32.5 C
Jakarta
Friday, March 29, 2024

Seberapa Penting Mendeteksi Tumbuh Kembang Anak?

PROKALTENG.CO-RS Azra kembali melaksanakan Health Talk di Instagram Live. Kali ini, tema yang dibahas yaitu pentingnya deteksi dini tumbuh kembang anak.

Dokter Spesialis Kesehatan Anak RS Azra, dr. Wita Rostania, S

Anak yang tumbuh cerdas dan sehat adalah dambaan semua orang tua. Bertumbuh adalah bertambahnya ukuran fisik seperti berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala.

Sedangkan berkembang adalah bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi tubuh, menjadi lebih kompleks. Pertumbuhan dan perkembangan anak perlu diperiksa dan dipantau secara berkala. Sehingga bila ada gangguan dapat dideteksi secara dini.

Seringkali kita mendengar 1000 hari pertama kehidupan atau 1000 HPK. Pada masa ini terjadi pembentukan otak dan organ penting lainnya.

Wita menjelaskan beberapa hal yang perlu dimonitor dari tumbuh kembang anak, ialah berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, body mass index, dan pola pertumbuhannya.

Sedangkan perkembangan tahapan perkembangan sesuai usia dari 0 hari sampai 1000 hari. Tahapan 0-3 bulan anak sudah dapat mmengangkat kepala setinggi 45 derajat dan membalas senyuman.

Mulai 3-6 bulan sudah dapat berbalik dari telungkup ke terlentang, dan mengangkat kepala 90%. Dari 6-9 bulan sudah dapat duduk (sikap tripod sendiri), belajar berdiri, bersuara mamama, bababa, dadada.

Sedangkangkan 9-12 bulan sudah dapat belajar berdiri 30 detik/berpegangan, meniru bunyi yang didengar, mengenal anggota keluarga.

Baca Juga :  Transformasi Gaya Fashion Kallula Lewat Koleksi Unleash

Pada tumbuh kembang anak, ada beberapa yang mengalami gangguan.

“Apa itu gangguan pertumbuhan pada anak? “Gangguan pertumbuhan yang sering ditemui pada anak adalah berat badan maupun tinggi badan yang tidak sesuai dengan usia. Jika terjadi gangguan pertumbuhan pada anak maka perlu dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh untuk menentukan penyebabnya,” jelasnya.

Seperti; apakah ada penyakit penyerta yang membutuhkan pengobatan. Atau adakah masalah asupan nutrisi anak yang perlu diperbaiki bersama-sama dengan orang tua.

Peran orang tua dalam tumbuh kembang anak, antara lain yaitu orang tua harus ikut andil dalam memantau pertumbuhan dan perkembangan buah hatinya.

Ia juga menyarankan untuk membawa anak ke posyandu secara rutin, konsultasikan bila didapatkan adanya gangguan tumbuh kembang.

“Dan bila ada ketidaksesuaian pada tumbuh kembang anak segera konsultasikan ke dokter spesialis anak,” ujar Wita.

Skrining tumbuh kembang anak adalah upaya penapisan untuk menetukan apakah pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan usia atau terdapat penyimpangan/keterlambatan.

Klinik skrining tumbuh kembang anak adalah sebuah sarana untuk berkonsultasi lebih leluasa, antara orang tua dengan dokter spesialis anak.

“Bagaimana cara menstimulasi yang tepat, sehingga anak diharapkan dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Selain itu juga, sebagai sarana untuk melakukan deteksi dini penyimpangan pertumbuhan dan perkembangan yang mungkin terjadi, sehingga dapat segera dilakukan intervensi,” tambahnya.

Baca Juga :  Tips Lindungi Kuku Agar Tetap Kuat dan Indah

Wita menjelaskan bahwa, pemeriksaan yang dapat dilakukan antara lain, penilaian status gizi dan status pubertas (pada remaja), skrining perkembangan dengan KPSP, tes daya lihat, tes daya dengar, CAT/CLAMS, Denver II, skrining penyimpangan mental emosional anak, autisme, gangguan pemutusan perhatian dan hiperaktifitas anak, dan skrining gangguan perilaku pada remaja.

Pemeriksaan tersebut akan disesuaikan dengan usia anak. Sebaiknya, skrining tumbuh kembang anak dilakukan setiap 3 bulan pada anak berusia 0-24 bulan, setiap 6 bulan pada anak berusia 2-6 tahun.

Saat ini, RS Azra juga sudah membuka layanan konsultasi tumbuh kembang anak oleh Dokter Spesialis Anak dengan Harga Mulai dari Rp. 500.000.

Acara ini ditonton sekitar 158 viewers yang sangat antusias dalam mengajukan pertanyaan pada topik ini. dr. Wita berpraktik di RS AZRA setiap Senin, Rabu, Jumat pukul 12.00 – 15.00 pada hari Selasa, Kamis pukul 11.00 – 15.00 dan 17.00 – 19.00, pada hari Sabtu 11.00 – 14.00. Pada hari Minggu (ke-2 dan ke-4) pukul 09.00 – 12.00 WIB.

PROKALTENG.CO-RS Azra kembali melaksanakan Health Talk di Instagram Live. Kali ini, tema yang dibahas yaitu pentingnya deteksi dini tumbuh kembang anak.

Dokter Spesialis Kesehatan Anak RS Azra, dr. Wita Rostania, S

Anak yang tumbuh cerdas dan sehat adalah dambaan semua orang tua. Bertumbuh adalah bertambahnya ukuran fisik seperti berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala.

Sedangkan berkembang adalah bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi tubuh, menjadi lebih kompleks. Pertumbuhan dan perkembangan anak perlu diperiksa dan dipantau secara berkala. Sehingga bila ada gangguan dapat dideteksi secara dini.

Seringkali kita mendengar 1000 hari pertama kehidupan atau 1000 HPK. Pada masa ini terjadi pembentukan otak dan organ penting lainnya.

Wita menjelaskan beberapa hal yang perlu dimonitor dari tumbuh kembang anak, ialah berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, body mass index, dan pola pertumbuhannya.

Sedangkan perkembangan tahapan perkembangan sesuai usia dari 0 hari sampai 1000 hari. Tahapan 0-3 bulan anak sudah dapat mmengangkat kepala setinggi 45 derajat dan membalas senyuman.

Mulai 3-6 bulan sudah dapat berbalik dari telungkup ke terlentang, dan mengangkat kepala 90%. Dari 6-9 bulan sudah dapat duduk (sikap tripod sendiri), belajar berdiri, bersuara mamama, bababa, dadada.

Sedangkangkan 9-12 bulan sudah dapat belajar berdiri 30 detik/berpegangan, meniru bunyi yang didengar, mengenal anggota keluarga.

Baca Juga :  Transformasi Gaya Fashion Kallula Lewat Koleksi Unleash

Pada tumbuh kembang anak, ada beberapa yang mengalami gangguan.

“Apa itu gangguan pertumbuhan pada anak? “Gangguan pertumbuhan yang sering ditemui pada anak adalah berat badan maupun tinggi badan yang tidak sesuai dengan usia. Jika terjadi gangguan pertumbuhan pada anak maka perlu dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh untuk menentukan penyebabnya,” jelasnya.

Seperti; apakah ada penyakit penyerta yang membutuhkan pengobatan. Atau adakah masalah asupan nutrisi anak yang perlu diperbaiki bersama-sama dengan orang tua.

Peran orang tua dalam tumbuh kembang anak, antara lain yaitu orang tua harus ikut andil dalam memantau pertumbuhan dan perkembangan buah hatinya.

Ia juga menyarankan untuk membawa anak ke posyandu secara rutin, konsultasikan bila didapatkan adanya gangguan tumbuh kembang.

“Dan bila ada ketidaksesuaian pada tumbuh kembang anak segera konsultasikan ke dokter spesialis anak,” ujar Wita.

Skrining tumbuh kembang anak adalah upaya penapisan untuk menetukan apakah pertumbuhan dan perkembangan anak sesuai dengan usia atau terdapat penyimpangan/keterlambatan.

Klinik skrining tumbuh kembang anak adalah sebuah sarana untuk berkonsultasi lebih leluasa, antara orang tua dengan dokter spesialis anak.

“Bagaimana cara menstimulasi yang tepat, sehingga anak diharapkan dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Selain itu juga, sebagai sarana untuk melakukan deteksi dini penyimpangan pertumbuhan dan perkembangan yang mungkin terjadi, sehingga dapat segera dilakukan intervensi,” tambahnya.

Baca Juga :  Tips Lindungi Kuku Agar Tetap Kuat dan Indah

Wita menjelaskan bahwa, pemeriksaan yang dapat dilakukan antara lain, penilaian status gizi dan status pubertas (pada remaja), skrining perkembangan dengan KPSP, tes daya lihat, tes daya dengar, CAT/CLAMS, Denver II, skrining penyimpangan mental emosional anak, autisme, gangguan pemutusan perhatian dan hiperaktifitas anak, dan skrining gangguan perilaku pada remaja.

Pemeriksaan tersebut akan disesuaikan dengan usia anak. Sebaiknya, skrining tumbuh kembang anak dilakukan setiap 3 bulan pada anak berusia 0-24 bulan, setiap 6 bulan pada anak berusia 2-6 tahun.

Saat ini, RS Azra juga sudah membuka layanan konsultasi tumbuh kembang anak oleh Dokter Spesialis Anak dengan Harga Mulai dari Rp. 500.000.

Acara ini ditonton sekitar 158 viewers yang sangat antusias dalam mengajukan pertanyaan pada topik ini. dr. Wita berpraktik di RS AZRA setiap Senin, Rabu, Jumat pukul 12.00 – 15.00 pada hari Selasa, Kamis pukul 11.00 – 15.00 dan 17.00 – 19.00, pada hari Sabtu 11.00 – 14.00. Pada hari Minggu (ke-2 dan ke-4) pukul 09.00 – 12.00 WIB.

Terpopuler

Artikel Terbaru