25.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Dokter: Anggaplah Semua Orang OTG, Apalagi di Jakarta!

Kasus
penularan positif Covid-19 di DKI Jakarta terus meluas. Positivity rate di
Jakarta mencapai 15 persen. Artinya, dari 100 orang ada 15 orang yang
terinfeksi. Maka dari itu, setiap orang khususnya di Jakarta harus menganggap
semua lawan bicaranya adalah Orang Tanpa Gejala (OTG).

“Dengan
menganggap semua orang OTG, maka kita akan waspada sama-sama memakai masker.
Selalu menjaga jarak,” tegas Dekan Fakuktas Kedokteran Universitas Indonesia
Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB secara daring, Kamis malam
(17/9) kemarin.

“Semua
yang kita hadapi adalah OTG. Jangan sampai kita menjadi OTG yang menularkan
orang-orang di rumah. Kita mesti bersikap begitu,” tambahnya.

Menurut
Ari, berpikir bahwa semua orang OTG akan membuat kita saling melindungi dengan
memakai masker. “Virus semakin banyak, apalagi kalau tak pakai masker. Apalagi
di Jakarta,” tukasnya.

Baca Juga :  Sering Batuk, Benarkah Selalu Gejala TBC?

Menurut
Ari, klaster perkantoran bisa terjadi karena pegawai menganggap rekan kerjanya
adalah sama-sama teman dekat dan sehat. Padahal orang tersebut memiliki riwayat
perjalanan berbeda-beda dan berinteraksi dengan banyak orang.

“Pulang
kantor naik mobil berlima, nggak pakai masker atau pakai masker tapi seadanya.
Lalu ngobrol di mobil, nggak tahunya salah satunya orang tuanya positif.
Ternyata 3 dari 5 yang di mobil sebelumnya itu juga positif. Kondisi seperti
inilah yang menyebabkan klaster perkantoran,” tukasnya.

Menurut
Ari, penularan juga bisa terjadi di kantin saat jam makan siang di mana membuka
masker bersama. “Saat makan, buka masker. Kadang-kadang kita juga melihat pejabat
pakai masker nggak benar lalu dipertontonkan ke masyarakat. Saya selalu
sosialisasikan bahwa selalu anggap lawan bicara kita OTG khususnya di Jakarta,”
tuturnya.

Baca Juga :  Virus Korona Menular Lewat Udara, Ini Kata Dokter Spesialis Paru

Ari
juga mengingatkan ketika naik kendaraan umum sekalipun taksi online, sebaiknya
jangan bicara di dalam mobil atau secukupnya. Pakailah masker yang berkualitas
bagus.

“Kita
tahu virus Korona bisa menular lewat aerosol di ruangan. Termasuk di mobil,
sebab kita tak tahu status sopir atau penumpang lainnya pernah ke mana saja dan
berinteraksi dengan siapa saja. Gunakan masker yang bagus atau efektif dan
jangan terlalu banyak bicara,” tandasnya.

Kasus
penularan positif Covid-19 di DKI Jakarta terus meluas. Positivity rate di
Jakarta mencapai 15 persen. Artinya, dari 100 orang ada 15 orang yang
terinfeksi. Maka dari itu, setiap orang khususnya di Jakarta harus menganggap
semua lawan bicaranya adalah Orang Tanpa Gejala (OTG).

“Dengan
menganggap semua orang OTG, maka kita akan waspada sama-sama memakai masker.
Selalu menjaga jarak,” tegas Dekan Fakuktas Kedokteran Universitas Indonesia
Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB secara daring, Kamis malam
(17/9) kemarin.

“Semua
yang kita hadapi adalah OTG. Jangan sampai kita menjadi OTG yang menularkan
orang-orang di rumah. Kita mesti bersikap begitu,” tambahnya.

Menurut
Ari, berpikir bahwa semua orang OTG akan membuat kita saling melindungi dengan
memakai masker. “Virus semakin banyak, apalagi kalau tak pakai masker. Apalagi
di Jakarta,” tukasnya.

Baca Juga :  Sering Batuk, Benarkah Selalu Gejala TBC?

Menurut
Ari, klaster perkantoran bisa terjadi karena pegawai menganggap rekan kerjanya
adalah sama-sama teman dekat dan sehat. Padahal orang tersebut memiliki riwayat
perjalanan berbeda-beda dan berinteraksi dengan banyak orang.

“Pulang
kantor naik mobil berlima, nggak pakai masker atau pakai masker tapi seadanya.
Lalu ngobrol di mobil, nggak tahunya salah satunya orang tuanya positif.
Ternyata 3 dari 5 yang di mobil sebelumnya itu juga positif. Kondisi seperti
inilah yang menyebabkan klaster perkantoran,” tukasnya.

Menurut
Ari, penularan juga bisa terjadi di kantin saat jam makan siang di mana membuka
masker bersama. “Saat makan, buka masker. Kadang-kadang kita juga melihat pejabat
pakai masker nggak benar lalu dipertontonkan ke masyarakat. Saya selalu
sosialisasikan bahwa selalu anggap lawan bicara kita OTG khususnya di Jakarta,”
tuturnya.

Baca Juga :  Virus Korona Menular Lewat Udara, Ini Kata Dokter Spesialis Paru

Ari
juga mengingatkan ketika naik kendaraan umum sekalipun taksi online, sebaiknya
jangan bicara di dalam mobil atau secukupnya. Pakailah masker yang berkualitas
bagus.

“Kita
tahu virus Korona bisa menular lewat aerosol di ruangan. Termasuk di mobil,
sebab kita tak tahu status sopir atau penumpang lainnya pernah ke mana saja dan
berinteraksi dengan siapa saja. Gunakan masker yang bagus atau efektif dan
jangan terlalu banyak bicara,” tandasnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru