28.4 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Jangan Lewatkan Jam Makan, Berikut Pola Diet yang Tepat Selama Pandemi

PROKALTENG.CO-Selama pandemi Covid-19 masyarakat lebih banyak di rumah.
Tentunya, salah satu godaan selama di rumah adalah kebiasaan makan tanpa batas.
Lantas apakah masa pandemi bakal mengganggu program diet?

Dokter Spesialis Gizi Klinis Siloam Hospitals TB
Simatupang Jakarta, dr. Christopher Andrian, SpGK, mengatakan, masyarakat tetap
bisa menjalankan program diet di tengah pandemi ini. Seperti diketahui diet
adalah cara memenuhi asupan pola makan atau gizi yang seimbang. Sesuai dengan
yang diperlukan oleh tubuh untuk menjalankan fungsinya. Asupan gizi yang
seimbang itu meliputi karbohidrat, protein, dan juga lemak.

’’Melakukan diet bukan berarti mengurangi jumlah kadar
makanan secara total dengan jangka waktu yang lama,’’ kata dr. Christopher
Andrian di Jakarta Kamis (28/1).

Dia mengatakan diet yang sempurna itu harus dilaksanakan
dengan asupan gizi yang seimbang dengan kadar normal dan teratur. Keseimbangan
itu contohnya konsumsi karbohidrat 50-55 persen, protein 15-20 persen, dan
lemak 20-25 persen.

Baca Juga :  5 Minuman Terbaik Bagi Pasien Diabetes Agar Gula Darah Tetap Stabil

Lantas, bagaimana pola diet yang tepat selama bekerja dari
rumah?

Langkah ideal adalah membuat jadwal pola makan. Karena
menurut dia pembersihan organ lambung terjadi dua atau tiga jam setelah makan.

Untuk itu diperlukan jenis makanan yang lebih lama dicerna
dalam perut. Dia mengatakan bubur lebih cepat habis tercerna dibandingkan nasi
putih. Nasi putih lebih cepat habis dicerna dibandingkan nasi merah.

’’Saat konsumsi nasi harus diimbangi oleh sayuran,’’
tuturnya.

Dia menjelaskan kandungan karbohidrat dalam makanan
penting dikonsumsi. Karena diperlukan untuk fungsi otak dan sel darah merah.
Tetapi tidak boleh berlebihan mengkonsumsi karbohidrat. Sebab bisa berdampak
pada obesitas dan rentan terserang sejumlah penyakit. Misalnya gangguan
pernafasan dan resiko pencernaan.

Baca Juga :  Penelitian Terbaru Ungkap Kayu Manis Mampu Mencegah Diabetes Tipe 2

Andrian mengatakan pola diet yang benar mengikuti waktu
yang teratur. Yaitu sarapan pagi pada jam 06.00 dan 09.00 waktu setempat.
Kemudian makan siang dijadwal pukul 12.00 dan sore hari jam 15.00 waktu
setempat. Lalu dilanjutkan dengan makan malam pada pukul 18.00 dan ditutup
dengan makan buah-buahan pada jam 21.00 waktu setempat.

Kemudian asupan vitamin juga penting. Dia mengatakan
vitamin berfungsi sebagai pengganti asupan dari makanan utama. Sehingga vitamin
dapat diberikan jika makanan utama tidak dapat memberikan asupan yang cukup
kepada tubuh. Namun dia mengingatkan konsumsi vitamin dalam jangka panjang
dapat menimbulkan efek samping. Contohnya masalah pada ginjal. Apalagi jika
tidak diimbangi konsumsi air yang cukup.

PROKALTENG.CO-Selama pandemi Covid-19 masyarakat lebih banyak di rumah.
Tentunya, salah satu godaan selama di rumah adalah kebiasaan makan tanpa batas.
Lantas apakah masa pandemi bakal mengganggu program diet?

Dokter Spesialis Gizi Klinis Siloam Hospitals TB
Simatupang Jakarta, dr. Christopher Andrian, SpGK, mengatakan, masyarakat tetap
bisa menjalankan program diet di tengah pandemi ini. Seperti diketahui diet
adalah cara memenuhi asupan pola makan atau gizi yang seimbang. Sesuai dengan
yang diperlukan oleh tubuh untuk menjalankan fungsinya. Asupan gizi yang
seimbang itu meliputi karbohidrat, protein, dan juga lemak.

’’Melakukan diet bukan berarti mengurangi jumlah kadar
makanan secara total dengan jangka waktu yang lama,’’ kata dr. Christopher
Andrian di Jakarta Kamis (28/1).

Dia mengatakan diet yang sempurna itu harus dilaksanakan
dengan asupan gizi yang seimbang dengan kadar normal dan teratur. Keseimbangan
itu contohnya konsumsi karbohidrat 50-55 persen, protein 15-20 persen, dan
lemak 20-25 persen.

Baca Juga :  5 Minuman Terbaik Bagi Pasien Diabetes Agar Gula Darah Tetap Stabil

Lantas, bagaimana pola diet yang tepat selama bekerja dari
rumah?

Langkah ideal adalah membuat jadwal pola makan. Karena
menurut dia pembersihan organ lambung terjadi dua atau tiga jam setelah makan.

Untuk itu diperlukan jenis makanan yang lebih lama dicerna
dalam perut. Dia mengatakan bubur lebih cepat habis tercerna dibandingkan nasi
putih. Nasi putih lebih cepat habis dicerna dibandingkan nasi merah.

’’Saat konsumsi nasi harus diimbangi oleh sayuran,’’
tuturnya.

Dia menjelaskan kandungan karbohidrat dalam makanan
penting dikonsumsi. Karena diperlukan untuk fungsi otak dan sel darah merah.
Tetapi tidak boleh berlebihan mengkonsumsi karbohidrat. Sebab bisa berdampak
pada obesitas dan rentan terserang sejumlah penyakit. Misalnya gangguan
pernafasan dan resiko pencernaan.

Baca Juga :  Penelitian Terbaru Ungkap Kayu Manis Mampu Mencegah Diabetes Tipe 2

Andrian mengatakan pola diet yang benar mengikuti waktu
yang teratur. Yaitu sarapan pagi pada jam 06.00 dan 09.00 waktu setempat.
Kemudian makan siang dijadwal pukul 12.00 dan sore hari jam 15.00 waktu
setempat. Lalu dilanjutkan dengan makan malam pada pukul 18.00 dan ditutup
dengan makan buah-buahan pada jam 21.00 waktu setempat.

Kemudian asupan vitamin juga penting. Dia mengatakan
vitamin berfungsi sebagai pengganti asupan dari makanan utama. Sehingga vitamin
dapat diberikan jika makanan utama tidak dapat memberikan asupan yang cukup
kepada tubuh. Namun dia mengingatkan konsumsi vitamin dalam jangka panjang
dapat menimbulkan efek samping. Contohnya masalah pada ginjal. Apalagi jika
tidak diimbangi konsumsi air yang cukup.

Terpopuler

Artikel Terbaru