).

Helikopter tipe BK117-D3 milik Eastindo Air itu mengangkut delapan orang dan sedang terbang dari Kotabaru menuju Palangka Raya.

Dilansir dari Radar Banjarmasin, berdasarkan laporan awal yang diterima Basarnas Banjarmasin, helikopter lepas landas dari Bandara Gusti Sjamsir Alam, Kotabaru, pukul 08.46 Wita dengan perkiraan tiba di Palangkaraya pukul 10.15 Wita.

Namun, pada pukul 08.54 Wita, kontak terakhir dengan helikopter terputus. Sejak saat itu, tidak ada komunikasi dari pilot dengan petugas AirNav Kotabaru, Banjarmasin, maupun Palangka Raya.

Kepala Basarnas Banjarmasin, I Putu Sudayana mengatakan titik terakhir kontak berada sekitar 4 kilometer dari Air Terjun Mandin Damar di koordinat 3°6’54.58″S, 115°41’21.62″E.

Baca Juga :  Temukan Mayat Pria di Jukung Hebohkan Warga Desa Keramat

“Jaraknya sekitar 71,5 kilometer dari Unit Siaga SAR Batulicin, dengan waktu tempuh darat sekitar tujuh jam,” ujarnya saat dikonfirmasi di kantornya.

Helikopter itu membawa satu pilot, satu engineer, dan enam penumpang. Mereka adalah Capt Haryanto, Eng Hendra, Mark Werren, Yudi Febrian, Andys Rissa Pasulu, Santha Kumar, Claudine Quito, dan Iboy Irfan Rosa.

Begitu menerima laporan hilangnya helikopter, Basarnas langsung melakukan koordinasi dengan berbagai pihak.

Mulai dari Lanud Sjamsuddin Noor, Polda Kalsel, BPBD Provinsi, hingga perusahaan operator helikopter Eastindo Air.

“Koordinasi juga dilakukan dengan Polda Kalimantan Tengah (Kalteng) yang mengarahkan satu helikopter Dirpolairud untuk membantu pencarian.

Ia menegaskan bahwa proses pencarian dalam peristiwa ini dilakukan lewat dua jalur, udara dan darat.

Baca Juga :  Beberapa Dokter dan Perawat Ditetapkan ODP, Dua Dirawat

Dari udara, Basarnas bekerja sama dengan BPBD dan BNPB untuk mengerahkan satu unit pesawat milik BNPB yang biasa digunakan untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Dari darat, tim gabungan dari Basarnas, Pos SAR Kotabaru, Unit Siaga SAR Batulicin, dan Brimob Tanah Bumbu diterjunkan menuju lokasi terakhir sinyal helikopter terdeteksi.

Sebanyak 40 personel SAR gabungan terlibat dalam operasi ini.

Mereka menggunakan kendaraan taktis, peralatan komunikasi, navigasi, hingga perlengkapan evakuasi.

Cuaca di lokasi pencarian dilaporkan cerah berawan, namun medan hutan lebat menjadi tantangan utama bagi tim SAR.

“Kalau hari ini belum ditemukan, pencarian akan terus dilakukan sesuai SOP selama tujuh hari. Mudah-mudahan bisa segera ditemukan dan seluruh penumpang selamat,” pungkas Putu.(jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru