Sejumlah wilayah di Kota Palangkaraya hari ini, Kamis (7/9/2023) diguyur hujan sejak pagi hari. Padahal bulan September ini, disinyalir masih memasuki musim kemarau.
Prakirawan BMKG Kota Palangkaraya, Renianata saat dikonfirmasi Prokalteng.co melalui pesan Whats Apps, Kamis (7/9/2023) membenarkan bahwa pada saat ini masih dalam musim kemarau. Namun menurutnya yang perlu digarisbawahi adalah musim kemarau bukan berarti tidak ada hujan. Hanya saja intensitasnya yang berkurang.
Melihat kondisi musim kemarau yang memanjang, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palangkaraya, Achmad Zaini mengungkapkan bahwa pihaknya gencar melakukan penyiraman tanaman kota. Sebab, diketahui sejauh ini curah hujan yang sangat rendah. Penyiraman tanaman kota ini dilakukan pihaknya untuk mengantisipasi kekeringan yang disebabkan oleh polusi udara. Terlebih karena faktor akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Seruyan. Meminta kepada pemerintah daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). Agar bisa lakukan investigasi terkait dengan inflasi.
Sistem pengetahuan lokal atau sering disebut dengan indigenous knowledge atau local knowledge adalah konsep mengenai segala sesuatu gejala yang dilihat, dirasakan, dialami, dipikirkan, yang bisa diperoleh dari kondisi alam dan lingkungan sekitar.
Koordinator Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Kalteng, Anton Budiono mengatakan bahwa selama kurang lebih satu bulan terakhir, sejumlah wilayah di Kalimantan Tengah (Kalteng) dilanda suhu panas yang tinggi.
Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kapuas Yohanes, mengingatkan kepada pemerintah daerah melalui dinas terkait juga kecamatan, desa dan kelurahan untuk mengantisipasi dampak kemarau, salah satunya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).