Jerawat pernah menimpa pada hampir semua orang, baik mereka yang memiliki kulit berminyak, kombinasi, normal, atau kering sekalipun. Saking populernya masalah kulit wajah tersebut sampai-sampai, bintik-bintik kemerahan – khususnya di pipi dan dahi – langsung disebut jerawat!
Padahal, bisa saja itu cuma masalah kulit yang mirip jerawat.
Dilansir thehealthy.com, setidaknya ada tujuh masalah kulit yang mirip jerawat, yaitu rosacea, folliculitis, keratosis pilaris, perioral dermatitis, sebaceous hyperplasia, basal cell carcinoma, dan rambut yang tumbuh ke dalam. Meski banyak yang asing di telinga Anda, namun Anda perlu mengenali beragam masalah kulit tersebut.
Rosacea
Rosacea adalah kelainan kulit yang ditandai dengan adanya peradangan kronik di kulit. Kondisi ini menyebabkan kulit berbintik-bintik dengan dasar kemerahan dan paling sering terjadi di kulit wajah. Masalah ini lebih sering dijumpai pada orang yang berkulit putih.
Rosacea sering dianggap bagian dari jerawat atau acne vulgaris, padahal tidak tepat Rosacea sama sekali tidak berhubungan dengan jerawat. Selain faktor riwayat keluarga, terdapat beberapa kondisi yang dapat mencetuskan rosacea, yaitu berada di wilayah bersuhu ekstrem, stres, hingga hipertensi.
Folikulitis
Menurut dr. Alvin Nursalim, SpPD dari KlikDokter, folikulitis adalah peradangan pada folikel rambut. Bentuknya bulat kecil dan berwarna merah. Folikel rambut itu sendiri merupakan lubang kecil yang terdapat di kulit dan tempat rambut tumbuh. Sebenarnya, peradangan jenis ini umum ditemukan.
Timbulnya folikulitis bisa disebabkan oleh infeksi bakteri dari air yang kurang bersih, penggunaan antibiotik dalam jangka waktu panjang (biasanya dilakukan untuk mengatasi permasalahan jerawat), serta karena adanya infeksi akibat rambut yang tumbuh ke dalam.
Keratosis pilaris
Keratosis pilaris adalah kondisi kulit kronis yang ditandai dengan benjolan kasar berwarna merah, putih, atau cokelat muda. Kondisi ini biasanya timbul di lengan dan kaki bagian atas. Jika diraba, teksturnya seperti amplas.
Masalah kulit ini disebabkan oleh ketidaknormalan jumlah keratin yang menyumbat folikel rambut. Meskipun kondisinya tidak berbahaya, itu dapat menyebabkan gatal dan kekeringan pada kulit.
Oleh sebab itu, keratosis pilaris ini mesti diatasi dengan retinoid topikal dan krim yang mengandung asam salisilat dan asam laktat, yang berfungsi untuk mengangkat sel kulit mati serta mencegah folikel tersumbat.
Perioral dermatitis
Dermatitis perioral adalah ruam pada wajah yang kerap timbul di sekitar mulut. Penyebab paling umum dari masalah kulit ini adalah penggunaan steroid topikal, tungau, hingga fluoride dalam pasta gigi.
Orang yang mengalami perioral dermatitis mesti membersihkan wajahnya dengan pembersih yang ringan, tidak menyebabkan iritasi, dan non-komedogenik. Antibiotik oral dan topikal juga menjadi pilihan perawatan yang efektif. Meski demikian harus dengan resep dokter.
Sebaceous hyperplasia
Ciri-ciri dari masalah kulit ini ialah benjolan berwarna kulit (cokelat muda atau merah muda), berbentuk seperti donat, dan terletak di dahi, pipi, hidung, atau dagu. Lesi ini sebenarnya merupakan kelenjar minyak yang membesar dan bukan keluhan yang berbahaya. Akan tetapi beberapa orang memilih untuk mengobatinya karena alasan estetika.
Basal cell carcinoma
Ini adalah jenis kanker kulit yang berasal dari lapisan dasar epidermis. Biasanya, basal cell carcinoma disebabkan oleh paparan sinar UV yang berlebih, termasuk sinar matahari dan lampu. Sel-sel basal terlihat seperti benjolan mengkilap, tembus cahaya, berwarna merah muda dengan pembuluh darah kecil, dan kerap disalahartikan sebagai kista jerawat yang persisten.
Jika Anda memiliki lesi yang tidak sembuh setelah satu atau dua bulan, kunjungi dokter kulit Anda untuk evaluasi. Perawatan termasuk terapi fotodinamik, operasi, dan pengikisan jaringan dapat membantu mengatasi masalah tersebut.
Rambut tumbuh ke dalam
Rambut yang berbalik dan tumbuh ke dalam kulit akan menyebabkan benjolan berwarna putih ataupun merah. Kondisi ini dapat terlihat persis seperti jerawat dan kerap muncul di selangkangan, ketiak, dagu, pipi, dan leher bagian atas.
Rambut yang tumbuh ke dalam sebenarnya bisa hilang sendirinya. Namun, ada juga yang sampai menimbulkan infeksi. Jika telanjur infeksi, periksakan kondisi tersebut ke dokter kulit supaya dokter dapat merekomendasikan perawatan topikal, seperti krim berbasis salicylic, pembersih, dan pads dengan daya rekat yang baik, atau retinoid.
Itulah beberapa masalah kulit yang mirip jerawat. Jika Anda merasa penampilan Anda terganggu akibat masalah di atas, jangan ragu untuk segera mengonsultasikannya kepada dokter. Sebab, beberapa di antaranya memang hanya ampuh jika diatasi dengan obat dokter, apalagi bila telanjur infeksi.(RVS/klikdokter)