25.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Ahli Ungkap Alasan Pentingnya Tetap Pakai Masker Usai Divaksin Covid-1

PROKALTENG.CO-Setelah
divaksin Covid-19 bukan berarti seseorang bisa bebas mengabaikan protokol
kesehatan seperti melepas masker. Sebab vaksin membutuhkan waktu untuk
membentuk antibodi di dalam tubuh.

Apalagi, saat kita
divaksin, populasi dunia belum seluruhnya ikut divaksin. Maka kekebalan kawanan
(herd immunity) belum terbentuk.

Para ahli mengatakan
siapapun harus tetap memakai masker wajah dan secara ketat menjaga jarak fisik
meskipun sudah divaksinasi. Seorang dokter darurat dan direktur fakultas Urban
Health Lab di University of Pennsylvania,

Eugenia South,
adalah salah satu tenaga medis yang mendapatkan vaksinasi. Namun dia masih
konsisten pakai masker saat bekerja.

Pakar kesehatan
mengatakan bahwa ada alasan bagus mengapa kita harus mengikuti teladan Dr.
South. “Masker dan jarak sosial perlu terus berlanjut di masa mendatang, sampai
kita memiliki tingkat kekebalan kawanan tertentu,” kata Kepala Petugas
Kesehatan dari Universitas Michigan dr. Preeti Malani seperti dilansir
dari Science Times, Selasa (19/1).

 

Berikut 5 Alasan
Pentingnya Tetap Memakai Masker :

 1.   
Vaksin
tidak 100 persen efektif.

Baca Juga :  Kulit Pisang Bantu Menurunkan Berat Badan

Berbagai uji klinis
telah menemukan bahwa Pfizer-BioNTech dan Moderna memiliki tingkat keefektifan
yang lebih tinggi daripada vaksin lain yaitu 95 persen. “Meskipun hasilnya
mengesankan, 1-20 masih berpeluang tidak terlindungi,” kata mantan direktur CDC
dr. Tom Frieden,

 2.   
Vaksin
tidak langsung memberikan perlindungan

Vaksin tidak efektif
segera setelah Anda menerima dosisnya. Seringkali dibutuhkan sekitar dua minggu
bagi sistem kekebalan untuk membuat antibodi yang memblokir infeksi.

Vaksin C9vid-19
membutuhkan waktu inokulasi yang lebih lama dibandingkan.

Singkatnya,
perlindungan penuh dari Covid tidak akan langsung terwujud sampai minggu ke-5
atau ke-6 setelah dosis pertama vaksin.

 3.   
Vaksin
Covid-19 tidak dapat mencegah seseorang menyebarkan virus

Vaksin dapat
memiliki dua tingkat perlindungan yakni perlindungan dari penyebab infeksi dan
penyebaran virus ke orang lain. Namun, penasihat National Institutes of Health
dan Food and Drug Administration, De. Paul Offit,

menyatakan bahwa
vaksin flu dan sejenisnya tidak mencegah orang menjadi pembawa virus. Meskipun
vaksin Covid-19 mencegah penyakit, para ilmuwan perlu melakukan lebih banyak
eksperimen dan uji coba untuk menentukan apakah mereka juga mencegah penularan
lokal.

Baca Juga :  Bolehkah Pasien Diabetes Makan Cokelat?

 4.   
Masker
melindungi sistem kekebalan

Orang dengan
penyakit yang sudah ada sebelumnya seperti kanker, masalah paru-paru, dan
penyakit kardiovaskular berisiko lebih besar terkena Covid-19. Studi
menunjukkan bahwa orang-orang ini memiliki risiko lebih tinggi untuk tertular
penyakit dan kematian. Penderita kanker lebih rentan karena sistem kekebalan
mereka melemah saat menjalani kemoterapi dan pengobatan radiasi, sehingga lebih
sulit untuk melawan pneumonia. Penting bagi mereka tetap memakai masker.

 5.   
Masker
melindungi dari strain baru Covif-19.

Para ahli prihatin
dengan varian genetik baru dari virus corona yang tampaknya 50 persen lebih
menular. Meskipun penelitian menunjukkan bahwa vaksin masih efektif melawan
strain baru, tindakan kesehatan masyarakat seperti menjaga jarak secara fisik
dan menghindari kerumunan mengurangi risiko tertular strain baru.

PROKALTENG.CO-Setelah
divaksin Covid-19 bukan berarti seseorang bisa bebas mengabaikan protokol
kesehatan seperti melepas masker. Sebab vaksin membutuhkan waktu untuk
membentuk antibodi di dalam tubuh.

Apalagi, saat kita
divaksin, populasi dunia belum seluruhnya ikut divaksin. Maka kekebalan kawanan
(herd immunity) belum terbentuk.

Para ahli mengatakan
siapapun harus tetap memakai masker wajah dan secara ketat menjaga jarak fisik
meskipun sudah divaksinasi. Seorang dokter darurat dan direktur fakultas Urban
Health Lab di University of Pennsylvania,

Eugenia South,
adalah salah satu tenaga medis yang mendapatkan vaksinasi. Namun dia masih
konsisten pakai masker saat bekerja.

Pakar kesehatan
mengatakan bahwa ada alasan bagus mengapa kita harus mengikuti teladan Dr.
South. “Masker dan jarak sosial perlu terus berlanjut di masa mendatang, sampai
kita memiliki tingkat kekebalan kawanan tertentu,” kata Kepala Petugas
Kesehatan dari Universitas Michigan dr. Preeti Malani seperti dilansir
dari Science Times, Selasa (19/1).

 

Berikut 5 Alasan
Pentingnya Tetap Memakai Masker :

 1.   
Vaksin
tidak 100 persen efektif.

Baca Juga :  Kulit Pisang Bantu Menurunkan Berat Badan

Berbagai uji klinis
telah menemukan bahwa Pfizer-BioNTech dan Moderna memiliki tingkat keefektifan
yang lebih tinggi daripada vaksin lain yaitu 95 persen. “Meskipun hasilnya
mengesankan, 1-20 masih berpeluang tidak terlindungi,” kata mantan direktur CDC
dr. Tom Frieden,

 2.   
Vaksin
tidak langsung memberikan perlindungan

Vaksin tidak efektif
segera setelah Anda menerima dosisnya. Seringkali dibutuhkan sekitar dua minggu
bagi sistem kekebalan untuk membuat antibodi yang memblokir infeksi.

Vaksin C9vid-19
membutuhkan waktu inokulasi yang lebih lama dibandingkan.

Singkatnya,
perlindungan penuh dari Covid tidak akan langsung terwujud sampai minggu ke-5
atau ke-6 setelah dosis pertama vaksin.

 3.   
Vaksin
Covid-19 tidak dapat mencegah seseorang menyebarkan virus

Vaksin dapat
memiliki dua tingkat perlindungan yakni perlindungan dari penyebab infeksi dan
penyebaran virus ke orang lain. Namun, penasihat National Institutes of Health
dan Food and Drug Administration, De. Paul Offit,

menyatakan bahwa
vaksin flu dan sejenisnya tidak mencegah orang menjadi pembawa virus. Meskipun
vaksin Covid-19 mencegah penyakit, para ilmuwan perlu melakukan lebih banyak
eksperimen dan uji coba untuk menentukan apakah mereka juga mencegah penularan
lokal.

Baca Juga :  Bolehkah Pasien Diabetes Makan Cokelat?

 4.   
Masker
melindungi sistem kekebalan

Orang dengan
penyakit yang sudah ada sebelumnya seperti kanker, masalah paru-paru, dan
penyakit kardiovaskular berisiko lebih besar terkena Covid-19. Studi
menunjukkan bahwa orang-orang ini memiliki risiko lebih tinggi untuk tertular
penyakit dan kematian. Penderita kanker lebih rentan karena sistem kekebalan
mereka melemah saat menjalani kemoterapi dan pengobatan radiasi, sehingga lebih
sulit untuk melawan pneumonia. Penting bagi mereka tetap memakai masker.

 5.   
Masker
melindungi dari strain baru Covif-19.

Para ahli prihatin
dengan varian genetik baru dari virus corona yang tampaknya 50 persen lebih
menular. Meskipun penelitian menunjukkan bahwa vaksin masih efektif melawan
strain baru, tindakan kesehatan masyarakat seperti menjaga jarak secara fisik
dan menghindari kerumunan mengurangi risiko tertular strain baru.

Terpopuler

Artikel Terbaru