Vatikan merespon rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang memindahkan warga Palestina dari Gaza ke negara lain.
Sekretaris Negara Takhta Suci Vatikan, menegaskan bahwa warga Palestina harus tetap berada di tanah mereka.
Pernyataan utusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff yang mewacanakan relokasi sementara 2 juta warga Palestina ke pengungsian negara-negara tetangga, termasuk Indonesia, dinilai Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pelita Umat, Chandra Purna Irawan sebagai bentuk pembersihan etnis dan bertentangan dengan hukum internasional.
SEBANYAK 45 truk kontainer berisi bantuan kemanusiaan dari masyarakat Indonesia tiba di Gaza pada Selasa, 28 Januari 2025, memberikan harapan baru bagi ribuan warga yang tengah menderita akibat konflik yang berkepanjangan.
Empat prajurit perempuan Israel yang dibarter 200 tahanan Palestina, sempat melambaikan tangan dan tersenyum dari atas podium di Kota Gaza saat dibebaskan, Sabtu (25/1).
Pembebasan tahanan ini sesuai perjanjian gencatan senjata yang bertujuan mengakhiri perang 15 bulan di Gaza.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menegaskan bahwa Indonesia tidak pernah menerima usulan dari pihak manapun, termasuk dari Amerika Serikat, soal wacana relokasi besar-besaran pengungsi Palestina dari Jalur Gaza ke Indonesia.
Warga Gaza justru menghadapi situasi yang semakin genting meski ada pengumuman gencatan senjata.
Faktanya, serangan udara Israel masih terus berlanjut. Jumlah korban jiwa dan kehancuran di wilayah tersebut makin bertambah.
Serangan Israel terhadap Gaza terus berlanjut meskipun kesepakatan gencatan senjata telah diumumkan. Wafa News Agency melaporkan bahwa jumlah korban tewas akibat serangan tersebut kini hampir mencapai 100 orang, dengan 21 di antaranya adalah anak-anak dan 25 wanita.
Hamas Palestina dan Israel resmi bersepakat untuk melakukan gencatan senjata yang akan dimulai pada Minggu, 19 Januari 2025. Dilansir dari ANTARA, kesepakatan ini terjadi setelah lebih dari 460 hari agresi brutal Israel menghancurkan Gaza dan telah menewaskan total 46.707 warga Palestina.
BADAN PBB untuk anak-anak, UNICEF, mengumumkan keberhasilannya mempertemukan kembali dua anak perempuan Palestina dengan orang tua mereka setelah terpisah akibat konflik berkepanjangan di Gaza.