32.6 C
Jakarta
Thursday, April 25, 2024

Fokus Penanganan Pasca Banjir, Pemko Terapkan 3 Langkah

PALANGKA RAYA,PROKALTENG.CO – Bencana banjir yang sempat melanda lebih dari separuh wilayah Kota Cantik beberapa waktu yang lalu, kini mulai perlahan surut. 21 kelurahan yang terdampak banjir sudah mengalami penurunan ketinggian debit air yang cukup signifikan.

Warga yang sempat mengungsi, sebagian besar telah kembali ke rumah masing-masing. Posko-posko darurat dan pengungsian mandiri yang dibangun atas swadaya pemerintah dan masyarakat, telah dibongkar satu per satu dan menyisakan sejumlah posko induk guna mengantisipasi kembali naiknya debit air sewaktu-waktu.

Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin mengatakan  pihaknya kembali berfokus pada upaya penanganan pascabanjir. Dirinya menyebutkan telah disepakati sejumlah langkah guna mencegah bencana banjir tersebut terulang kembali.

“Dalam penanganan bencana banjir dan pencegahannya, kita akan menerapkan tiga langkah yang akan dilakukan step by step. Pertama adalah upaya penanganan dan pencegahan jangka pendek, menengah dan panjang,” kata Fairid , Selasa (23/11) kemaren.

Saat ini, Dijelaskan lebih lanjut, pemerintah Kota Palangka Raya mulai menjalankan upaya jangka pendek pascabanjir guna mengurangi dampak akibat bencana yang telah terjadi.

Dalam langkah ini, BNPB  memberikan pendampingan guna membantu Pemerintah setempat dalam melakukan telaah dan kajian yang komprehensif agar pihaknya dapat bertindak tepat sasaran dalam upaya mengurangi dampak akibat banjir tersebut.

Baca Juga :  Gubernur: Warga Sakit Dampak Banjir Gratis Berobat

“Pendampingan dari BNPB dalam membantu kita menemukan hasil telaah yang komperhensif, akan sangat baik bagi kami dalam menentukan skala prioritas penanganan banjir ini. Rencana-rencana kami dalam menangani banjir, akan bergantung pada hasil kajian dan telaah, sehingga bencana banjir tidak lagi melanda kita dalam waktu yang berdekatan seperti kemarin,” bebernya.

“Sedangkan untuk upaya jangka menengah dan panjang, piakan fokus pada langkah mencegah banjir ini terjadi lagi. Relokasi penduduk yang bermukim di kawasan rawan banjir adalah salah satunya. Selain itu, upaya pengendalian banjir diantaranya dengan membuat sudetan pada jalur Sungai Kahayan yang merupakan pertemuan dengan Sungai Rungan sehingga bisa mengurangi debit air yang masuk ke wilayah pemukiman Kota Palangka Raya,” jelasnya lagi.

Upaya jangka panjang juga diungkapkan Fairid adalah dengan mempersiapkan kawasan hutan kota guna menjaga keseimbangan dan kelestarian alam.

Baru-baru ini pihaknya telah menerima pengembalian hutan dari izin perkebunan di wilayah Kecamatan Sebangau sebesar kurang lebih 4 ribu hektare, yang saat ini statusnya masih menunggu pencopotan dari Badan Informasi Geospasial (BIG).

Baca Juga :  Pemko Apresiasi Sunatan Massal 120 Anak dari Keluarga Kurang Mampu

“Hutan kota kita masih terus bertambah. Bahkan Taman Hutan Raya (Tahura) kita yang berada di Kecamatan Bukit Batu juga disetujui. Outputnya, akan menjadi program jangka panjang kita dalam mencegah terjadinya banjir,” sebut Fairid.

Terkait dengan anggaran penanganan pascabanjir, pihaknya Fairid bilang telah menyiapkan dana Belanja Tak Terduga (BTT). Anggaran tersebut dipergunakan pada kegiatan yang sifatnta tida biasa dan tidak diharapkan berulang, seperti halnya bencana banjir ini. Pemerintah pusat disebutkannya telah mewajibkan Pemko untuk menyediakan 5 sampai 10 persen anggaran daerah untuk BTT.

“Kebetulan saat ini Pemko dan DPRD tengah membahas penyusunan APBD 2022 guna mempersiapkan BTT kota di tahun yang akan datang guna mengantisipasi adanya bencana alam. Selain itu, BNPB juga telah memberikan bantuan kepada Pemko sebesar Rp500 Juta untuk kegiatan operasional penanganan banjir, seperti relawan dan satgas, persiapan sarana dan prasarana di lapangan seperti tenda, perahu, dan lainnya,” tutup Fairid.






Reporter: M Hafidz

PALANGKA RAYA,PROKALTENG.CO – Bencana banjir yang sempat melanda lebih dari separuh wilayah Kota Cantik beberapa waktu yang lalu, kini mulai perlahan surut. 21 kelurahan yang terdampak banjir sudah mengalami penurunan ketinggian debit air yang cukup signifikan.

Warga yang sempat mengungsi, sebagian besar telah kembali ke rumah masing-masing. Posko-posko darurat dan pengungsian mandiri yang dibangun atas swadaya pemerintah dan masyarakat, telah dibongkar satu per satu dan menyisakan sejumlah posko induk guna mengantisipasi kembali naiknya debit air sewaktu-waktu.

Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin mengatakan  pihaknya kembali berfokus pada upaya penanganan pascabanjir. Dirinya menyebutkan telah disepakati sejumlah langkah guna mencegah bencana banjir tersebut terulang kembali.

“Dalam penanganan bencana banjir dan pencegahannya, kita akan menerapkan tiga langkah yang akan dilakukan step by step. Pertama adalah upaya penanganan dan pencegahan jangka pendek, menengah dan panjang,” kata Fairid , Selasa (23/11) kemaren.

Saat ini, Dijelaskan lebih lanjut, pemerintah Kota Palangka Raya mulai menjalankan upaya jangka pendek pascabanjir guna mengurangi dampak akibat bencana yang telah terjadi.

Dalam langkah ini, BNPB  memberikan pendampingan guna membantu Pemerintah setempat dalam melakukan telaah dan kajian yang komprehensif agar pihaknya dapat bertindak tepat sasaran dalam upaya mengurangi dampak akibat banjir tersebut.

Baca Juga :  Gubernur: Warga Sakit Dampak Banjir Gratis Berobat

“Pendampingan dari BNPB dalam membantu kita menemukan hasil telaah yang komperhensif, akan sangat baik bagi kami dalam menentukan skala prioritas penanganan banjir ini. Rencana-rencana kami dalam menangani banjir, akan bergantung pada hasil kajian dan telaah, sehingga bencana banjir tidak lagi melanda kita dalam waktu yang berdekatan seperti kemarin,” bebernya.

“Sedangkan untuk upaya jangka menengah dan panjang, piakan fokus pada langkah mencegah banjir ini terjadi lagi. Relokasi penduduk yang bermukim di kawasan rawan banjir adalah salah satunya. Selain itu, upaya pengendalian banjir diantaranya dengan membuat sudetan pada jalur Sungai Kahayan yang merupakan pertemuan dengan Sungai Rungan sehingga bisa mengurangi debit air yang masuk ke wilayah pemukiman Kota Palangka Raya,” jelasnya lagi.

Upaya jangka panjang juga diungkapkan Fairid adalah dengan mempersiapkan kawasan hutan kota guna menjaga keseimbangan dan kelestarian alam.

Baru-baru ini pihaknya telah menerima pengembalian hutan dari izin perkebunan di wilayah Kecamatan Sebangau sebesar kurang lebih 4 ribu hektare, yang saat ini statusnya masih menunggu pencopotan dari Badan Informasi Geospasial (BIG).

Baca Juga :  Pemko Apresiasi Sunatan Massal 120 Anak dari Keluarga Kurang Mampu

“Hutan kota kita masih terus bertambah. Bahkan Taman Hutan Raya (Tahura) kita yang berada di Kecamatan Bukit Batu juga disetujui. Outputnya, akan menjadi program jangka panjang kita dalam mencegah terjadinya banjir,” sebut Fairid.

Terkait dengan anggaran penanganan pascabanjir, pihaknya Fairid bilang telah menyiapkan dana Belanja Tak Terduga (BTT). Anggaran tersebut dipergunakan pada kegiatan yang sifatnta tida biasa dan tidak diharapkan berulang, seperti halnya bencana banjir ini. Pemerintah pusat disebutkannya telah mewajibkan Pemko untuk menyediakan 5 sampai 10 persen anggaran daerah untuk BTT.

“Kebetulan saat ini Pemko dan DPRD tengah membahas penyusunan APBD 2022 guna mempersiapkan BTT kota di tahun yang akan datang guna mengantisipasi adanya bencana alam. Selain itu, BNPB juga telah memberikan bantuan kepada Pemko sebesar Rp500 Juta untuk kegiatan operasional penanganan banjir, seperti relawan dan satgas, persiapan sarana dan prasarana di lapangan seperti tenda, perahu, dan lainnya,” tutup Fairid.






Reporter: M Hafidz

Terpopuler

Artikel Terbaru