28.4 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Hindari Makan dan Minum di Restoran Ruangan Tertutup Selama Pandemi

Meski
DKI Jakarta sudah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan
melarang masyarakat makan di tempat atau resto, namun sejumlah daerah lainnya
masih mengizinkan masyarakat boleh makan di tempat. Jika ingin tetap aman dari
Covid-19, kuncinya selalu waspada dengan memperhatikan sirkulasi udara atau
ventilasi ruangan.

Ketua
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, dokter spesialis paru Agus Dwi Susanto
mengatakan penularan virus Korona bisa terjadi dimungkinkan melalui aerosol
atau udara di ruangan tertutup. Berdasar itu, baik perkantoran atau restoran
diminta untuk memerhatikan lagi kualitas ventilasi udaranya.

“Harus
betul-betul dijaga ventilasinya. Alami. Ada udara luar masuk ke dalam. Dalam ke
luar. Jaga arus aliran udara. Jadi kalau ada mikro droplet bisa keluar,”
katanya dalam Webinar bersama Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia, Rabu
(23/9).

Jika
berada di dalam ruangan, menurutnya harus selalu menjaga protokol kesehatan.
Dari mulai memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan secara teratur.

Baca Juga :  Benarkah Rokok Elektrik Bisa Membahayakan Kesuburan Wanita?

“Walaupun
dalam perkantoran misalnya, pegawai ketemu teman-temannya buka masker. Padahal
bisa lewat airbone,” jelas dr. Agus.

Dia
menyarankan agar setiap ruangan menggunakan air purifier atau pemurni udara
secara alami. Saran terakhir adalah sebaiknya menghindari dulu terlalu lama
berada di ruangan atau berada makan di resto tertutup.

“Masyarakat
umum sebaiknya hindari makan-makan di restoran di ruang tertutup. Hindari resto
atau rumah makan dengan ruang tertutup. Cari yang ada sirkulasi udara ruang
terbuka bebas,” katanya.

Sebelumnya
salah satu contoh kasus juga terjadi di sebuah kedai kopi di Korea Selatan.
Kedai kopi itu memiliki ruangan tertutup dengan sirkulasi udara hanya berupa AC
sentral.

Sedikitnya
ada 56 pengunjung kedai kopi menjadi klaster coffee shop setelah berkunjung dan
makan di tempat. Pasien yang dikonfirmasi semula duduk di bawah AC, terinfeksi
berturut-turut dalam 2 jam dan 30 menit setelah kunjungan. Itu terjadi di kedai
kopi di daerah Paju, Korea Selatan pada Agustus lalu.

Baca Juga :  5 Manfaat Luar Biasa Kapulaga Ini Jarang Diketahui Orang

Pegawai
kedai kopi sejak awal selalu patuh dengan protokol kesehatan yakni mengenakan
masker dan sarung tangan. Karena sulitnya menerapkan protokol kesehatan saat
sedang makan dan minum kopi di resto, maka sebanyak 56 pengunjung terinfeksi
virus Korona.

Sementara
pegawai toko aman karena patuh. Media lokal Chosun, menyebut menurut seorang
ahli, AC tipe langit-langit (sentral) lebih rentan terhadap polusi udara dalam
ruangan karena merupakan struktur yang mendingin dengan hanya mengedarkan udara
dalam tanpa menarik udara luar. Angin AC secara drastis meningkatkan jarak
perjalanan tetesan virus (air liur atau pilek). Maka virus Korona sangat rentan
menular di ruang tertutup dengan sirkulasi udara yang buruk.

Meski
DKI Jakarta sudah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan
melarang masyarakat makan di tempat atau resto, namun sejumlah daerah lainnya
masih mengizinkan masyarakat boleh makan di tempat. Jika ingin tetap aman dari
Covid-19, kuncinya selalu waspada dengan memperhatikan sirkulasi udara atau
ventilasi ruangan.

Ketua
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, dokter spesialis paru Agus Dwi Susanto
mengatakan penularan virus Korona bisa terjadi dimungkinkan melalui aerosol
atau udara di ruangan tertutup. Berdasar itu, baik perkantoran atau restoran
diminta untuk memerhatikan lagi kualitas ventilasi udaranya.

“Harus
betul-betul dijaga ventilasinya. Alami. Ada udara luar masuk ke dalam. Dalam ke
luar. Jaga arus aliran udara. Jadi kalau ada mikro droplet bisa keluar,”
katanya dalam Webinar bersama Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia, Rabu
(23/9).

Jika
berada di dalam ruangan, menurutnya harus selalu menjaga protokol kesehatan.
Dari mulai memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan secara teratur.

Baca Juga :  Benarkah Rokok Elektrik Bisa Membahayakan Kesuburan Wanita?

“Walaupun
dalam perkantoran misalnya, pegawai ketemu teman-temannya buka masker. Padahal
bisa lewat airbone,” jelas dr. Agus.

Dia
menyarankan agar setiap ruangan menggunakan air purifier atau pemurni udara
secara alami. Saran terakhir adalah sebaiknya menghindari dulu terlalu lama
berada di ruangan atau berada makan di resto tertutup.

“Masyarakat
umum sebaiknya hindari makan-makan di restoran di ruang tertutup. Hindari resto
atau rumah makan dengan ruang tertutup. Cari yang ada sirkulasi udara ruang
terbuka bebas,” katanya.

Sebelumnya
salah satu contoh kasus juga terjadi di sebuah kedai kopi di Korea Selatan.
Kedai kopi itu memiliki ruangan tertutup dengan sirkulasi udara hanya berupa AC
sentral.

Sedikitnya
ada 56 pengunjung kedai kopi menjadi klaster coffee shop setelah berkunjung dan
makan di tempat. Pasien yang dikonfirmasi semula duduk di bawah AC, terinfeksi
berturut-turut dalam 2 jam dan 30 menit setelah kunjungan. Itu terjadi di kedai
kopi di daerah Paju, Korea Selatan pada Agustus lalu.

Baca Juga :  5 Manfaat Luar Biasa Kapulaga Ini Jarang Diketahui Orang

Pegawai
kedai kopi sejak awal selalu patuh dengan protokol kesehatan yakni mengenakan
masker dan sarung tangan. Karena sulitnya menerapkan protokol kesehatan saat
sedang makan dan minum kopi di resto, maka sebanyak 56 pengunjung terinfeksi
virus Korona.

Sementara
pegawai toko aman karena patuh. Media lokal Chosun, menyebut menurut seorang
ahli, AC tipe langit-langit (sentral) lebih rentan terhadap polusi udara dalam
ruangan karena merupakan struktur yang mendingin dengan hanya mengedarkan udara
dalam tanpa menarik udara luar. Angin AC secara drastis meningkatkan jarak
perjalanan tetesan virus (air liur atau pilek). Maka virus Korona sangat rentan
menular di ruang tertutup dengan sirkulasi udara yang buruk.

Terpopuler

Artikel Terbaru