Sejumlah
pasien diabetes datang ke klinik rata-rata sudah dalam kondisi komplikasi.
Mereka tak sadar gula darahnya sudah tak terkendali. Alhasil, diabetes sebagai
induk, menyebabkan komplikasi pada penyakit lainnya dan sejumlah organ di tubuh
pasien.
Ketua
Umum PERKENI (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia) Prof. DR dr. Ketut Suastika,
Sp.PD (KEMD) menjelaskan, untuk menetapkan atau mendeteksi diabetes tak cukup
dengan gejala. Maka dibutuhkan pemeriksaan gula darah.
“Kalau
ada gejala ada khas bisa saja dicurigai. Atau tanpa gejala bisa diperiksa
dengan gula darah sewaktu dan puasa, atau dengan beban 75 gram glukosa atau
dengan HBA1C yakni diagnostik acak,†jelasnya dalam Webinar bersama Good
Doctor, Senin (16/11).
Menurutnya,
sayangnya sejumlah pasien yang datang ke klini sudah dengan komplikasi. “Ini
sangat disayangkan. Harusnya semua pasien sebelum diabetes, atau prediabetes
sudah bisa mengetahui gula darahnya agar bisa mencegah komplikasi,†katanya.
Lalu
apa saja komplikasi yang dialami pasien diabetes jika gula darahnya tak
terkendali? Ternyata bisa menyerang pembuluh darah besar dan kecil.
1.
Pembuluh Darah Besar
Jika
terjadi apda pembuluh darah besar biasanya menyebabkan jantung, stroke, hingga
pembuluh darah pada kaki. Sehingga menyebabkan kaki diamputasi.
“Dan
diabetes adalah salah satu penyebab yang terbanyak dari penyebab amputasi
selain kecelakaan,†tuturnya.
2.
Pembuluh Darah Kecil
Diabetes
bisa mengenai pembuluh darah kecil yang bisa menyerang mata. Sehingga
menyebabkan kebutaan.
“Kebutaan
karena diabetes yang tertinggi setelah katarak,†jelasnya.
Lalu
ginjal juga memicu hemodialisis atau cuci darah. Jika semua komplikasi tak
tertangani dengan baik maka bisa berujung kematian.
“Ini
kompleksnya harus dihandle. Prinsip tatalaksana harus diperbaiki dan selalu
rutim ukur gula darah agar komplikasi bisa dicegah,†katanya.