28.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Minum Jus Tomat Bisa Turunkan Tekanan Darah?

Penderita hipertensi pasti pernah mencoba menurunkan tekanan darah baik dengan pengobatan maupun dengan cara alami. Salah satu cara alami yang sering dilakukan oleh sebagian masyarakat untuk menurunkan tekanan darah adalah dengan minum jus tomat.

Dilansir dari Healthline, ada sebuah studi menarik yang dipublikasikan di jurnal medis “Food Science & Nutrition”. Peneliti dari Tokyo Medical and Dental University, Jepang, dan Tucson Plant Breeding Institute mengungkapkan, partisipan yang mengonsumsi satu cangkir jus tomat segar (tanpa tambahan natrium atau garam) memiliki tekanan darah yang jauh lebih baik.

Partisipan yang dipilih tak sembarangan. Difokuskan pada mereka yang memiliki kolesterol jahat (LDL) tinggi, sehingga berisiko mengalami hipertensi, penyakit jantung, serta pembentukan plak di arteri.

Partisipan studi terdiri atas 184 pria dan 297 wanita. Mereka pada dasarnya diizinkan untuk minum jus tomat segar dan tawar sebanyak yang mereka inginkan sepanjang tahun. Namun, mereka diminta mencatat berapa banyak yang mereka minum dan kemudian memberikan catatan tersebut kepada peneliti setiap 3 bulan. Nah, pada akhir penelitian, mereka mengungkapkan bahwa 94 peserta yang sebelumnya tidak mendapatkan pengobatan hipertensi mengalami penurunan angka tekanan darah.

Tekanan darah sistolik berubah dari 141,2 menjadi 137,0 mmHg dan tekanan darah diastolik menurun dari 83,3 menjadi 80,9 mmHg. Ada pula penurunan jumlah kolesterol, dari 155,0 menjadi 149,9 mg/dL. Meski tidak terlalu signifikan, tetapi menurut American Heart Association, angka tersebut sudah cukup menolong.

Baca Juga :  Kebanyakan Konsumsi Daging Kurban Bisa Picu Sakit GERD, Simak Tipsnya

Temuan studi menarik, tetapi masih ada kekurangannya

Karena studi ini, jus tomat sepertinya bisa menjadi sahabat baru untuk penderita hipertensi. Meski begitu, studinya sendiri didanai oleh produsen saus kedelai di Amerika Serikat yang distribusinya sampai Asia, termasuk produk jus tomat tawar (unsalted tomato juice). Jadi, bagi beberapa orang studi ini punya kepentingan.

Selain itu, peneliti juga tidak menganalisis diet partisipan. Asumsi logisnya adalah, mereka yang tahu bahwa dirinya memiliki hipertensi atau pra hipertensi mungkin telah menerapkan beberapa cara untuk menjadikan kesehatan tubuh lebih baik terkait kondisi yang dimilikinya. Tanpa analisis diet, sulit diketahui jika perubahan tekanan darah yang terjadi apakah karena konsumsi jus tomat atau modifikasi pola makan lainnya.

Tak hanya itu, peneliti juga tidak melakukan studi perbandingan dengan grup lainnya, sehingga mustahil untuk mengetahui dampak sebenarnya dari konsumsi.

Minuman alami, pendamping pengobatan hipertensi

Menurut dr. Sara Elise Wijono, MRes, dari KlikDokter, mereka yang kondisi hipertensinya sudah parah tak boleh hanya mengandalkan makanan atau minuman alami yang diklaim bisa mengendalikan tekanan darah. Sebab, jus maupun pengobatan alami lainnya tak bekerja seefektif obat-obatan resep dokter.

Baca Juga :  Menstruasi Pertama Terlalu Muda Ternyata Berdampak Negatif, Ini Penjel

Obat tekanan darah tinggi yang sudah diresepkan oleh dokter sudah memiliki ukuran atau dosis yang pas, sehingga efektif untuk mengontrol tekanan darah.

“Obat-obatan yang diresepkan dokter harus diminum. Konsumsi jus tomat boleh, tetapi jadikan itu sebagai pendamping, bukan terapi utama. Biasanya jus tomat tak memberikan kontradiksi apa pun,” jelas dr. Sara.

Mengonsumsi jus tomat pun perlu berhati-hati, apalagi dalam memilih jus tomat kemasan. Pasalnya, biasanya jus tomat kemasan bisa mengandung sekitar 700 mg natrium per 200 ml. Sedangkan, satu buah tomat segar mengandung 11 mg natrium. Untuk diingat, penderita hipertensi sedang disarankan membatasi asupan garam sebanyak 600-800 mg, sedangkan pada hipertensi berat hanya 200-400 mg.

Jika ingin mengonsumsi jus tomat sebagai salah satu cara menurunkan tekanan darah, sebenarnya boleh saja asal tidak berlebihan. Selain itu penderita hipertensi juga tetap harus disiplin mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan dokter. Imbangi dengan pola hidup sehat, istirahat cukup, dan pandai mengelola stres. Dengan begitu, tekanan darah akan lebih terkontrol.(RN/ RVS/klikdokter)

Penderita hipertensi pasti pernah mencoba menurunkan tekanan darah baik dengan pengobatan maupun dengan cara alami. Salah satu cara alami yang sering dilakukan oleh sebagian masyarakat untuk menurunkan tekanan darah adalah dengan minum jus tomat.

Dilansir dari Healthline, ada sebuah studi menarik yang dipublikasikan di jurnal medis “Food Science & Nutrition”. Peneliti dari Tokyo Medical and Dental University, Jepang, dan Tucson Plant Breeding Institute mengungkapkan, partisipan yang mengonsumsi satu cangkir jus tomat segar (tanpa tambahan natrium atau garam) memiliki tekanan darah yang jauh lebih baik.

Partisipan yang dipilih tak sembarangan. Difokuskan pada mereka yang memiliki kolesterol jahat (LDL) tinggi, sehingga berisiko mengalami hipertensi, penyakit jantung, serta pembentukan plak di arteri.

Partisipan studi terdiri atas 184 pria dan 297 wanita. Mereka pada dasarnya diizinkan untuk minum jus tomat segar dan tawar sebanyak yang mereka inginkan sepanjang tahun. Namun, mereka diminta mencatat berapa banyak yang mereka minum dan kemudian memberikan catatan tersebut kepada peneliti setiap 3 bulan. Nah, pada akhir penelitian, mereka mengungkapkan bahwa 94 peserta yang sebelumnya tidak mendapatkan pengobatan hipertensi mengalami penurunan angka tekanan darah.

Tekanan darah sistolik berubah dari 141,2 menjadi 137,0 mmHg dan tekanan darah diastolik menurun dari 83,3 menjadi 80,9 mmHg. Ada pula penurunan jumlah kolesterol, dari 155,0 menjadi 149,9 mg/dL. Meski tidak terlalu signifikan, tetapi menurut American Heart Association, angka tersebut sudah cukup menolong.

Baca Juga :  Kebanyakan Konsumsi Daging Kurban Bisa Picu Sakit GERD, Simak Tipsnya

Temuan studi menarik, tetapi masih ada kekurangannya

Karena studi ini, jus tomat sepertinya bisa menjadi sahabat baru untuk penderita hipertensi. Meski begitu, studinya sendiri didanai oleh produsen saus kedelai di Amerika Serikat yang distribusinya sampai Asia, termasuk produk jus tomat tawar (unsalted tomato juice). Jadi, bagi beberapa orang studi ini punya kepentingan.

Selain itu, peneliti juga tidak menganalisis diet partisipan. Asumsi logisnya adalah, mereka yang tahu bahwa dirinya memiliki hipertensi atau pra hipertensi mungkin telah menerapkan beberapa cara untuk menjadikan kesehatan tubuh lebih baik terkait kondisi yang dimilikinya. Tanpa analisis diet, sulit diketahui jika perubahan tekanan darah yang terjadi apakah karena konsumsi jus tomat atau modifikasi pola makan lainnya.

Tak hanya itu, peneliti juga tidak melakukan studi perbandingan dengan grup lainnya, sehingga mustahil untuk mengetahui dampak sebenarnya dari konsumsi.

Minuman alami, pendamping pengobatan hipertensi

Menurut dr. Sara Elise Wijono, MRes, dari KlikDokter, mereka yang kondisi hipertensinya sudah parah tak boleh hanya mengandalkan makanan atau minuman alami yang diklaim bisa mengendalikan tekanan darah. Sebab, jus maupun pengobatan alami lainnya tak bekerja seefektif obat-obatan resep dokter.

Baca Juga :  Menstruasi Pertama Terlalu Muda Ternyata Berdampak Negatif, Ini Penjel

Obat tekanan darah tinggi yang sudah diresepkan oleh dokter sudah memiliki ukuran atau dosis yang pas, sehingga efektif untuk mengontrol tekanan darah.

“Obat-obatan yang diresepkan dokter harus diminum. Konsumsi jus tomat boleh, tetapi jadikan itu sebagai pendamping, bukan terapi utama. Biasanya jus tomat tak memberikan kontradiksi apa pun,” jelas dr. Sara.

Mengonsumsi jus tomat pun perlu berhati-hati, apalagi dalam memilih jus tomat kemasan. Pasalnya, biasanya jus tomat kemasan bisa mengandung sekitar 700 mg natrium per 200 ml. Sedangkan, satu buah tomat segar mengandung 11 mg natrium. Untuk diingat, penderita hipertensi sedang disarankan membatasi asupan garam sebanyak 600-800 mg, sedangkan pada hipertensi berat hanya 200-400 mg.

Jika ingin mengonsumsi jus tomat sebagai salah satu cara menurunkan tekanan darah, sebenarnya boleh saja asal tidak berlebihan. Selain itu penderita hipertensi juga tetap harus disiplin mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan dokter. Imbangi dengan pola hidup sehat, istirahat cukup, dan pandai mengelola stres. Dengan begitu, tekanan darah akan lebih terkontrol.(RN/ RVS/klikdokter)

Terpopuler

Artikel Terbaru