26.3 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Survei: Kurang dari Separuh Pasien Diabetes yang Patuh Pakai Masker

Sebuah
jajak pendapat yang dilakukan pada Forum Diabetes di Inggris menunjukkan,
penderita diabetes masih banyak yang tidak memakai masker saat pergi ke luar
ruangan. Padahal, pasien diabetes adalah kelompok rentan. Semestinya mereka
harus patuh pada protokol kesehatan.

Ada
266 responden yang terlibat dalam jajak pendapat yang menanyakan anggota lain
apakah mereka mengenakan masker saat pergi keluar. Survei yang dilakukan pada
26 September menemukan hanya 49,2 persen pasien diabetes yang gunakan masker.

Sedangkan
32 persen lainnya tidak. Dan 18,8 persen mermpertimbangkan pakai masker.
Padahal, dilansir dari Diabetes.co.uk, Selasa (29/9), penelitian sebelumnya
telah menyarankan bahwa mereka yang memakai masker jauh lebih mungkin
terlindungi.

Baca Juga :  No Bra Day, Terkuak Alasan Bra Sering Dikaitkan dengan Kanker Payudara

Terkait
hal tersebut, peneliti Amerika telah meninjau dan mengidentifikasi sebab
Covid-19 bisa berdampak parah pada orang yang menderita diabetes dan obesitas.

Profesor
Philipp Scherer, dari Department of Internal Medicine, dan Direktur Touchstone
Diabetes Center, University of Texas Southwestern Medical Center, mengatakan,
ada bukti yang muncul mengapa obesitas dan diabetes tipe 2 sebagai faktor
risiko utama yang sebabkan keparahan Covid-19. Penelitian ini dilakukan untuk
melihat peran mikrobiota, yang biasanya dikaitkan dengan perkembangan penyakit
paru-paru.

Mereka
menemukan bukti bahwa kadar ACE2 yang lebih rendah, yang berperan dalam
mengatur volume cairan, tekanan darah, dan fungsi pembuluh darah, dapat
menyebabkan gangguan fungsi penghalang usus. Hal ini dapat menyebabkan lebih
banyak bakteri dan racun masuk ke sirkulasi tubuh di paru-paru. Hingga berujung
cedera parah dan kerusakan jaringan bisa terjadi untuk mereka terinfeksi
Covid-19.

Baca Juga :  8 Langkah untuk Cegah Penyakit Pascabanjir

“Meskipun
semua mekanisme potensial ini dapat berkontribusi pada keparahan Covid-19,
tidak hanya pada pasien obesitas dan diabetes, tetapi juga pada pasien lain.
Ada kelompok rentan terpapar risiko Covid-19. Kesimpulannya, pada orang dengan
kelompok rentan kombinasi infeksi bakteri dan virus dapat menyebabkan ‘badai
sitokin’ – reaksi peradangan ekstrem pada pasien,” tandas para peneliti.

Sebuah
jajak pendapat yang dilakukan pada Forum Diabetes di Inggris menunjukkan,
penderita diabetes masih banyak yang tidak memakai masker saat pergi ke luar
ruangan. Padahal, pasien diabetes adalah kelompok rentan. Semestinya mereka
harus patuh pada protokol kesehatan.

Ada
266 responden yang terlibat dalam jajak pendapat yang menanyakan anggota lain
apakah mereka mengenakan masker saat pergi keluar. Survei yang dilakukan pada
26 September menemukan hanya 49,2 persen pasien diabetes yang gunakan masker.

Sedangkan
32 persen lainnya tidak. Dan 18,8 persen mermpertimbangkan pakai masker.
Padahal, dilansir dari Diabetes.co.uk, Selasa (29/9), penelitian sebelumnya
telah menyarankan bahwa mereka yang memakai masker jauh lebih mungkin
terlindungi.

Baca Juga :  No Bra Day, Terkuak Alasan Bra Sering Dikaitkan dengan Kanker Payudara

Terkait
hal tersebut, peneliti Amerika telah meninjau dan mengidentifikasi sebab
Covid-19 bisa berdampak parah pada orang yang menderita diabetes dan obesitas.

Profesor
Philipp Scherer, dari Department of Internal Medicine, dan Direktur Touchstone
Diabetes Center, University of Texas Southwestern Medical Center, mengatakan,
ada bukti yang muncul mengapa obesitas dan diabetes tipe 2 sebagai faktor
risiko utama yang sebabkan keparahan Covid-19. Penelitian ini dilakukan untuk
melihat peran mikrobiota, yang biasanya dikaitkan dengan perkembangan penyakit
paru-paru.

Mereka
menemukan bukti bahwa kadar ACE2 yang lebih rendah, yang berperan dalam
mengatur volume cairan, tekanan darah, dan fungsi pembuluh darah, dapat
menyebabkan gangguan fungsi penghalang usus. Hal ini dapat menyebabkan lebih
banyak bakteri dan racun masuk ke sirkulasi tubuh di paru-paru. Hingga berujung
cedera parah dan kerusakan jaringan bisa terjadi untuk mereka terinfeksi
Covid-19.

Baca Juga :  8 Langkah untuk Cegah Penyakit Pascabanjir

“Meskipun
semua mekanisme potensial ini dapat berkontribusi pada keparahan Covid-19,
tidak hanya pada pasien obesitas dan diabetes, tetapi juga pada pasien lain.
Ada kelompok rentan terpapar risiko Covid-19. Kesimpulannya, pada orang dengan
kelompok rentan kombinasi infeksi bakteri dan virus dapat menyebabkan ‘badai
sitokin’ – reaksi peradangan ekstrem pada pasien,” tandas para peneliti.

Terpopuler

Artikel Terbaru