26.9 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Cerdik Pilih Material Masker supaya Tak Muspra

Pemakaian
masker menjadi salah satu protokol kesehatan paling penting yang wajib
dijalankan sejak pandemi merebak. Namun, tidak semua jenis masker efektif
menangkal penularan virus korona jenis baru tersebut.

Kepala
Instalasi Rawat Jalan (IRJ) RS Darmo dr Devina Nataliany menyatakan, masker
berbahan spandeks dan neoprene tidak efektif sama sekali. Sebab, lubang
pori-porinya cukup besar sehingga bisa meloloskan droplet.

”Prinsip
pemakaian masker itu lebih ke bahannya. Spandeks dan neoprene itu material yang
molor. Ibarat saringan, kalau lubangnya besar, bisa tembus. Kalau lubang masker
kecil, virus bisa tertahan atau tersaring,” terangnya.

Devina
menyarankan agar lebih cerdik memilih material masker. Dengan begitu,
pemakaiannya tidak muspro alias sia-sia. ”Dua bahan itu mau didobeli model apa
pun atau dilapisi berapa kali pun tetap tidak efektif. Sudah ada penelitian
dari luar yang membahas hal tersebut,” tegasnya.

Baca Juga :  Lindungi Tubuh dari Virus dan Penyakit dengan Kombinasi 4 Herbal Ini

Agar
pemakaian masker tetap efektif sebagai upaya preventif penularan Covid-19, dia
lebih menganjurkan masker kain berbahan katun tiga lapis. Terlebih yang bagian
tengahnya dikombinasikan dengan polipropilena. Sebab, keefektifannya menyerupai
masker bedah.

”Untuk
masker kain, lebih direkomendasikan yang tiga lapis. Bisa juga yang di
tengahnya diselipi tisu atau minimal dua lapis. Material kain katun memiliki
serat lebih padat dan rapat,” ungkap alumnus FK Unair tersebut.

Dia
menuturkan, jika masker medis harus dibuang dalam sekali pakai, masker kain
mesti dicuci setiap habis dipakai enam hingga delapan jam. Devina menambahkan,
saat makan atau minum, masker juga sebaiknya tidak ditarik ke bawah dagu karena
bisa terkena kuman maupun bakteri dari daerah dagu dan leher yang sebelumnya
tidak ter-cover oleh masker.

Baca Juga :  Penelitian Ungkap Minuman Teh Pengaruhi Struktur Otak Manusia

”Saat
melepas, pegang dari sisi centelan telinga. Jangan pernah menyentuh bagian luar
masker yang sudah terkontaminasi. Taruh masker yang sudah dilepas di wadah
penyimpanan khusus. Sebelum makan, cuci tangan. Begitu juga pas mau pakai
masker lagi, diulang cuci tangan. Pas sampai di rumah, wadah yang tadi buat
nyimpan masker harus didisinfeksi,” tandasnya.

Pemakaian
masker menjadi salah satu protokol kesehatan paling penting yang wajib
dijalankan sejak pandemi merebak. Namun, tidak semua jenis masker efektif
menangkal penularan virus korona jenis baru tersebut.

Kepala
Instalasi Rawat Jalan (IRJ) RS Darmo dr Devina Nataliany menyatakan, masker
berbahan spandeks dan neoprene tidak efektif sama sekali. Sebab, lubang
pori-porinya cukup besar sehingga bisa meloloskan droplet.

”Prinsip
pemakaian masker itu lebih ke bahannya. Spandeks dan neoprene itu material yang
molor. Ibarat saringan, kalau lubangnya besar, bisa tembus. Kalau lubang masker
kecil, virus bisa tertahan atau tersaring,” terangnya.

Devina
menyarankan agar lebih cerdik memilih material masker. Dengan begitu,
pemakaiannya tidak muspro alias sia-sia. ”Dua bahan itu mau didobeli model apa
pun atau dilapisi berapa kali pun tetap tidak efektif. Sudah ada penelitian
dari luar yang membahas hal tersebut,” tegasnya.

Baca Juga :  Lindungi Tubuh dari Virus dan Penyakit dengan Kombinasi 4 Herbal Ini

Agar
pemakaian masker tetap efektif sebagai upaya preventif penularan Covid-19, dia
lebih menganjurkan masker kain berbahan katun tiga lapis. Terlebih yang bagian
tengahnya dikombinasikan dengan polipropilena. Sebab, keefektifannya menyerupai
masker bedah.

”Untuk
masker kain, lebih direkomendasikan yang tiga lapis. Bisa juga yang di
tengahnya diselipi tisu atau minimal dua lapis. Material kain katun memiliki
serat lebih padat dan rapat,” ungkap alumnus FK Unair tersebut.

Dia
menuturkan, jika masker medis harus dibuang dalam sekali pakai, masker kain
mesti dicuci setiap habis dipakai enam hingga delapan jam. Devina menambahkan,
saat makan atau minum, masker juga sebaiknya tidak ditarik ke bawah dagu karena
bisa terkena kuman maupun bakteri dari daerah dagu dan leher yang sebelumnya
tidak ter-cover oleh masker.

Baca Juga :  Penelitian Ungkap Minuman Teh Pengaruhi Struktur Otak Manusia

”Saat
melepas, pegang dari sisi centelan telinga. Jangan pernah menyentuh bagian luar
masker yang sudah terkontaminasi. Taruh masker yang sudah dilepas di wadah
penyimpanan khusus. Sebelum makan, cuci tangan. Begitu juga pas mau pakai
masker lagi, diulang cuci tangan. Pas sampai di rumah, wadah yang tadi buat
nyimpan masker harus didisinfeksi,” tandasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru