Wakil Ketua I DPRD Kota Palangkaraya, Wahid Yusuf merespon soal wacana penghapusan Pertalite yang tengah digaungkan oleh PT Pertamina (Persero) dalam beberapa pekan ini.
Menurutnya, kebijakan tersebut akan sangat dirasakan oleh masyarakat Kalimantan Tengah (Kalteng). Begitu juga dengan Kota Palangkaraya. Terlebih bagi wilayah yang berada di pelosok pedalaman Kalteng yang dinilai masih susah untuk mendapatkan BBM jenis Pertalite tersebut.
Rencana penghapusan bahan bakar minyak (BBM) Pertalite RON 90 yang bersubsidi dengan Pertamax Green 92 mendapat perhatian anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).
Sekretaris Komisi II DPRD Provinsi Kalteng, Sengkon mengatakan rencana penghapusan Pertalite tersebut, tentu akan melalui berbagai pertimbangan. Meski begitu, diharapkan kebijakan tersebut tidak membebani masyarakat.
Kondisi antrean di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kota Palangka Raya mulai menghilang. Masyarakat yang sebelumnya sempat mengantre hingga panjang saat melakukan pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite, kini tak ada lagi.
Masih ditemuinya antrean BBM jenis Pertalite di Palangka Raya ditenggarai salah satunya akibat langkanya BBM jenit tersebut. Anggota Dewan perwakilan Rakyat Daerah(DPRD) Provinsi Kalimantan Tengah(Kalteng) Kuwu Senilawati mempertanyakan kinerja Badan Pengatur Hilir(BPH) Minyak dan Gas(Migas) bumi.
Pemerintah Kota Palangka Raya akhirnya membatasi pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis pertalite dan solar untuk kendaraan roda 2 dan roda 4. Penggunaan pengisian sepeda motor hanya diperbolehkan maksimal Rp50 ribu, dan modil roda empat Rp200 ribu
Sejumlah mahasiswa dari beberapa universitas di Kota Palangka Raya yang tergabung dalam gerakan mahasiswa dan rakyat (GEMARA) menggelar unjuk rasa di halaman Kantor DPRD Kalteng, Senin (4/7/2022) sore.
Petugas gabungan dari Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM dan Perindustrian (DPKUKMP) Kota Palangka Raya beserta PT Pertamina (Persero), dan Satpol PP menemukan satu mobil yang menggunakan modifikasi tangki hendak mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite, di tengah antrean yang panjang di Jalan G.Obos. Pemilik dan mobil pun diamankan untuk diperiksa lebih lanjut.
Bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite di Kota Palangka Raya hingga saat ini sepertinya masih langka. Terbukti, Minggu (5/6) kemarin masih terlihat antrean kendaraan di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Rata-rata stasiun menanti pasokan yang masih dalam perjalanan.
Beberapa pekan terakhir, bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite cukup langka di wilayah Kalteng, khususnya Kota Palangka Raya. Tidak sedikit warga yang mengeluhkan betapa sulitnya mendapatkan bahan bakar penggerak kendaraan bermotor dan mobil tersebut.
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara terkesan tak mengiyakan atau mengatakan tidak soal rencana kenaikan harga pertalite dan gas elpiji 3 kg.