PALANGKA
RAYA–
Peristiwa penganiayaan di lingkungan keluarga berujung tewasnya sang
anak terjadi
Sabtu sore (31/8). Namun kejadian tersebut baru tercium
petugas beberapa jam kemudian. Anggota Polsek Sebangau dan Polres Palangka Raya
mendatangi rumah duka di Gang Kenanga I, Jalan Manunggal, Kelurahan Kalampangan.
Emosi Mardi dibayar
dengan hilangnya nyawa. Mata pisau sang ayah menembus jantung anaknya sendiri, ES,
yang masih berusia 15 tahun. Si sulung itu berlumuran darah. Akhirnya tewas. Nyawanya
tak terselamatkan. Meski tindakan medis sudah diberikan.
 “Jenazah memang sempat disemayamkan. Kami
(polisi, red) mendapat laporan jika ada yang meninggal karena luka tusuk. Untuk
keperluan penyelidikan, kami memutuskan membawa jenazah untuk keperluan
outopsi,†ucap Kapolres Palangka Raya AKBP Timbul RK Siregar, kemarin (1/9).
Dengan cara humanis,
polisi berusaha membujuk keluarga. Akhirnya ada sepakat untuk membawa jenazah
ES ke RSUD dr Doris Sylvanus.
Visum dilakukan. Kedua
orang tua korban diperiksa terpisah. Begitu juga anak bungsu tersangka, DN.
“Dari pengakuan
adiknya, kakaknya ditusuk oleh ayahnya,†kata Timbul didampingi
kabagsops,kasatreskrim, dan Pjs Kapolsek Sebangau.
“Sampai akhirnya
mengaku dia (tersangka, red),†sambung Timbul. (*oiq/sja/ce/ram)