30.6 C
Jakarta
Sunday, May 4, 2025

Manfaat Minyak Ikan untuk Kesehatan

MINYAK ikan merupakan salah satu suplemen yang banyak
diminati. Hal ini karena kandungan omega-3 yang berdampak besar bagi kesehatan
tubuh.

Mengonsumsi tiga gram minyak ikan akan
membuat Anda terbebas dari kolesterol, pusing, dan mual.

Pil minyak yang diambil dari ikan salmon,
tiram, tuna, dan sarden ini memiliki manfaat menakjubkan yang mungkin tidak
pernah Anda duga sebelumnya.

Apa sajakah itu? Berikut ulasannya, seperti dilansir laman
Stylecraze:

1. Menurunkan Kadar Trigliserida

2. Kontrol Tekanan Darah

3. Mencegah Penyakit Kardiovaskular

4. Menjaga Tulang Sehat

5. Mencegah Risiko Kanker

6. Melindungi Ginjal 

 

Semenbtara itu, sesuai riset selama tujuh tahun terhadap
sejumlah anak-anak muda yang memiliki resiko mengembangkan gangguan kejiwaan
berhasil membuktikan,  ternyata kebanyakan dari mereka memiliki kondisi
kesehatan jiwa yang baik setelah mengonsumsi minyak ikan. 

Riset yang dipresentasikan di Konferensi Gangguan Kejiwaan
Dini Internasional di Jepang menyoroti teori yang menyatakan konsentrat minyak
ikan, yang mengandung Asam Lemak Omega-3, dapat membantu mencegah pembentukan
gangguan kejiwaan. 

Tetapi masih diperlukan bukti lebih lanjut untuk
mengkonfirmasi hasil ini, seperti dikatakan tim peneliti internasional termasuk
Profesor Patrick McGorry dan Paul Amminger dari Pusat Penelitian Kesehatan
Remaja Orygen di Universitas Melbourne. 

โ€œJika memang benar bahwa asam lemak omega-3 dapat
mencegah timbulnya gangguan seperti skizofrenia dan psikosis, dan hasilnya
konsisten dengan keyakinan ini, maka kesimpulan ini bisa menjadi alternatif
pengganti yang  berharga bagi obat anti-psikotik pada tahap pengobatan
dini,โ€ kata McGorry. 

Baca Juga :  Vaksin Bagus untuk Imun, Masyarakat Tidak Perlu Takut

โ€œNamun demikian, Asam Lemak Omega -3 tampaknya hanya
bekerja pada tahap dini saja, sebelum tahap lanjutan dari gejala gangguan
kejiwaan berkembang,โ€ katanya. โ€œSekali gejala itu terbentuk,
obat anti-psikotik merupakan komponen penting disertai terapi perilaku kognitif
dan terapi berorientasi penyembuhan lainnya,โ€ Riset sebelumnya
mendapati orang-orang yang menderita Skizofernia, bentuk lain dari gangguan
kejiwaan memiliki kadar asam lemak omega-3 yang rendah dalam sel mereka. 

Asam lemak Omega-3 merupakan lemak tak jenuh ganda yang
terkandung  dalam berbagai macam makanan, termasuk ikan โ€˜berminyakโ€™
seperti makarel, salmon, tuna dan sarden. Dalam uji coba, para peneliti
menilai dampak dari program 12-minggu mengkonsumsi tablet minyak ikan pada 81
anak muda berusia antara 13 dan 25 yang dinilai memiliki risiko tinggi
mengembangkan gangguan psikotik. Setengah dari remaja yang mengkonsumsi kapsul
yang mengandung konsentrat minyak ikan laut  (1,2 gram/hari), sementara
separuh lainnya mengambil plasebo.

Kedua kelompok ini secara periodik diteliti kesehatan
mentalnya selama 40 minggu berikutnya. Pada akhir  periode 12 bulan,
2 dari 41 orang yang mengambil minyak ikan mengembangkan gejala psikosis
sementara 11 pada kelompok plasebo mengembangkan gangguan psikotik. Riset
lanjutan yang dilakukan baru-baru ini menunjukkan bahwa tujuh tahun setelah
percobaan aslinya, empat dari mereka yang mengkonsumsi kapsul minyak ikan telah
mengembangkan gangguan psikotik, dibandingkan dari kelompok plasebo yang
jumlahnya mencapai 16 orang. 

Baca Juga :  Ahli Jelaskan Beda Mutasi B117 dengan Covid-19 Asli Wuhan

Mereka yang mengonsumsi minyak ikan memiliki kemampuan yang
lebih baik dalam menghadapi tantangan dalam hidup mereka, sementara yang
mengkonsumsi plasebo cenderung meningkat ke tahap psikotik lebih cepat. 

Diperlukan lebih banyak uji coba 

Para ilmuwan belum yakin bagaimana cara kerja Asam Lemak
Omega-3, tapi satu teori menyatakan bahwa Asam Lemak Omega-3 mungkin dapat
meningkatkan zat kimia yang disebut glutathione di lobus temporal di otak.
Glutathione adalah antioksidan utama yang ada dalam sel tumbuhan dan hewan. Ini
lah yang membantu mencegah kerusakan yang disebabkan oleh molekul radikal bebas
yang merusak. Sifat anti-inflamasi asam lemak omega-3 mungkin juga
penting. Mereka juga dikenal dapat berinteraksi dengan dopamin dan serotonin di
otak, yang keduanya terkait dengan suasana hati.

 โ€œMungkin efek neuro-protektif yang lebih
umum,โ€ kata McGorry. โ€œKami juga sedang mempelajari asam lemak omega-3
dalam kaitannya dengan depresi.โ€ Asam lemak Omega-3 juga telah
terbukti memiliki efek samping yang sangat kecil selain dari mual dan diare,
dan memiliki penerimaan publik yang baik karena biayanya rendah, kata para
peneliti. Tapi, meski riset ini sangat menjanjikan, para peneliti tidak
dapat memastikan hasilnya  sampai dilakukan dua kali percobaan ulangan ini
dianalisa. Mereka berharap hasil dari ujicoba itu sudah dapat diketahui
hasilnya April mendatang.  (fny/jpnn)

 

MINYAK ikan merupakan salah satu suplemen yang banyak
diminati. Hal ini karena kandungan omega-3 yang berdampak besar bagi kesehatan
tubuh.

Mengonsumsi tiga gram minyak ikan akan
membuat Anda terbebas dari kolesterol, pusing, dan mual.

Pil minyak yang diambil dari ikan salmon,
tiram, tuna, dan sarden ini memiliki manfaat menakjubkan yang mungkin tidak
pernah Anda duga sebelumnya.

Apa sajakah itu? Berikut ulasannya, seperti dilansir laman
Stylecraze:

1. Menurunkan Kadar Trigliserida

2. Kontrol Tekanan Darah

3. Mencegah Penyakit Kardiovaskular

4. Menjaga Tulang Sehat

5. Mencegah Risiko Kanker

6. Melindungi Ginjal 

 

Semenbtara itu, sesuai riset selama tujuh tahun terhadap
sejumlah anak-anak muda yang memiliki resiko mengembangkan gangguan kejiwaan
berhasil membuktikan,  ternyata kebanyakan dari mereka memiliki kondisi
kesehatan jiwa yang baik setelah mengonsumsi minyak ikan. 

Riset yang dipresentasikan di Konferensi Gangguan Kejiwaan
Dini Internasional di Jepang menyoroti teori yang menyatakan konsentrat minyak
ikan, yang mengandung Asam Lemak Omega-3, dapat membantu mencegah pembentukan
gangguan kejiwaan. 

Tetapi masih diperlukan bukti lebih lanjut untuk
mengkonfirmasi hasil ini, seperti dikatakan tim peneliti internasional termasuk
Profesor Patrick McGorry dan Paul Amminger dari Pusat Penelitian Kesehatan
Remaja Orygen di Universitas Melbourne. 

โ€œJika memang benar bahwa asam lemak omega-3 dapat
mencegah timbulnya gangguan seperti skizofrenia dan psikosis, dan hasilnya
konsisten dengan keyakinan ini, maka kesimpulan ini bisa menjadi alternatif
pengganti yang  berharga bagi obat anti-psikotik pada tahap pengobatan
dini,โ€ kata McGorry. 

Baca Juga :  Vaksin Bagus untuk Imun, Masyarakat Tidak Perlu Takut

โ€œNamun demikian, Asam Lemak Omega -3 tampaknya hanya
bekerja pada tahap dini saja, sebelum tahap lanjutan dari gejala gangguan
kejiwaan berkembang,โ€ katanya. โ€œSekali gejala itu terbentuk,
obat anti-psikotik merupakan komponen penting disertai terapi perilaku kognitif
dan terapi berorientasi penyembuhan lainnya,โ€ Riset sebelumnya
mendapati orang-orang yang menderita Skizofernia, bentuk lain dari gangguan
kejiwaan memiliki kadar asam lemak omega-3 yang rendah dalam sel mereka. 

Asam lemak Omega-3 merupakan lemak tak jenuh ganda yang
terkandung  dalam berbagai macam makanan, termasuk ikan โ€˜berminyakโ€™
seperti makarel, salmon, tuna dan sarden. Dalam uji coba, para peneliti
menilai dampak dari program 12-minggu mengkonsumsi tablet minyak ikan pada 81
anak muda berusia antara 13 dan 25 yang dinilai memiliki risiko tinggi
mengembangkan gangguan psikotik. Setengah dari remaja yang mengkonsumsi kapsul
yang mengandung konsentrat minyak ikan laut  (1,2 gram/hari), sementara
separuh lainnya mengambil plasebo.

Kedua kelompok ini secara periodik diteliti kesehatan
mentalnya selama 40 minggu berikutnya. Pada akhir  periode 12 bulan,
2 dari 41 orang yang mengambil minyak ikan mengembangkan gejala psikosis
sementara 11 pada kelompok plasebo mengembangkan gangguan psikotik. Riset
lanjutan yang dilakukan baru-baru ini menunjukkan bahwa tujuh tahun setelah
percobaan aslinya, empat dari mereka yang mengkonsumsi kapsul minyak ikan telah
mengembangkan gangguan psikotik, dibandingkan dari kelompok plasebo yang
jumlahnya mencapai 16 orang. 

Baca Juga :  Ahli Jelaskan Beda Mutasi B117 dengan Covid-19 Asli Wuhan

Mereka yang mengonsumsi minyak ikan memiliki kemampuan yang
lebih baik dalam menghadapi tantangan dalam hidup mereka, sementara yang
mengkonsumsi plasebo cenderung meningkat ke tahap psikotik lebih cepat. 

Diperlukan lebih banyak uji coba 

Para ilmuwan belum yakin bagaimana cara kerja Asam Lemak
Omega-3, tapi satu teori menyatakan bahwa Asam Lemak Omega-3 mungkin dapat
meningkatkan zat kimia yang disebut glutathione di lobus temporal di otak.
Glutathione adalah antioksidan utama yang ada dalam sel tumbuhan dan hewan. Ini
lah yang membantu mencegah kerusakan yang disebabkan oleh molekul radikal bebas
yang merusak. Sifat anti-inflamasi asam lemak omega-3 mungkin juga
penting. Mereka juga dikenal dapat berinteraksi dengan dopamin dan serotonin di
otak, yang keduanya terkait dengan suasana hati.

 โ€œMungkin efek neuro-protektif yang lebih
umum,โ€ kata McGorry. โ€œKami juga sedang mempelajari asam lemak omega-3
dalam kaitannya dengan depresi.โ€ Asam lemak Omega-3 juga telah
terbukti memiliki efek samping yang sangat kecil selain dari mual dan diare,
dan memiliki penerimaan publik yang baik karena biayanya rendah, kata para
peneliti. Tapi, meski riset ini sangat menjanjikan, para peneliti tidak
dapat memastikan hasilnya  sampai dilakukan dua kali percobaan ulangan ini
dianalisa. Mereka berharap hasil dari ujicoba itu sudah dapat diketahui
hasilnya April mendatang.  (fny/jpnn)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru