Banjir di Palangka Raya menelan korban jiwa. Seorang bocah laki-laki berusia sekitar 10 tahun, ditemukan tewas tenggelam di kawasan banjir Anoi Mendawai Induk pada Minggu (16/3/2025).
Meluapnya Sungai Kahayan akibat tingginya curah hujan di Kota Palangka Raya membawa dampak berupa banjir yang merendam sejumlah kawasan, termasuk Jalan Anoi Ujung.
Bencana banjir tahun ini disebut-sebut menjadi yang terparah selamat satu dekade terakhir. Pasar Kahayan yang merupakan salah satu pasar tradisional terbesar di Palangka Raya ikut terendam.
Warga pengungsian di Jalan Mendawai tepatnya depan Pasar Kahayan Kota Palangka Raya mulai berbenah meninggalkan posko pengungsian.
Warga yang semula mendiami posko sebanyak 50 KK 100 jiwa, kini sudah tersisa 67 jiwa saja. Hal ini dikarenakan setelah beberapa hari air yang merendam rumah mereka berangsur-angsur surut.
Banjir yang melanda Kota Palangka Raya, mendapat perhatian dari berbagai pihak. Diantaranya dari PT Bornoe Wanajaya Indonesia dan PT LSP Borneo Hutan Indonesia, yang turun ikut membantu masyarakat terdampak banjir dengan menyalurkan bantuan.
Gubernur Sugianto mengarahkan Kepala Dinas Kesehatan Suyuti Syamsul dan Direktur Rumah Sakit dr Doris Sylvanus Yayuk Indriaty, untuk memaksimalkan tim kesehatan serta dokter di lapangan membantu warga.
Kapolsek Pahandut AKP Susilowati mengatakan, berdasarkan informasi yang didapatkan keterangan anak korban, Mahliana, korban baru dijemput dari RSJ Kalawa Atei dua hari lalu untuk dirawat di rumah karena mengalami gangguan kejiwaan.