RASA nyeri pada lutut dapat disebabkan oleh berbagai hal, yang
komponen sendinya terdiri dari tulang, tendon, meniskus dan otot. Lutut nyeri
sebenarnya tidak memandang umur dan bisa terjadi akibat cedera, atau penuaan.
Pada umumnya nyeri lutut juga bisa diakibatkan oleh adanya
infeksi, robeknya komponen sendi lutut, maupun berlebihnya kadar dalam darah
seperti asam urat. Terjadinya kondisi ini sangat menganggu aktivitas siapa pun
yang mengalaminya.
Penyebab nyeri pada lutut
Satu kondisi yang kerap mengganggu adalah ketika lutut ditekuk.
Rasa nyeri akan timbul dan mengganggu aktivitas penderitanya. Penyebab dari
kondisi ini bisa berbagai hal, yaitu:
1. Bursitis
Bursitis terjadi ketika kondisi suatu kantung yang disebut bursa,
mengandung sedikit cairan yang berada di bawah kulit Anda, tepatnya di atas
sendi. Bursa mencegah adanya gesekan antar tulang ketika sendi sedang bergerak.
Jika terjadi penggunaan berlebih pada sendi, jatuh, maupun gerakan
menekuk yang berulang, bisa terjadi iritasi pada bursa lutut. Kondisi ini juga
sering disebut “preacher’s kneeâ€.
2. Dislokasi lutut
Kondisi ini ditandai tempurung lutut bergeser ke lokasi yang tidak
seharusnya, sehingga menyebabkan nyeri lutut dan bengkak. Dokter biasa
menyebutnya dengan kondisi dislokasi patella.
3. Robeknya meniskus (tulang rawan)
Terkadang, cedera lutut menyebabkan tulang rawan robek. Nah,
robekan yang besifat kasar pada ujungnya dapat tersangkut di sendi, sehingga
menyebabkan lutut menjadi nyeri dan bengkak. Saat sendi lutut digerakkan, akan
terasa ada yang menyangkut.
4. Osteoartritis
Tak asing lagi, osteoartritis sering kali menjadi penyebab nyeri
lutut setelah usia 50 tahun. Kondisi ini menyebabkan sendi lutut bengkak dan
terasa nyeri saat digunakan. Sendi yang terkena osteoartritis dapat menyebabkan
kekakuan di pagi hari.
5. Tendinitis patella
Peradangan terjadi pada tendon yang menghubungkan tempurung lutut
dengan tulang pada betis Anda. Tendon adalah jaringan yang kuat pada
sendi, di mana jika Anda melakukan olahraga berlebihan, tendon akan meradang
dan terasa nyeri.
Kondisi
ini sering disebut jumper’s knee akibat lompatan berulang, yang sering kali
menjadi sebab utama timbulnya peradangan tendon. Meski penyebabnya beragam,
Anda mungkin merasakan nyeri saat berbagai kondisi berikut:
- Saat menekuk maupun meluruskan lutut
(terutama saat turun tangga). - Ketika lutut bengkak.
- Kesulitan menggerakkan lutut.
- Sulit memberi beban tambahan pada lutut.
- Lutut yang terasa
“terkunciâ€. - Jika mengalami satu atau lebih dari
beberapa gejala ini, Anda bisa menemui dokter ortopedi yang dapat
melakukan pemeriksaan lebih lanjut pada lutut. Bila diperlukan, mungkin
Anda membutuhkan rontgen, CT scan atau MRI untuk melihat kondisi sendi
lebih jelasnya.
Tips
mencegah terjadinya nyeri lutut
Walaupun
cedera tak dapat sepenuhnya dicegah, Anda dapat melakukan beberapa hal berikut
ini untuk mengurangi risiko terjadinya nyeri lutut:
1. Berhenti berolahraga ketika terjadi nyeri pada
lutut.
2. Jika ingin menambah intensitas olahraga, lakukan
secara
bertahap.
3. Lakukan peregangan pada lutut sebelum dan sesudah
aktivitas fisik.
4. Gunakan bantalan lutut untuk mencegah terjadinya
bursitis, terutama jika Anda banyak berlutut di lantai.
5. Gunakan sepatu yang tidak terlalu sempit maupun
longgar dan dapat memberikan sokongan yang cukup.
6. Perkuat otot paha dengan peregangan serta
penguatan rutin.
7. Jika Anda kelebihan berat badan, turunkan
beberapa kilogram agar tidak terjadi penambahan beban pada semua sendi.
Dengan
berbagai penyebab lutut nyeri saat ditekuk, tentu penanganannya bisa
berbeda-beda pula. Jika Anda mengalami nyeri lutut yang sudah sering mengganggu
aktivitas dan tidak hilang dengan istirahat, konsultasikan kepada dokter,
terutama dokter ortopedi bila membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut.(NP/RVS/klikdokter)