25.9 C
Jakarta
Wednesday, December 4, 2024

Angkie Yudistia, Stafsus Presiden Penyandang Tunarungu dengan Segudang

SATU di antara tujuh staf khusus presiden Jokowi dari kalangan
milenial ialah sosok perempuan bernama Angkie Yudistia. Usianya 32 tahun.
Penyandang disabilitas yang aktif bergerak di sociopreneur.

Saat memperkenalkan Angkie,
Jokowi menyebutnya sebagai sosok muda yang aktif di organisasi, termasuk
organisasi internasional. Jokowi menunjuk perempuan penyandang disabilitas
tunarungu itu sebagai stafsus dan juga juru bicara presiden bidang sosial.

Angkie dikenal oleh masyarakat
luas sebagai perempuan muda yang menginspirasi. Keterbatasan yang dimiliki tak
menghalanginya mewujudkan mimpi. Dia justru menjelma menjadi sosok perempuan
dengan segudang prestasi.

Angkie lahir di Medan pada 5 Mei
1987. Dia awalnya terlahir dengan kondisi normal. Pendengarannya mulai
menghilang saat perempuan yang kini berjilbab itu menginjak usia sepuluh tahun.
Diduga hal tersebut terjadi tak lepas dari kesalahan penggunaan obat-obatan
saat dia terserang beberapa penyakit, termasuk malaria.

Kejadian itu sempat membuatnya
terpukul dan merasa tidak percaya diri untuk beberapa waktu. Namun, dukungan
yang kuat dari keluarga dan orang-orang terdekat, terutama sang ibunda, secara
perlahan berhasil membangkitkannya dari keterpurukan.

Angkie menyelesaikan pendidikan
sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Bogor. Kemudian putri pasangan Hadi
Sanjoto dan Indiarty Kaharman ini melanjutkan pendidikan dengan berkuliah di
fakultas komunikasi di London School of Public Relations Jakarta. Di kampus ini
pula perempuan yang dikenal gemar menulis tersebut meraih gelar masternya pada
2010.

Pada 2008, perempuan yang
menjalani aktivitas dengan menggunakan alat bantu pendengaran itu mengikuti
ajang Abang None Jakarta dan berhasil terpilih sebagai salah satu finalis dari
daerah pemilihan Jakarta Barat. Masih di tahun yang sama, dia juga sukses
menyabet penghargaan sebagai The Most Fearless Female Cosmopolitan 2008.

Baca Juga :  Kesuksesan Dipengaruhi oleh Dukungan Pasangan

Angkie terus berkarya mewujudkan
satu demi satu mimpinya. Di tahun 2011, dia menelurkan sebuah buku berjudul
“Perempuan Tunarungu Menembus Batas.” Buku keduanya yang berjudul “Setinggi
Langit” terbit di pasaran selang dua tahun kemudian. Di tahun 2019, Angkie
meluncurkan buku ketiganya berjudul “Become Rich as Sociopreneur”.

Masih di tahun 2011, perempuan
yang aktif berkegiatan di Yayasan Tunarungu Sehjira sejak 2009 itu kemudian
mendirikan sebuah perusahaan bernama Thisable Enterprise.

Sebelumnya, Angkie pernah bekerja
di beberapa perusahaan besar seperti IBM Indonesia dan Geo Link Nusantara,
hingga akhirnya memutuskan mendirikan Thisable Enterprise.

Angkie mendirikan lembaga
tersebut dengan tujuan untuk memberdayakan kelompok disabilitas Indonesia agar
memiliki kemampuan dan keterampilan, dan menyalurkannya ke dunia kerja,
terutama dalam industri ekonomi kreatif.

Menurut dia, saat ini kelompok
disabilitas masih kesulitan dalam memperoleh pekerjaan. Angkie berharap lewat
keberadaan Thisable Enterprise, kalangan disabilitas mampu bersaing dalam dunia
kerja sehingga perekonomian mereka dapat terangkat dengan baik.

“Aku tahu sulitnya mendapatkan
pekerjaan. Mengerti rasanya dengan bagaimana harus bertahan hidup di antara
sulitnya akses menjadi minoritas. Tapi aku berusaha untuk selalu percaya bahwa
setiap disabilitas memiliki peran masing-masing dalam pengembangan. Diakui
menjadi warga yang setara adalah impian setiap disabilitas dan aku berusaha
untuk menjadikan itu nyata,” tutur Angkie dalam sebuah wawancara.

Baca Juga :  Buat Ibu, Ini 5 Cara Sehat Fisik dalam Mengasuh Anak selama Pandemi

Thisable Enterprise kini telah
berkembang menjadi sebuah grup yang membawahi Thisable foundation, Thisable
Recruitment, serta Thisable Digital. Melalui perusahaan-perusahaan tersebut,
Angkie menyediakan pelatihan bagi SDM disabilitas agar dapat bekerja secara
vokasional dan profesional.

Pada 2017 lalu, perusahaan
tersebut menggandeng Go-Jek sebagai mitra bisnis, di mana para penyandang
disabilitas di bawah naungan Thisable Enterprise disalurkan untuk menjadi
tenaga pekerja pada sejumlah layanan Go-Jek, seperti Go-Massage, Go-Clean,
Go-auto, maupun Go-Glam, disesuaikan dengan kemampuan masing-masing
disabilitas.

Thisable Enterprise juga
diketahui mengeluarkan sejumlah produk retail, khususnya di bidang perawatan
tubuh, seperti sabun dan kosmetik kecantikan.

Perempuan yang pada 2019 berhasil
memperoleh penghargaan Asia’s Top Outstanding Women Marketeer of The Year dari
Asia Marketing Federation itu mengaku bersyukur atas kesempatan yang diberikan
Presiden Jokowi terhadap dirinya menjadi salah satu anggota Staf Khusus
Presiden.

Dia bertekad tidak akan
menyia-nyiakan kesempatan tersebut dengan sepenuh hati membantu Presiden
mewujudkan misi menuju Indonesia inklusif yang lebih ramah disabilitas. “Sudah
waktunya disabilitas bukan kelompok minoritas, tetapi dianggap setara,” ucap Angkie.

Dia juga meminta dukungan dan doa
dari segenap masyarakat Indonesia agar dirinya mampu menjalankan tugas dan
tanggung jawab tersebut dengan sebaik-baiknya. (jpnn/fajar/kpc)

SATU di antara tujuh staf khusus presiden Jokowi dari kalangan
milenial ialah sosok perempuan bernama Angkie Yudistia. Usianya 32 tahun.
Penyandang disabilitas yang aktif bergerak di sociopreneur.

Saat memperkenalkan Angkie,
Jokowi menyebutnya sebagai sosok muda yang aktif di organisasi, termasuk
organisasi internasional. Jokowi menunjuk perempuan penyandang disabilitas
tunarungu itu sebagai stafsus dan juga juru bicara presiden bidang sosial.

Angkie dikenal oleh masyarakat
luas sebagai perempuan muda yang menginspirasi. Keterbatasan yang dimiliki tak
menghalanginya mewujudkan mimpi. Dia justru menjelma menjadi sosok perempuan
dengan segudang prestasi.

Angkie lahir di Medan pada 5 Mei
1987. Dia awalnya terlahir dengan kondisi normal. Pendengarannya mulai
menghilang saat perempuan yang kini berjilbab itu menginjak usia sepuluh tahun.
Diduga hal tersebut terjadi tak lepas dari kesalahan penggunaan obat-obatan
saat dia terserang beberapa penyakit, termasuk malaria.

Kejadian itu sempat membuatnya
terpukul dan merasa tidak percaya diri untuk beberapa waktu. Namun, dukungan
yang kuat dari keluarga dan orang-orang terdekat, terutama sang ibunda, secara
perlahan berhasil membangkitkannya dari keterpurukan.

Angkie menyelesaikan pendidikan
sekolah menengah atas di SMA Negeri 2 Bogor. Kemudian putri pasangan Hadi
Sanjoto dan Indiarty Kaharman ini melanjutkan pendidikan dengan berkuliah di
fakultas komunikasi di London School of Public Relations Jakarta. Di kampus ini
pula perempuan yang dikenal gemar menulis tersebut meraih gelar masternya pada
2010.

Pada 2008, perempuan yang
menjalani aktivitas dengan menggunakan alat bantu pendengaran itu mengikuti
ajang Abang None Jakarta dan berhasil terpilih sebagai salah satu finalis dari
daerah pemilihan Jakarta Barat. Masih di tahun yang sama, dia juga sukses
menyabet penghargaan sebagai The Most Fearless Female Cosmopolitan 2008.

Baca Juga :  Kesuksesan Dipengaruhi oleh Dukungan Pasangan

Angkie terus berkarya mewujudkan
satu demi satu mimpinya. Di tahun 2011, dia menelurkan sebuah buku berjudul
“Perempuan Tunarungu Menembus Batas.” Buku keduanya yang berjudul “Setinggi
Langit” terbit di pasaran selang dua tahun kemudian. Di tahun 2019, Angkie
meluncurkan buku ketiganya berjudul “Become Rich as Sociopreneur”.

Masih di tahun 2011, perempuan
yang aktif berkegiatan di Yayasan Tunarungu Sehjira sejak 2009 itu kemudian
mendirikan sebuah perusahaan bernama Thisable Enterprise.

Sebelumnya, Angkie pernah bekerja
di beberapa perusahaan besar seperti IBM Indonesia dan Geo Link Nusantara,
hingga akhirnya memutuskan mendirikan Thisable Enterprise.

Angkie mendirikan lembaga
tersebut dengan tujuan untuk memberdayakan kelompok disabilitas Indonesia agar
memiliki kemampuan dan keterampilan, dan menyalurkannya ke dunia kerja,
terutama dalam industri ekonomi kreatif.

Menurut dia, saat ini kelompok
disabilitas masih kesulitan dalam memperoleh pekerjaan. Angkie berharap lewat
keberadaan Thisable Enterprise, kalangan disabilitas mampu bersaing dalam dunia
kerja sehingga perekonomian mereka dapat terangkat dengan baik.

“Aku tahu sulitnya mendapatkan
pekerjaan. Mengerti rasanya dengan bagaimana harus bertahan hidup di antara
sulitnya akses menjadi minoritas. Tapi aku berusaha untuk selalu percaya bahwa
setiap disabilitas memiliki peran masing-masing dalam pengembangan. Diakui
menjadi warga yang setara adalah impian setiap disabilitas dan aku berusaha
untuk menjadikan itu nyata,” tutur Angkie dalam sebuah wawancara.

Baca Juga :  Buat Ibu, Ini 5 Cara Sehat Fisik dalam Mengasuh Anak selama Pandemi

Thisable Enterprise kini telah
berkembang menjadi sebuah grup yang membawahi Thisable foundation, Thisable
Recruitment, serta Thisable Digital. Melalui perusahaan-perusahaan tersebut,
Angkie menyediakan pelatihan bagi SDM disabilitas agar dapat bekerja secara
vokasional dan profesional.

Pada 2017 lalu, perusahaan
tersebut menggandeng Go-Jek sebagai mitra bisnis, di mana para penyandang
disabilitas di bawah naungan Thisable Enterprise disalurkan untuk menjadi
tenaga pekerja pada sejumlah layanan Go-Jek, seperti Go-Massage, Go-Clean,
Go-auto, maupun Go-Glam, disesuaikan dengan kemampuan masing-masing
disabilitas.

Thisable Enterprise juga
diketahui mengeluarkan sejumlah produk retail, khususnya di bidang perawatan
tubuh, seperti sabun dan kosmetik kecantikan.

Perempuan yang pada 2019 berhasil
memperoleh penghargaan Asia’s Top Outstanding Women Marketeer of The Year dari
Asia Marketing Federation itu mengaku bersyukur atas kesempatan yang diberikan
Presiden Jokowi terhadap dirinya menjadi salah satu anggota Staf Khusus
Presiden.

Dia bertekad tidak akan
menyia-nyiakan kesempatan tersebut dengan sepenuh hati membantu Presiden
mewujudkan misi menuju Indonesia inklusif yang lebih ramah disabilitas. “Sudah
waktunya disabilitas bukan kelompok minoritas, tetapi dianggap setara,” ucap Angkie.

Dia juga meminta dukungan dan doa
dari segenap masyarakat Indonesia agar dirinya mampu menjalankan tugas dan
tanggung jawab tersebut dengan sebaik-baiknya. (jpnn/fajar/kpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru