32.1 C
Jakarta
Wednesday, April 24, 2024

Dokter: Jangan Putus Asa Saat Kanker Usus Besar Masuk Stadium Lanjut

PROKALTENG.CO
– Pasien kanker usus besar (kolorektal) didorong untuk tetap semangat meski
sudah memasuki stadium lanjut. Sebab setiap penyakit atau fase kanker pasti
akan diberikan pengobatan yang sesuai.

Dalam
rangka memperingati Bulan Kesadaran Kanker Kolorektal pada bulan Maret,
Indonesian Cancer Information and Support Center Association (CISC) bersama PT
Merck Tbk mengajak masyarakat Indonesia terkait pentingnya deteksi dini kanker
usus besar (kolorektal) agar tidak terlambat ditangani untuk meningkatkan
keberhasilan pengobatan dan penyembuhan. Dokter spesialis bedah konsultan bedah
digestif Dr. dr. Wifanto Saditya Jeo, SpB-KBD, mengatakan, pemeriksaan dini dan
skrining usus besar ketika mulai mengalami gejala sangat disarankan.

“Kami
para dokter siap untuk membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi sehubungan
dengan usus besar ini,” kata dr. Wifanto baru-baru ini.

Dokter
spesialis penyakit dalam konsultan hematologi dan onkologi medik, dr. Nadia Ayu
Mulansari, SpPD, K-HOM, menegaskan agar pasien kanker jangan putus asa jika
sudah masuk tahap stadium lanjut. Menurutnya dokter sudah memiliki serangkaian
pengobatan yang tepat untuk pasien.

Baca Juga :  WHO Kembali Ingatkan Virus Korona itu Nyata, Bahaya, dan Membunuh

“Jangan
khawatir jika kondisi kanker sudah terlanjur masuk ke tahap lanjut. Setiap
stadium ada pengobatannya masing-masing, kami sebagai tim dokter ingin
memberikan yang terbaik untuk pasien, kami akan usahakan memberikan pengobatan
dengan pendekatan personalized treatment. Dalam arti, setiap pasien bisa
mendapatkan pengobatan sesuai dengan kondisi, stadium dan jenis molekular
pasien kanker usus besar,” tegasnya.

Seiring
dengan kemajuan penanganan kanker kolorektal di Indonesia, khususnya dengan
tersedianya terapi target dan pemeriksaan status penanda mutasi tumor RAS,
diharapkan angka kematian karena kanker kolorektal dapat terus berkurang.
Dengan pilihan metode pengobatan personalized treatment membantu menegakkan
diagnosis yang lebih akurat.

“Memungkinkan
pemberian obat yang tepat sehingga akan meminimalisir efek samping dan
meningkatkan keberhasilan pengobatan dan kesembuhan,” katanya.

Baca Juga :  Mana yang Paling Efektif Cegah Covid-19, Jaga Jarak atau Pakai Masker?

Kanker
dan Covid-19

Pasien
kanker memiliki tingkat risiko paparan Covid-19 lebih tinggi sebesar 3,5 kali
lipat dibandingkan dengan pasien yang bukan kanker. Termasuk pasien kanker
kolorektal yang mempunyai risiko tinggi terhadap infeksi Covid-19, mengingat
keadaan sistem imunitas mereka. Menanggapi upaya pemerintah saat ini untuk
memerangi pandemi Covid-19 dengan program vaksinasi, apakah pasien dan
penyintas kanker kolorektal bisa mendapatkan vaksin Covid-19 untuk mencegah
penularan.

Berdasarkan
rekomendasi PERHOMPEDIN (Perhimpunan Hematologi dan Onkologi Medik Penyakit
Dalam Indonesia), vaksinasi Covid-19 dapat diberikan pada pasien dan penyintas
kanker dengan penilaian individual dan pemantauan ketat serta berhati-hati
selama tidak ada kontraindikasi. Dengan kata lain, penyintas kanker kolorektal
dapat diberikan vaksinasi selama tidak ada kontraindikasi. Sedangkan pasien
dengan kanker kolorektal masih aktif, dapat dikoordinasikan dengan dokter yang
merawat untuk berkoordinasi dengan tim vaksinasi dewasa.

PROKALTENG.CO
– Pasien kanker usus besar (kolorektal) didorong untuk tetap semangat meski
sudah memasuki stadium lanjut. Sebab setiap penyakit atau fase kanker pasti
akan diberikan pengobatan yang sesuai.

Dalam
rangka memperingati Bulan Kesadaran Kanker Kolorektal pada bulan Maret,
Indonesian Cancer Information and Support Center Association (CISC) bersama PT
Merck Tbk mengajak masyarakat Indonesia terkait pentingnya deteksi dini kanker
usus besar (kolorektal) agar tidak terlambat ditangani untuk meningkatkan
keberhasilan pengobatan dan penyembuhan. Dokter spesialis bedah konsultan bedah
digestif Dr. dr. Wifanto Saditya Jeo, SpB-KBD, mengatakan, pemeriksaan dini dan
skrining usus besar ketika mulai mengalami gejala sangat disarankan.

“Kami
para dokter siap untuk membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi sehubungan
dengan usus besar ini,” kata dr. Wifanto baru-baru ini.

Dokter
spesialis penyakit dalam konsultan hematologi dan onkologi medik, dr. Nadia Ayu
Mulansari, SpPD, K-HOM, menegaskan agar pasien kanker jangan putus asa jika
sudah masuk tahap stadium lanjut. Menurutnya dokter sudah memiliki serangkaian
pengobatan yang tepat untuk pasien.

Baca Juga :  WHO Kembali Ingatkan Virus Korona itu Nyata, Bahaya, dan Membunuh

“Jangan
khawatir jika kondisi kanker sudah terlanjur masuk ke tahap lanjut. Setiap
stadium ada pengobatannya masing-masing, kami sebagai tim dokter ingin
memberikan yang terbaik untuk pasien, kami akan usahakan memberikan pengobatan
dengan pendekatan personalized treatment. Dalam arti, setiap pasien bisa
mendapatkan pengobatan sesuai dengan kondisi, stadium dan jenis molekular
pasien kanker usus besar,” tegasnya.

Seiring
dengan kemajuan penanganan kanker kolorektal di Indonesia, khususnya dengan
tersedianya terapi target dan pemeriksaan status penanda mutasi tumor RAS,
diharapkan angka kematian karena kanker kolorektal dapat terus berkurang.
Dengan pilihan metode pengobatan personalized treatment membantu menegakkan
diagnosis yang lebih akurat.

“Memungkinkan
pemberian obat yang tepat sehingga akan meminimalisir efek samping dan
meningkatkan keberhasilan pengobatan dan kesembuhan,” katanya.

Baca Juga :  Mana yang Paling Efektif Cegah Covid-19, Jaga Jarak atau Pakai Masker?

Kanker
dan Covid-19

Pasien
kanker memiliki tingkat risiko paparan Covid-19 lebih tinggi sebesar 3,5 kali
lipat dibandingkan dengan pasien yang bukan kanker. Termasuk pasien kanker
kolorektal yang mempunyai risiko tinggi terhadap infeksi Covid-19, mengingat
keadaan sistem imunitas mereka. Menanggapi upaya pemerintah saat ini untuk
memerangi pandemi Covid-19 dengan program vaksinasi, apakah pasien dan
penyintas kanker kolorektal bisa mendapatkan vaksin Covid-19 untuk mencegah
penularan.

Berdasarkan
rekomendasi PERHOMPEDIN (Perhimpunan Hematologi dan Onkologi Medik Penyakit
Dalam Indonesia), vaksinasi Covid-19 dapat diberikan pada pasien dan penyintas
kanker dengan penilaian individual dan pemantauan ketat serta berhati-hati
selama tidak ada kontraindikasi. Dengan kata lain, penyintas kanker kolorektal
dapat diberikan vaksinasi selama tidak ada kontraindikasi. Sedangkan pasien
dengan kanker kolorektal masih aktif, dapat dikoordinasikan dengan dokter yang
merawat untuk berkoordinasi dengan tim vaksinasi dewasa.

Terpopuler

Artikel Terbaru