26.9 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Hanya Konsumsi 800 Kalori, Diet VLCD Bisa Bahaya Tanpa Pengawasan Ahli

PROKALTENG.CO
– Maraknya pemberitaan di berbagai media tentang keberhasilan sejumlah public
figure saat menurunkan berat badannya, membuat masyarakat harus memahami risiko
mengikuti diet ekstrem. Sebab jika tak sesuai pengawasan ahli gizi, diet itu
dapat membahayakan kesehatan secara serius. Kini ada beragam diet yang tak
sehat atau salah kaprah salah satunya adalah very low calory diet (VLCD).

Perhimpunan
Dokter Spesialis Gizi Klinik (PDGKI) dan platform aplikasi layanan kesehatan
terpadu Good Doctor mengajak masyarakat lebih bijaksana menyaring informasi
tentang diet yang sehat. Dalam Instagram Live Good Doctor Bersama PDGKI, Minggu
(14/3) malam, Ahli Gizi Dr. dr Samuel Oetoro , MS., SpGK(K) menjelaskan,
kegemukan atau kelebihan berat badan bisa diatasi dengan mengurangi asupan
kalori setiap hari.

“Rata-rata
orang normal membutuhkan asupan kalori sekitar 1800-2000 per hari. Orang yang
melakukan diet dianjurkan mengurangi asupan kalori sekitar 500-1000 per hari.
Artinya, setiap hari hanya mengkonsumsi sekitar 1000-1500 kalori saja,”
katanya.

Menurutnya,
pola diet seperti ini memang tidak bisa secara drastis mengurangi berat badan.
Penurunan akan terjadi secara bertahap.

Baca Juga :  Tidur dengan Suhu Kamar yang Ideal Bisa Meningkatkan Metabolisme

“Penurunan
berat badan yang ideal adalah cukup turun 5-10 persen dari berat badan awal
selama 6 bulan sampai satu tahun. Dengan penurunan sebesar itu, sudah mampu
memperbaiki profil kesehatan secara umum dan menurunkan risiko berbagai
penyakit,” jelasnya.

Beberapa
orang tidak sabar menanti turunnya berat badan, lantas memilih melakukan diet
ekstrem. Salah satu metode diet yang rawan mendatangkan efek samping berbahaya
adalah very low calory diet (VLCD). VLCD adalah diet dengan asupan kurang dari
800 kalori per hari, bahkan ada yang hanya 400-500 kalori per hari.

“Diet
ekstrem kurang dari 800 kalori sehari tidak boleh dilakukan sembarangan tanpa
pengawasan ahli diet yang kompeten. Efeknya bisa berbahaya. Apalagi diet dengan
hanya mengkonsumsi 300-400 kalori per hari yang harus membutuhkan makanan
khusus atau makanan pengganti yang disebut meal replacement karena kebutuhan
nutrisi pelaku diet ini tidak akan terpenuhi dari makanan biasa,” jelas dr.
Samuel.

Baca Juga :  Perokok Bisa 14 Kali Berisiko Meninggal Jika Terpapar Covid-19

Jika
dilakukan tanpa pengawasan ahli, dalam hal ini dokter spesialis gizi klinik,
diet sangat rendah kalori bisa mendatangkan komplikasi. Komplikasi yang
dimaksud bisa berupa kekurangan vitamin, mineral dan kekurangan elektrolit.

“Klarifikasikan
langsung kepada dokter untuk mendapatkan informasi tepat ketimbang mendengar
atau membaca sesuatu yang ‘trending’ namun tidak benar,” ujar dr. Samuel.

Head
of Medical Management Good Doctor dr. Adhiatma Gunawan mengatakan, masyarakat
bisa mendapatkan informasi tentang diet sehat menurunkan berat badan, melalui
aplikasi layanan kesehatan dengan berkonsultasi langsung ke dokter spesialis
gizi klinik tanpa harus mengunjungi klinik atau rumah sakit. Apalagi di era
pandemi saat ini, pengobatan atau konsultasi dengan telemedis adalah yang
diutamakan.

  1. “Cara
    ini jauh lebih mudah dan aman di tengah pandemi Covid-19. Layanan kesehatan
    telemedis seperti aplikasi kami bisa menjadi solusi bagi masyarakat yang
    membutuhkan informasi kesehatan, termasuk informasi untuk diet menurunkan berat
    badan,” jelas dr. Adhiatma.

PROKALTENG.CO
– Maraknya pemberitaan di berbagai media tentang keberhasilan sejumlah public
figure saat menurunkan berat badannya, membuat masyarakat harus memahami risiko
mengikuti diet ekstrem. Sebab jika tak sesuai pengawasan ahli gizi, diet itu
dapat membahayakan kesehatan secara serius. Kini ada beragam diet yang tak
sehat atau salah kaprah salah satunya adalah very low calory diet (VLCD).

Perhimpunan
Dokter Spesialis Gizi Klinik (PDGKI) dan platform aplikasi layanan kesehatan
terpadu Good Doctor mengajak masyarakat lebih bijaksana menyaring informasi
tentang diet yang sehat. Dalam Instagram Live Good Doctor Bersama PDGKI, Minggu
(14/3) malam, Ahli Gizi Dr. dr Samuel Oetoro , MS., SpGK(K) menjelaskan,
kegemukan atau kelebihan berat badan bisa diatasi dengan mengurangi asupan
kalori setiap hari.

“Rata-rata
orang normal membutuhkan asupan kalori sekitar 1800-2000 per hari. Orang yang
melakukan diet dianjurkan mengurangi asupan kalori sekitar 500-1000 per hari.
Artinya, setiap hari hanya mengkonsumsi sekitar 1000-1500 kalori saja,”
katanya.

Menurutnya,
pola diet seperti ini memang tidak bisa secara drastis mengurangi berat badan.
Penurunan akan terjadi secara bertahap.

Baca Juga :  Tidur dengan Suhu Kamar yang Ideal Bisa Meningkatkan Metabolisme

“Penurunan
berat badan yang ideal adalah cukup turun 5-10 persen dari berat badan awal
selama 6 bulan sampai satu tahun. Dengan penurunan sebesar itu, sudah mampu
memperbaiki profil kesehatan secara umum dan menurunkan risiko berbagai
penyakit,” jelasnya.

Beberapa
orang tidak sabar menanti turunnya berat badan, lantas memilih melakukan diet
ekstrem. Salah satu metode diet yang rawan mendatangkan efek samping berbahaya
adalah very low calory diet (VLCD). VLCD adalah diet dengan asupan kurang dari
800 kalori per hari, bahkan ada yang hanya 400-500 kalori per hari.

“Diet
ekstrem kurang dari 800 kalori sehari tidak boleh dilakukan sembarangan tanpa
pengawasan ahli diet yang kompeten. Efeknya bisa berbahaya. Apalagi diet dengan
hanya mengkonsumsi 300-400 kalori per hari yang harus membutuhkan makanan
khusus atau makanan pengganti yang disebut meal replacement karena kebutuhan
nutrisi pelaku diet ini tidak akan terpenuhi dari makanan biasa,” jelas dr.
Samuel.

Baca Juga :  Perokok Bisa 14 Kali Berisiko Meninggal Jika Terpapar Covid-19

Jika
dilakukan tanpa pengawasan ahli, dalam hal ini dokter spesialis gizi klinik,
diet sangat rendah kalori bisa mendatangkan komplikasi. Komplikasi yang
dimaksud bisa berupa kekurangan vitamin, mineral dan kekurangan elektrolit.

“Klarifikasikan
langsung kepada dokter untuk mendapatkan informasi tepat ketimbang mendengar
atau membaca sesuatu yang ‘trending’ namun tidak benar,” ujar dr. Samuel.

Head
of Medical Management Good Doctor dr. Adhiatma Gunawan mengatakan, masyarakat
bisa mendapatkan informasi tentang diet sehat menurunkan berat badan, melalui
aplikasi layanan kesehatan dengan berkonsultasi langsung ke dokter spesialis
gizi klinik tanpa harus mengunjungi klinik atau rumah sakit. Apalagi di era
pandemi saat ini, pengobatan atau konsultasi dengan telemedis adalah yang
diutamakan.

  1. “Cara
    ini jauh lebih mudah dan aman di tengah pandemi Covid-19. Layanan kesehatan
    telemedis seperti aplikasi kami bisa menjadi solusi bagi masyarakat yang
    membutuhkan informasi kesehatan, termasuk informasi untuk diet menurunkan berat
    badan,” jelas dr. Adhiatma.

Terpopuler

Artikel Terbaru