Berbagai
masalah seputar kehamilan harus bisa terdeteksi sejak dini. Maka penting untuk
selalu kontrol ke dokter kandungan untuk bisa mengetahui kondisi kehamilan
termasuk kadar gula darah selama kehamilan. Ibu hamil bisa berisiko mengalami
lonjakan gula darah atau diabetes gestasional. Apa itu?
Dokter
Endokrin dr. Tri Juli Edi Tarigan, Sp.PD-KEMD dari Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia (FKUI/RSCM) menjelaskan Diabetes Melitus, Gestasional
adalah kondisi naiknya kadar gula darah eksklusif terjadi pada perempuan hamil.
Setelah melahirkan, biasanya gula darahnya kembali normal.
รขโฌลBiasanya
karena perempuan hamil terjadi kenaikan resistensi insulin akibat produksi
hormon-hormon tertentu dari plasenta janinnya, jadi cenderung naik gula
darahnya,รขโฌย kata dr. Tri Juli kepada JawaPos.com baru-baru ini.
Menurut
dr. Tri, bumil sudah harus mewaspadai kondisi itu saat memasuki usia kehamilan
mulai 24 minggu. Apalagi pada perempuan dengan faktor risiko. Yaitu, mereka
yang kegemukan, atau hamil anak lebih dari 2.
รขโฌลKalau
punya faktor risiko, diabetes waktu awal hamil dicek. Tapi kalau enggak ada
faktor risiko, ditunggu sampai kehamilan 24 minggu barulah ditapis atau
diskrining apakah ada gestasional diabetes,รขโฌย jelasnya.
Penyebabnya
Adalah
kondisi hormonal atau terjadi pada perempuan yang gemuk sejak sebelum hamil.
Sehingga memudahkan terjadinya diabetes gestasional. Lalu berapa batas
toleransi gula darahnya?
รขโฌลSebenernya
tes gula darah menggunakan dengan tes beban, setelah puasa datang ke dokter
lalu dikasih glukosa 75 gram, lalu diperiksa gula darah sejam dua jam. Jika
gula darah puasa lebih dari 95 mg/dl itu harus hati-hati,รขโฌย jelasnya.