26.3 C
Jakarta
Friday, March 29, 2024

Awas! Penggunaan Earphone Terlalu Lama Bisa Timbulkan Bahaya Fatal

PROKALTENG.CO – Kepala Departemen THT Rumah Sakit J J, Mumbai
Shrinival Chavan mengatakan penggunaan earphone, earpod, maupun headphone lebih
dari delapan jam sehari dapat membahayakan telinga.

Terlebih, kata dia, apabila
earphone tidak pernah dibersihkan sehingga berisiko menyebabkan infeksi. “Mendengarkan
secara terus-menerus pada volume suara yang tinggi dalam waktu yang lama juga
dapat melemahkan kemampuan mendengar,” ujar Chavan dikutip dari Indian Express,
Jumat (20/11).

Apabila kebiasaan ini tidak
diubah, menurutnya, dapat menyebabkan kerusakan permanen pada telinga. Chavan
menyampaikan, kotoran dalam telinga sejatinya memiliki manfaat. Salah satunya
yaitu membunuh bakteri secara alami dan mencegah infeksi pada telinga.

Menurut dia, penggunaan cotton
bud dalam frekuensi yang terlalu sering dapat menghilangkan lapisan lilin pelindung
bagian dalam telinga. Telinga jadi rentan terkena infeksi dan menimbulkan rasa
sakit.

Baca Juga :  Ketahuilah, Ada 8 Manfaat Mengonsumsi Jus Mentimun Untuk Kesehatan

“Kami menyarankan orang untuk
melepas earphone. Udara segar harus masuk ke dalam telinga agar tetap aman,”
kata Chavan.

Keluhan nyeri, iritasi dan
infeksi pada telinga dalam tujuh hingga delapan bulan terakhir terus meningkat
selama pandemi Covid-19. Keluhan tersebut rata-rata disebabkan penggunaan
earphone dalam waktu yang lama.

Pandemi memaksa para pekerja dan
pelajar untuk melakukan tugasnya dari rumah. Para dokter pun mendapat
peningkatan jumlah keluhan pasien yang menderita sakit telinga.

Kepala Unit THT Rumah Sakit St
George Rahul Kulkarni mengatakan, masalah telinga tidak hanya menimpa para
pekerja. Namun, para pelajar juga mengeluhkan hal yang serupa akibat diwajibkan
mengikuti kelas online di rumah.

“Idealnya, anak sekolah sama
sekali tidak menggunakan headphone. Kalau mereka mengikuti kelas di laptop atau
PC, maka volume perangkatnya sudah cukup,” kata Rahul.

Baca Juga :  Bisakah Teh Hijau Mencegah Strok?

Rahul mengatakan orang-orang
umumnya tidak mengetahui etika bagaimana berkomunikasi melalui panggilan
telepon, panggilan konferensi dan konferensi video serta menggunakan volume
suara yang keras pada headphone.

“Jika siswa sekolah menggunakan
headphone dengan suara lebih dari 60 desibel, secara alami akan membebani daya
pendengaran mereka,” ujar Rahul.

Pelajar, kata dia, disarankan
mendengarkan volume suara dengan tingkat yang sama seperti saat mereka belajar
di kelas. Jika mereka mendengarkan suara dengan volume yang lebih tinggi, hal
itu dapat menyebabkan komplikasi.

“Bahkan orang dewasa pun datang
dengan keluhan iritasi di telinga. Paparan suara keras dalam waktu lama membuat
orang cemas dan mudah marah. Keluhan seperti itu juga terlihat saat ini,” kata
Rahul.

PROKALTENG.CO – Kepala Departemen THT Rumah Sakit J J, Mumbai
Shrinival Chavan mengatakan penggunaan earphone, earpod, maupun headphone lebih
dari delapan jam sehari dapat membahayakan telinga.

Terlebih, kata dia, apabila
earphone tidak pernah dibersihkan sehingga berisiko menyebabkan infeksi. “Mendengarkan
secara terus-menerus pada volume suara yang tinggi dalam waktu yang lama juga
dapat melemahkan kemampuan mendengar,” ujar Chavan dikutip dari Indian Express,
Jumat (20/11).

Apabila kebiasaan ini tidak
diubah, menurutnya, dapat menyebabkan kerusakan permanen pada telinga. Chavan
menyampaikan, kotoran dalam telinga sejatinya memiliki manfaat. Salah satunya
yaitu membunuh bakteri secara alami dan mencegah infeksi pada telinga.

Menurut dia, penggunaan cotton
bud dalam frekuensi yang terlalu sering dapat menghilangkan lapisan lilin pelindung
bagian dalam telinga. Telinga jadi rentan terkena infeksi dan menimbulkan rasa
sakit.

Baca Juga :  Ketahuilah, Ada 8 Manfaat Mengonsumsi Jus Mentimun Untuk Kesehatan

“Kami menyarankan orang untuk
melepas earphone. Udara segar harus masuk ke dalam telinga agar tetap aman,”
kata Chavan.

Keluhan nyeri, iritasi dan
infeksi pada telinga dalam tujuh hingga delapan bulan terakhir terus meningkat
selama pandemi Covid-19. Keluhan tersebut rata-rata disebabkan penggunaan
earphone dalam waktu yang lama.

Pandemi memaksa para pekerja dan
pelajar untuk melakukan tugasnya dari rumah. Para dokter pun mendapat
peningkatan jumlah keluhan pasien yang menderita sakit telinga.

Kepala Unit THT Rumah Sakit St
George Rahul Kulkarni mengatakan, masalah telinga tidak hanya menimpa para
pekerja. Namun, para pelajar juga mengeluhkan hal yang serupa akibat diwajibkan
mengikuti kelas online di rumah.

“Idealnya, anak sekolah sama
sekali tidak menggunakan headphone. Kalau mereka mengikuti kelas di laptop atau
PC, maka volume perangkatnya sudah cukup,” kata Rahul.

Baca Juga :  Bisakah Teh Hijau Mencegah Strok?

Rahul mengatakan orang-orang
umumnya tidak mengetahui etika bagaimana berkomunikasi melalui panggilan
telepon, panggilan konferensi dan konferensi video serta menggunakan volume
suara yang keras pada headphone.

“Jika siswa sekolah menggunakan
headphone dengan suara lebih dari 60 desibel, secara alami akan membebani daya
pendengaran mereka,” ujar Rahul.

Pelajar, kata dia, disarankan
mendengarkan volume suara dengan tingkat yang sama seperti saat mereka belajar
di kelas. Jika mereka mendengarkan suara dengan volume yang lebih tinggi, hal
itu dapat menyebabkan komplikasi.

“Bahkan orang dewasa pun datang
dengan keluhan iritasi di telinga. Paparan suara keras dalam waktu lama membuat
orang cemas dan mudah marah. Keluhan seperti itu juga terlihat saat ini,” kata
Rahul.

Terpopuler

Artikel Terbaru