Mendengar orang lain bersin jangan langsung menuduh terpapar virus
Korona. Sebab ternyata, bersin bukan gejala umum Covid-19 lho. Beda dengan flu
biasa pada umumnya.
Sebaliknya, tanda-tanda utama Covid-19 adalah demam dan batuk kering.
Gejala lain termasuk kelelahan, mual, sakit tubuh, batuk, sesak napas, dan
masalah pencernaan.
Untuk pasien Covid-19, hidung tersumbat hanya terjadi pada 4,8 persen
kasus, menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia yang mengamati sekitar 56
ribu pasien Covid-19 Tiongkok. Gejala yang lebih umum pada Coronavirus termasuk
demam (pada 87,9 persen kasus yang diteliti), batuk kering (67,7 persen kasus),
dan kelelahan (38,1 persen) seperti dilansir dari Bussiness Insider, Minggu
(29/3).
Dalam laman The Guardian, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah
menyatakannya sebagai pandemi. Menurut WHO, gejala Covid-19 yang paling umum
adalah demam, kelelahan, dan batuk kering. Beberapa pasien mungkin juga
mengalami pilek, sakit tenggorokan, hidung tersumbat dan sakit dan nyeri atau
diare. Beberapa orang melaporkan kehilangan indera perasa dan atau bau.
Sekitar 80 persen orang yang mendapatkan Covid-19 mengalami kasus ringan
bahkan sering tak bergejala. Mirip seperti pilek biasa.
Menurut WHO, sekitar satu dari enam orang berpotensi menjadi sakit
parah. Orang tua dan orang-orang dengan masalah medis yang mendasari seperti
tekanan darah tinggi, masalah jantung atau diabetes, atau kondisi pernapasan
kronis, berada pada risiko lebih besar.
Di Inggris, Layanan Kesehatan Nasional (NHS) telah mengidentifikasi
gejala spesifik seperti suhu tinggi dan batuk terus menerus. Karena ini adalah
pneumonia virus, maka antibiotik tidak bisa digunakan. Obat antivirus masih
diperjuangkan. Maka hanya mengandalkan daya tahan tubuh penderitanya untuk
sembuh
Mengapa Virus Korona Lebih Buruk dari Flu Biasa?
Virus Korona memiliki angka kematian 3 persen dan paling banyak pada
lansia dan berpenyakit komorbit. Flu musiman biasanya memiliki tingkat kematian
di bawah 1 persen dan diperkirakan menyebabkan sekitar 400 ribu kematian setiap
tahun secara global. SARS memiliki tingkat kematian lebih dari 10 persen.
Perbedaan
penting adalah hingga kini tak ada vaksin untuk virus Korona jenis baru.
Artinya akan sulit bagi anggota populasi yang rentan orang lanjut usia, atau
mereka yang memiliki masalah pernapasan atau kekebalan untuk melindungi diri
mereka sendiri.