33 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Awas! Bukan Hanya ISPA yang Mengancam Kesehatan di Musim Kemarau

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Kabut asap pekat yang disebabkan oleh kebakaran hutan dan lahan di Kota Palangkaraya telah menjadikan kualitas udara tidak sehat dan berdampak pada kesehatan manusia. Berdasarkan data terakhir Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada bulan September lalu, terdapat sekitar 2.675 kasus di Kota Palangkaraya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangkaraya, Andjar Hari Purnomo, melalui Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Palangkaraya, Octavine S.K Tarigan mengatakan pada bulan Oktober terjadi sedikit peningkatan.

“Untuk angka pastinya, pendataan masih berjalan sampai akhir Oktober nanti. Tapi tidak ada peningkatan yang signifikan seperti kemarin. Untuk angka pastinya, kami belum dapat karena belum terkumpul semua dari teman-teman puskesmas, terutama bagian P2. Jadi, akhir bulan ini kita baru bisa tahu berapa peningkatan angka ISPA itu,” jelas Octavine S.K Tarigan, saat diwawancarai media usai menghadiri Rapat Tematik Reformasi Birokrasi 2023 di Ruang Rapat Peteng Karuhei I, Selasa (10/10).

Baca Juga :  Waduh! Kebakaran Lahan Mulai Muncul di Palangka Raya

Ia menambahkan bahwa rekomendasi yang diberikan Dinas Kesehatan Kota Palangkaraya kepada masyarakat yakni jika ada gejala-gejala untuk segera mendatangi fasilitas kesehatan. Baik puskesmas maupun puskesmas pembantu (Pustu). Sementara jika ada kasus rujukan yang sifatnya serius, maka dipersilakan untuk dibawa ke rumah sakit.

“Tapi sampai saat ini kita belum melihat ada kasus-kasus yang dibawa ke rumah sakit karena kabut asap ini,” ujarnya.

Dia menambahkan bahwa saat ini, pihaknya berupaya memberikan pemahaman kepada masyarakat  terkait bahaya kabut asap. Selain itu, juga membagikan masker untuk masyarakat. Untuk itu, diharapkan masyarakat dapat memakai masker ketika keluar rumah

“Kita juga menginformasikan kepada masyarakat, jangan hanya ISPA saja yang ditakutkan dalam masalah kekeringan ini. Yang paling ditakutkan juga adalah masalah diare, dan juga penyakit kulit. Karena biasanya ketika terjadi kekurangan air, terkadang masyarakat tidak menggunakan air yang biasa atau mengonsumsi air yang baik. Tapi malah menggunakan air yang seadanya saja,” terangnya.

Baca Juga :  Bertekad Tangani Stunting secara Merata, Umi Bilang Begini

Padahal menurutnya yang lebih ditakutkan, begitu banyak penyakit-penyakit lain di musim kemarau ini. (*ana/hnd)

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Kabut asap pekat yang disebabkan oleh kebakaran hutan dan lahan di Kota Palangkaraya telah menjadikan kualitas udara tidak sehat dan berdampak pada kesehatan manusia. Berdasarkan data terakhir Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada bulan September lalu, terdapat sekitar 2.675 kasus di Kota Palangkaraya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangkaraya, Andjar Hari Purnomo, melalui Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Palangkaraya, Octavine S.K Tarigan mengatakan pada bulan Oktober terjadi sedikit peningkatan.

“Untuk angka pastinya, pendataan masih berjalan sampai akhir Oktober nanti. Tapi tidak ada peningkatan yang signifikan seperti kemarin. Untuk angka pastinya, kami belum dapat karena belum terkumpul semua dari teman-teman puskesmas, terutama bagian P2. Jadi, akhir bulan ini kita baru bisa tahu berapa peningkatan angka ISPA itu,” jelas Octavine S.K Tarigan, saat diwawancarai media usai menghadiri Rapat Tematik Reformasi Birokrasi 2023 di Ruang Rapat Peteng Karuhei I, Selasa (10/10).

Baca Juga :  Waduh! Kebakaran Lahan Mulai Muncul di Palangka Raya

Ia menambahkan bahwa rekomendasi yang diberikan Dinas Kesehatan Kota Palangkaraya kepada masyarakat yakni jika ada gejala-gejala untuk segera mendatangi fasilitas kesehatan. Baik puskesmas maupun puskesmas pembantu (Pustu). Sementara jika ada kasus rujukan yang sifatnya serius, maka dipersilakan untuk dibawa ke rumah sakit.

“Tapi sampai saat ini kita belum melihat ada kasus-kasus yang dibawa ke rumah sakit karena kabut asap ini,” ujarnya.

Dia menambahkan bahwa saat ini, pihaknya berupaya memberikan pemahaman kepada masyarakat  terkait bahaya kabut asap. Selain itu, juga membagikan masker untuk masyarakat. Untuk itu, diharapkan masyarakat dapat memakai masker ketika keluar rumah

“Kita juga menginformasikan kepada masyarakat, jangan hanya ISPA saja yang ditakutkan dalam masalah kekeringan ini. Yang paling ditakutkan juga adalah masalah diare, dan juga penyakit kulit. Karena biasanya ketika terjadi kekurangan air, terkadang masyarakat tidak menggunakan air yang biasa atau mengonsumsi air yang baik. Tapi malah menggunakan air yang seadanya saja,” terangnya.

Baca Juga :  Bertekad Tangani Stunting secara Merata, Umi Bilang Begini

Padahal menurutnya yang lebih ditakutkan, begitu banyak penyakit-penyakit lain di musim kemarau ini. (*ana/hnd)

Terpopuler

Artikel Terbaru