Kemarau sudah melanda Kalimantan Tengah (Kalteng). Sejumlah daerah sudah meningkatkan status siaga kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Melihat kondisi ini, Ketua Umum Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalteng H Agustiar Sabran SKom mengajak pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/ kota, dan unsur terkait untuk terus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi karhutla.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kapuas menggelar Apel Gabungan Gelar Pasukan dan Peralatan dalam rangka kesiapsiagaan penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Kabupaten Kapuas Tahun 2024, di halaman Kantor Bupati Kapuas, Selasa (6/8).
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda Desa Sungai Paring, Kecamatan Cempaga, hampir mengancam pasokan listrik di Kalimantan Tengah (Kalteng).
Pemerintah Daerah bersama dengan TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni, BPK Mandiri dan lembaga masyarakat yang ada di Kapuas mengadakan apel gabungan gelar pasukan dan peralatan dalam rangka kesiapsiagaan penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah Kabupaten Kapuas Tahun 2024, Selasa (6/8).
Sekretaris Daerah (Sekda) Kalimantan Tengah (Kalteng), Nuryakin, melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Kalteng, Sri Widanarni, mengingatkan pentingnya antisipasi terhadap ancaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) pada tahun 2024.
Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah (Polda Kalteng) mengimbau masyarakat untuk bersama-sama mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Memasuki musim kemarau, intensitas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) kian meningkat. Selama Juli 2024, tercatat telah terjadi 17 kali kebakaran dengan luas lahan terbakar mencapai 47.725 hektare.
Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalimantan Tengah kembali menyampaikan perkembangan terkini kejadian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah.
Musim kemarau telah memicu munculnya titik panas (hotspot) di sejumlah wilayah di Kabupaten Lamandau. Masyarakat diminta waspadai potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Plt. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangkaraya, Hendrikus Satriya Budi, menyatakan bahwa pihaknya telah menangani 27 kasus kebakaran lahan dalam beberapa waktu terakhir.